Simon Tandi dan Joni Pariangan adalah dua pekerja yang
selamat dari pembunuhan sadis yang dilakoni oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga.
Cerita keduanya lolos dari peristiwa itu pun bisa dibilang sebuah
keajaiban. Simon mengisahkan kalau saat kejadian dia dan Joni sedang berada di Gereja
Protestan Nduga untuk mengikuti ibadah Natal. Selama bekerja di Nduga, keduanya
mengaku kerap beribadah di gereja tersebut karena bertepatan tak terlalu jauh dari lokasi camp PT Istaka Karya.
Simon bahkan menyebut hal itu sebagai mujizat Tuhan. Karena masih
diberikan kehidupan sampai saat ini. “Saya sungguh menyaksikan mukjizat Tuhan,
saya masih hidup saat ini. Ketika mereka membantai teman-teman saya, saya hampir
menyusul mereka. Beruntung, melalui warga setempat, Tuhan menyelamatkan saya,” kata Simon.
Simon sendiri tak menyangka kalau ibadah Natal tepat di hari itu justru menjadi jalan bagi dia dan Joni terlepas dari peristiwa mengerikan yang dialami rekan-rekannya.
Baca Juga :
Papua Berdarah! Begini Sadisnya Pelaku Bersenjata Habisi Nyawa 24 Pekerja Nduga
Selamat Dari Peristiwa Pembunuhan di Papua, Keluarga Jimmy: Terima Kasih Tuhan Yesus
Dia menuturkan, sesaat setelah tiba di camp mereka tak
mendapati siapa-siapa di sana. Sebanyak 29 rekannya dikabarkan telah dibawa oleh
anggota KKB ke Puncak Kabo. Ketika hendak menyusul untuk memastikan kondisi teman-temannya, warga setempat justru memperingatkan mereka.
Simon memang mengaku sudah punya firasat kalau rekan-rekannya
akan dibantai. Dan setelah mendengar peringatan dari warga setempat, akhirnya Simon
dan Joni mengurungkan niat untuk menyusul ke Puncak Kabo. Keduanya lalu diamankan ke rumah camat setempat.
Sayangnya, Simon dan Joni masih tetap diburu anggota KKB. Camat
setempat bahkan mendapat ancaman sehingga memaksanya keduanya untuk
meninggalkan Nduga. Bersama empat warga, keduanya melarikan diri melewati hutan.
Simon menuturkan kalau selama pelarian, Joni sempat dibopong
lantaran kehabisan tenaga. Dengan modal doa dan semangat, mereka mengarungi
hutan selama tiga hari lamanya dan tiba di pos penjagaan TNI Mbua pada Rabu, 5 Desember 2018.
“Ketika sampai di pos, hati saya langsung lega. SAya masih hidup.
Saya menyaksikan kebesaran Tuhan. Saya peluk Pak Joni, saya segera kabarkan pada
keluarga, saya masih hidup,” terangnya.
Sampai saat ini Simon dan Joni masih jadi saksi terkait
peristiwa penyerangan KKB ke camp PT Istaka Karya dan membunuh sedikitnya 24
orang. Dia bahkan telah mendapat pengamanan yang ketat dari pihak TNI dan Polri.