Mengenakan gaun atau busana putih saat pernikahan adalah tradisi
pernikahan yang sudah umum di Indonesia dan belahan negara lainnya. Karena sudah
dianggap umum, maka pengantin wanita tak lagi punya pilihan busana lain untuk dikenakan.
Tapi siapa sangka ada saja pasangan pengantin yang tak ambil
pusing dengan tradisi yang sudah turun temurun itu. Hal inilah yang dilakukan oleh seorang beauty vlogger Suhay Salim dan pasangannya saat menikah di KUA.
Keduanya malah tak kelihatan sedang menikah lantaran busana yang
mereka kenakan tak beda dengan pakaian sehari-hari. Suhay sendiri malah memilih hanya mengenalan jeans dan bukan gaun.
Benar saja, keputusan Suhay dan pasangannya menikah dengan cara yang sederhana justru menorehkan perhatian dari banyak orang. Foto pernikahan yang dibagikan di media sosial seketika viral. Banyak orang yang kemudian memujinya karena menikah secara sederhana.
Baca Juga :
Kenapa Pengiring Pengantin Pakai Baju Seragam? Ini Alasannya…
6 Hal Memalukan Ini Sering Dialami Pengantin di Hari Pernikahannya, Nomor 3 Paling Sedih!
Di satu sisi kita pasti akan kagum dengan keputusan Suhay.
Karena melawan tradisi pernikahan yang sudah sangat umum dimana pernikahan setidaknya
harus menghabiskan ratusan juta bahkan miliaran rupiah untuk acaranya. Bahkan hanya
untuk membeli gaun putih dan setelan jas pun pasangan pengantin harus menghabiskan
uang sampai puluhan juta. Tapi pertanyaannya, apakah langkah Suhay ini membawa
transformasi baru bagi pernikahan yang dianggap mahal? Atau justru malah merusak
tradisi pernikahan yang sudah ada tanpa memahami makna dibalik kemewahan sebuah pernikahan?
Seperti dihimpun dari Wikipedia, tradisi pernikahan dimana wanita
harus mengenakan gaun putih memang punya makna tersendiri. Mungkin ada banyak orang
yang masih belum tahu soal hal ini. Di sana dikatakan kalau gaun pengantin
adalah pakaian yang dikenakan oleh pengantin selama upacara pernikahan. Adapun maknanya
bisa diartikan secara berbeda sesuai dengan budaya dan agama suatu negara atau daerah tertentu.
Kalau di budaya Barat, gaun putih pada awalnya dipopulerkan oleh
Ratu Victoria pada abad ke-19. Gaun putih sendiri dianggap sebagai lambang dari
kemurnian dan kesucian dari seorang wanita. Sejak saat itulah, perempuan Barat hanya
memilih mengenakan gaun putih saat pernikahannya. Sementara di budaya Timur, pengantin
seringnya memilih gaun merah yang melambangkan keberuntungan. Pilihan gaun pernikahan
ini sudah umum dilakukan di negara-negara seperti Cina, India, Pakistan dan Vietnam.
Sementara di dalam Alkitab sendiri, tak ada ayat yang menyebutkan
pakaian apa yang harus dikenakan wanita atau pria saat menikah. Dan hal ini membuktikan
kalau tradisi mengenakan gaun putih di sebuah pernikahan hanyalah hasil dari sebuah
kebiasaan saja. Jadi, pilihan untuk tidak mengenakan gaun putih saat menikah sama
sekali bukan sesuatu yang harus dihakimi bukan?
Prosesi pernikahan hanyalah sebuah ceremoni sehari yang setelah
itu lalu selesai. Hal yang terpenting dari sebuah pernikahan adalah bagaimana sepasang
mempelai mempersiapkan hati dan pikirannya dengan sungguh-sungguh untuk menjadi
satu dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Karena makna sesungguhnya dari
pernikahan adalah janji suci yang sama-sama diucapkan oleh keduanya di hadapan
Tuhan dan setelah itu berkomitmen menjalani kehidupan bersama-sama sampai maut
memisahkan.