Dikira Serang Gereja, Pria yang Masuk Gereja Katolik Balikpapan Ini Ternyata Sakit Jiwa
Sumber: Tribunnews.com

Nasional / 3 December 2018

Kalangan Sendiri

Dikira Serang Gereja, Pria yang Masuk Gereja Katolik Balikpapan Ini Ternyata Sakit Jiwa

Lori Official Writer
2867

Seorang pria beransel yang memasuki Gereja Katolik Santo Petrus dan Paulus, Balikpapan pada Minggu, 2 Desember 2018 kemarin akhirnya diamankan pihak kepolisian. Setelah dilakukan pemeriksaan pria yang awalnya dicurigai sebagai penyerang gereja ini akhirnya teridentifikasi sebagai penyandang penyakit jiwa.

Hal ini disampaikan oleh seorang warga yang mengenal sosok pria itu. Menurut kesaksiannya, pria berinisial MR itu pernah masuk rumah sakit jiwa. Dia juga adalah warga yang tinggal di RT 44 desa Margomulyo.

Pengamanan terhadap MR dimulai ketika jemaat gereja melihatnya memasuki gereja dan ikut serta dalam ibadah Misa pukul 08.00-08.30 Wita. Dia lalu duduk di bangku ketujuh dari depan, tepat di belakang kelompok koor.

Karena dianggap mencurigakan, seorang jemaat akhirnya langsung menghubungi bagian keamanan gereja. Namun, setelah ibadah misa selesai pelaku tampak mendatangi altar. Belum sempat tiba di altar, langkahnya langsung dihentikan oleh sejumlah jemaat.

Pria itu lalu diserahkan kepada pihak kepolisian yang datang. Di sanalah tas ransel MR diperiksa dan didapati sejumlah uang kertas, uang koin yang dibungkus plastik seberat kira-kira dua kilogram, kartu keluarga, buku rekening BCA dan sebilah pisau kecil jenis badik.

Baca Juga :

Gubernur NTT Sebut Orang Bodoh dan Miskin Gak Bakal Masuk Surga, Loh Kog?

Siap-siap Kawal Natal dan Tahun Baru, Polres Sulut Turunkan 5.000 Anggota Jagai Gereja

Kapolres Balikpapan, AKBP Wiwin Fitra Y.A.P mengatakan masih terus akan mendalami penyelidikan terhadap MR. Meskipun sudah mendapatkan informasi sementara bahwa terduga pernah mengalami sakit jiwa dan pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ).

“Saat ini kami sedang melakukan pendalaman terhadap terduga. Kita akan periksa kembali si terduga oleh ahli kejiwaan dan akan mendatangi RSJ tempat dia pernah dirawat,” katanya.

Menilik kejadian-kejadian penyerangan gereja belakangan ini, kita patut memaklumi jika jemaat gereja semakin waspada dengan kehadiran sosok yang mencurigakan saat ibadah berlangsung. Bukan hanya jemaat, namun kita berharap jika petugas keamanan gereja juga bisa lebih intensif memeriksa setiap orang yang datang dan memasuki ruang gereja. Karena hal ini penting guna meminimalisir terjadi berbagai hal yang tak terduga.

Bahkan menjelang Natal dan Tahun Baru ini, sangat diharapkan supaya baik jemaat dan pihak kepolisian bisa saling bekerja sama guna meningkatkan keamanan rumah ibadah di berbagai wilayah.

Sumber : Tribunnews.com/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami