WOW! Belanda Tutup Puluhan Penjara Karena Tak Ada Lagi Tahanan. Ini Alasannya!
Sumber: https://cdn-asset.hipwee.com/wp-content/

Internasional / 5 December 2018

Kalangan Sendiri

WOW! Belanda Tutup Puluhan Penjara Karena Tak Ada Lagi Tahanan. Ini Alasannya!

Inta Official Writer
2056

Dilansir dari Kompas.com, pemerintah Belanda berencana menutup empat penjara karena tidak lagi punya tahanan. Pertimbangan penutupan ini adalah berdasarkan catatan angka kejahatan terendah sejak 1980. Badan nasional statistik CBS dalam data yang dirilis pada awal 2018 ini menyebutkan, hanya terdapat 49 kejahatan per 1.000 penduduk.

Sejak 2013 lalu, pemerintah Belanda melaporkan bahwa mereka telah menutup 28 penjaranya. Tutupnya penjara-penjara ini adalah sebuah pertanda bahwa tidak lagi banyak orang yang melanggar hukum di Belanda.

Bahkan, pemerintah sempat mencari segala cara agar penjaranya tidak ditutup dengan bekerja sama dengan pemerintahan Norwegia untuk menampung tahanan dari negara yang terkenal dengan keindahan auroranya itu.

Turunnya jumlah tahanan di Belanda ini tidak lepas dari cara mereka memperlakukan tahanan. BBC mencatat kalau tidak sampai 10% tahanan yang kembali di tangkap dan dijebloskan ke penjara dalam kurun waktu dua tahun setelah dilepaskan. Penasaran dengan sistemnya? Yuk cari tahu di bawah ini.

1. Prioritaskan pribadi masing-masing tahanan

Ketika masuk dalam penjara, tahanan akan diperlakukan sesuatu kepribadian mereka. Hal ini bertujuan agar pihak berwenang mengetahui akar masalah dan penyebab mengapa mereka melakukan tindak pelanggaran hukum.

Contohnya, ketika ada tahanan yang agresif dan pemarah, maka mereka akan diberi konseling soal mengatur amarah atau konseling soal keuangan saat tahanan punya masalah mengenai keuangan. Pihak pengelola penjara berusaha untuk mencari tahu alasan dan akar permasalahan dari masing-masing individu.

2. Hukum yang longgar untuk pengguna obat-obatan terlarang

Kompas menjelaskan sebauh penelitian yang sudah dilakukan sejak tahun 2008, dimana hukum Belanda soal narkotika memang terbilang longgar. Dibandingkan dengan tindak pidana, para pengguna narkotiba akan mendapatkan rehabilitas, bukan masuk ke dalam penjara.

Hal ini bukan hanya agar menimbulkan efek jera, melainkan juga berharap agar pecandu bisa lepas dari efek narkotika yang menjerat.

Baca juga: Miris, Karena Pengemudi Yang Lawan Arah, Misionaris Dan Blogger Ini Tewas Dalam Kecelakaan

3. Dipantau menggunakan teknologi yang mumpuni

Pihak pengelola penjara akan memasangkan gelang kaki elektronik untuk memantau kegiatan pelaku kriminal. Bahkan ketika sudah dirumahkan, mereka akan tetap terpantau oleh pihak berwenang agar tidak kembali melakukan tindak kejahatan. Hal ini dinilai lebih murah dan efektif dibandingkan menjebloskan mereka dalam penjara.

4. Hakim lebih pilih hukuman alternatif dibandingkan penjara

Kebanyakan tindak kriminal akan dijatuhi hukuman berupa denda atau kerja sosial. Sebab ketika seseorang masuk penjara, maka mereka akan menjadi tanggungan negara. Pihak kriminal dianggap akan menjadi pribadi yang lebih baik kalau bisa berkontribusi bagi masyarakat sekitar.

Belanda sudah membuktikan kalau orientasi pada individu jauh lebih berhasil dibandingkan dengan menjebloskan pada tindak kriminal ke penjara. Bagaimana menurutmu? Apakah kalau cara-cara di atas dilakukan oleh Indonesia, tindak kriminalitas akan semakin berkurang?

Sumber : hipwee/kompas
Halaman :
1

Ikuti Kami