Mengutip Wikipedia, buang air
kecil adalah peristiwa dikeluarkannya urin pada alat pembuangan air kecil dari
uretra sampai meatus air kecil keluar tubuh. Peristiwa tersebut juga dikenal
dengan nama pipis dan kencing. Dalam kesehatan manusia (dan beberapa hewan lainnya) proses buang air kecil dibawa di bawah kontrol sukarela.
Pernahkah diantara kita merasakan
sensasi merinding saat buang air kecil? Biasanya sensasi tersebut juga sepaket dengan perasaan lega.
Dalam Bahasa Inggris, fenomena
merinding saat buang air kecil disebut dengan pee shivers atau pee shakes. Bahasa medisnya,
pengalaman ini disebut sebagai post-micturition convulsion syndrome. Saat ini,
belum ada penelitian yang bisa mengungkapkan penyebab pasti kenapa kita merasakan fenomena ini.
Namun, beberapa petunjuk yang bisa menjelaskan mengenai fenomena merinding ini.
1. Pee shivers lebih sering terjadi saat kita
benar-benar kebelet untuk buang air kecil. Hal ini berkaitan dengan peningkatan
tekanan darah yang diikuti pula dengan peningkatan saraf parasimpatis atau saraf yang mengatur agar kita segera mengosongkan kandung kemih.
Saraf parasimpatis ini cenderung
lebih aktif saat kandung kemis dipenuhi oleh urin sehingga membuat otak untuk segera mengosongkannya.
Lalu ketika air kencing
dikeluarkan dalan jumlah yang besar, tekanan darah akan menurun secara
mendadak. Saraf parasimpatis meresponnya dengan sensasi merinding atau bergidik yang menjalar hingga ke tulang belakang.
2. Pee shivers lebih sering dialami oleh laki-laki
daripada perempuan. Hal ini sangat berkaitan dengan posisi saat buang air
kecil. Laki-laki akan buang air kecil sambil berdiri, sementara perempuan
melakukannya sambil berjongkok atau menggunakan toilet duduk. Saraf
parasimpatis lebih aktif saat posisi berdiri dibandingkan dengan posisi lainnya.
3. Pengalaman pee shivers biasanya hanya dialami di
tempat-tempat tertentu. Contohnya, toilet umum. Akan sangat jarang kalau kita
mengalami pee shivers
di toilet rumah yang cenderung lebih nyaman. Sebab ketika berada di tempat yang
tidak biasa, kita akan cenderung melepaskan sinyal untuk berjaga-jaga atau waspada.
Jadi, kita tidak perlu lagi khawatir kalau
mendadak merasakan sensasi merinding atau bergidik saat sedang kencing. Setidaknya,
sekarang ini belum ada penelitian yang menjelaskan mengenai dampak buruk dari pengalaman ini.