Belajar dari Kekeliruan Tokoh Alkitab Yakub dalam Membesarkan Anak. Jangan Dicontoh ya!
Sumber: Superbook

Parenting / 3 December 2018

Kalangan Sendiri

Belajar dari Kekeliruan Tokoh Alkitab Yakub dalam Membesarkan Anak. Jangan Dicontoh ya!

Budhi Marpaung Official Writer
8010

Yakub adalah salah satu tokoh Alkitab yang menarik untuk dipelajari. Bagaimana tidak, kehidupannya penuh dengan drama. Ia pernah dikejar-kejar oleh abangnya, Esau oleh karena telah membohonginya, terus ia pernah ditipu juga oleh Laban, pamannya pada saat ingin mendapatkan Rahel. Alkitab bahkan mencatat kakinya akhirnya terpelecot saat bergumul dengan salah seorang malaikat di Betel. Di tempat inilah, Tuhan mengganti namanya menjadi Israel.

Hal menarik selanjutnya dari seorang Yakub / Israel adalah bagaimana ia membesarkan anak-anaknya yang berjumlah 13 orang, 12 orang laki-laki dan 1 orang perempuan. Nah, inilah yang akan menjadi fokus tulisan dalam artikel ini.

Tidak banyak catatan yang direkam oleh penulis Kitab Kejadian tentang bagaimana Yakub / Israel membesarkan anak-anaknya. Namun, dari beberapa ayat di Alkitab kita bisa mendapat gambaran seperti apa ia membesarkan buah hatinya.

1. Yakub / Israel Membeda-bedakan Anaknya (Pilih Kasih)


Kejadian 37:3 berbunyi “Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya,”; ayat ini sangat jelas menggambarkan bagaimana Yakub/Israel membeda-bedakan anak-anaknya. Ia mengistimewakan Yusuf daripada saudara-saudara yang lain.

Dengan alasan apapun, pilih kasih bukanlah cara yang bijak untuk membesarkan anak. Psikolog anak, Fathya Artha Utami, mengungkapkan ada sejumlah dampak dari perasaan-perasaan yang biasanya muncul ketika anak merasa orang tuanya pilih kasih:

a. Merasa tidak disayang oleh orang tua

b. Merasa tidak berharga atau tidak penting

c. Menjadi kurang nyaman ada di tengah keluarga, bingung mau cerita ke siapa

d. Membandingkan dengan teman-teman dan menjadi kurang puas dengan hidupnya

2. Yakub / Israel Tidak Memberi Teladan kepada Anak-anaknya Bagaimana Hidup Benar di Dalam Tuhan

Pengalaman rohani Yakub pada saat ia masih lajang ternyata tidak banyak berpengaruh kepada kehidupan ia berumah tangga. Lihatlah bagaimana kehidupan anak-anaknya pada saat besar.

Alkitab menuliskan Ruben, anak tertuanya meniduri Bilha, gundik dari ayahnya sendiri (Kejadian 35:22). Atas dasar panas hati akibat Dina diperkosa oleh Sikhem, Simeon dan Lewi menipu dan membunuh setiap penduduk laki=laki di negeri tempat asal Sikhem (Kejadian 34).  

Apa yang dilakukan oleh Ruben, Simeon dan Lewi itu sesungguhnya karena Yakub / Israel tidak (bisa atau mau) memberikan teladan bagaimana hidup benar di dalam Tuhan. Mereka mengambil respon yang menurut mereka benar padahal itu semua bukanlah yang Tuhan kehendaki. Seorang laki-laki atau perempuan dewasa yang diajar orangtua dari sejak kecil mengambil keputusan dengan melibatkan Tuhan, sampai kapan pun akan melakukan itu di dalam kehidupan mereka.

Baca Juga: Anak Malas? Ceritakan Kisah Tokoh Alkitab Yusuf, Biar Dia Terinspirasi!

Itulah kekeliruan-kekeliruan yang dilakukan oleh Yakub / Israel di dalam keluarganya. Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari hal ini dan mengubah jika memang ada yang harus diubah dari pola asuh kita.

Tuhan memberkati!

Sumber : Jawaban.Com; haibunda.com
Halaman :
1

Ikuti Kami