Wajib Tahu, 3 Kesalahan yang Sering Dilakukan Pasangan Kristen Saat Membaca Efesus 5:22-33
Sumber: Crosswalk.com

Marriage / 13 December 2018

Kalangan Sendiri

Wajib Tahu, 3 Kesalahan yang Sering Dilakukan Pasangan Kristen Saat Membaca Efesus 5:22-33

Budhi Marpaung Official Writer
3377

Salah satu bagian kitab suci yang suka dikutip untuk kehidupan pasangan yang menikah atau mereka yang akan masuk ke dalam kehidupan berumah tangga adalah Efesus 5 ayat 22-33. Terjemahan TB LAI memberikan perikop untuk kedua belas ayat tersebut, “Kasih Kristus adalah dasar hidup suami-isteri”.

Meskipun sering ditulis atau disampaikan di seminar-seminar keluarga atau konseling pra-pernikahan namun sayangnya dalam penerapan, ayat-ayat Alkitab ini kerap disalahgunakan atau disalahartikan. Hasilnya, Efesus 5 ayat 22-23 menjadi senjata untuk menyudutkan salah satu pihak.

Berikut adalah tiga kesalahan yang sering dilakukan pasangan Kristen saat membaca Efesus 5:22-23:

1. Tunduk sama dengan ketaatan total: Apa yang suami katakan, turuti tanpa bantahan dan pertanyaan.

Pada ayat 22 sampai 24 dituliskan di sana, “Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.”

Kesalahan saat membaca ayat Alkitab di sini adalah pihak isteri merasa bahwa ia berada di bawah suami sama seperti halnya relasi antara atasan dan bawahan. Jadi apapun yang diperintahkan suami, baik itu salah atau benar, ia harus menaatinya. Bahkan sekalipun  diperlakukan semena-mena, ia harus menerimanya. Di sisi lain, pihak laki-laki - dalam hal ini suami – juga beranggapan dirinya adalah pihak yang punya otoritas tertinggi di dalam rumah tangga. Sebagai kepala keluarga, keputusannya mutlak. Ia tidak perlu mendengarkan apa pendapat pasangan atau anggota keluarga lainnya.  Baginya, isteri tidak punya hak untuk bersuara atau menyatakan isi hati dan pikirannya.

2. Mengasihi isteri sama dengan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarga. 


Pada ayat 28 dituliskan, “Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.” Kebanyakan suami berpikir, “gue kerja, gajinya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, itu kan sudah jadi bukti bahwa gue mengasihi isteri”. Namun benarkah seperti itu? Benar tetapi tidak sepenuhnya.

Setiap manusia memiliki kebutuhan dan kita ingin kebutuhan secara jasmani dan rohani, semuanya terpenuhi. Bagian memberikan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, bagi istri itu adalah jasmani. Namun, bagaimana rohani?

Isteri yang mana yang tahan jika setiap hari kesalahan kecil langsung dicaci maki atau suami tidak pernah mengatakan apapun untuk setiap kebaikan / usaha untuk membuat rumah mereka bersih dan wangi?

Perkara mengatakan, “Ma, terima kasih ya sudah bersusah payah menyiapkan makanan untuk sarapan papa” sepertinya sepele, tetapi ketika itu disampaikan dengan ketulusan, hati isteri akan berbunga-bunga. Ia akan merasa bahwa ia dihargai dan dikasihi oleh pasangannya.

3. Melupakan bagian hubungan Kristus dan jemaat.

Pada ayat 32, Paulus menuliskan, “Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.” Bagian dari ayat ini adalah bagian yang suka dilupakan. Padahal jika kita memahami ayat ini maka ayat-ayat sebelumnya yang berisikan apa yang sepatutnya isteri lakukan kepada suami maupun sebaliknya akan mudah untuk diterapkan.

Hubungan Kristus dan jemaat adalah hubungan yang bukan didasarkan atas paksaan tetapi kerelaan dan pengertian yang benar.

Baca Juga: Efesus 4:32, Ayat Alkitab yang Perlu Kamu Ketahui Agar Pernikahanmu Terus Kuat

Firman Tuhan tidak pernah salah. Kitalah yang terkadang keliru memahaminya. Di hadapan Tuhan, suami-istri adalah sama-sama penting untuk memastikan bahwa kehendak-Nya terjadi di atas muka bumi. 

Sumber : Jawaban.Com
Halaman :
1

Ikuti Kami