Pernikahan Langgeng, Ini 4 Bukti Kalau Humor Jadi Bumbu rahasianya! (Part 2)
Sumber: https://www.findatopdoc.com/var/fatd/sto

Marriage / 30 November 2018

Kalangan Sendiri

Pernikahan Langgeng, Ini 4 Bukti Kalau Humor Jadi Bumbu rahasianya! (Part 2)

Inta Official Writer
1718

Pada artikel sebelumnya, kita sudah mengetahui lewat beberapa penelitian kalau candaan bisa mempengaruhi kehidupan rumah tangga kita. Biasanya, orang akan mencari pasangan hidup yang punya selera humor sama.

Meskipun demikian, kita harus ingat kalau puas atau tidaknya pasangan menikah tidak dinilai banyak atau tidaknya humor terlontar. Hal lain yang kita ketahui adalah bahwa humor bisa menciptakan sebuah suasana yang jauh lebih santai saat kita mengahadapi sebuah konflik.

Baca juga: Pernikahan Langgeng, Ini 4 Bukti Kalau Humor Jadi Bumbu rahasianya! (Part 1)

Kali ini, kita akan membahas 2 hal lain yang bisa kita pelajari tentang peran humor dalam sebuah hubungan pernikahan.

3. Lucu karena menertawakan pasangan beda dengan tertawa bersama pasangan

Pada tahun-tahun belakangan ini, ada banyak studi yang membahas tentang gelotophobia (ketakutan/fobia kalau ditertawakan), gelotophilia (kebahagiaan ketika ditertawakan), dan katagelasticism (kebahagiaan ketika tertawa karena orang lain).

Sebuah penelitian yang melibatkan 154 pasangan muda, yang telah menjalin rumah tangga rata-rata 6 tahun, meneliti tentang keterkaitan akan hal-hal di atas dengan kepuasan hubungan. Sebagian dari kita mungkin berhadap kalau orang yang suka ditertawakan akan cocok dengan pasangan yang suka menertawakan orang lain, dan hal ini memang ditemukan oleh peneliti, hanya saja tidak ada hubungan yang terlalu kuat antara keduanya.

Secara keseluruhan, pasangan yang punya hubungan romantis cenderung punya preferensi yang sama, dimana mereka suka ditertawakan dan menertawakan orang lain.

Dalam kepuasan hubungan, mereka yang mendapatkan skor tinggi pada gelotophobia melaporkan bahwa kurang puas dalam hubungannya. Mereka juga merasa kurang menarik secara fisik dan secara seksual, kalau dibandingkan dengan mereka yang punya gelotophobia rendah.

Hal ini dinilai cukup masuk akal, karena sebuah hubungan yang intim membutuhkan keterbukaan dan menjadi lebih peka, sehingga akan menjadi kurang nyaman bagi mereka yang takut dihakimi atau ditertawakan.

4. Hubungan humor dan seks

Ketika kita melihat lebih lanjut soal kepuasan seksual, wanita lebih memiliki keunggulan. Wanita yang punya pasangan yang humoris cenderung menikmati seks lebih banyak dan kuat, dibandingkan dengan wanita yang memiliki pasangan yang kurang lucu.

Wanita yang punya pasangan humoris juga lebih berinisiatif untuk memulai seks lebih dahulu. Efek ini tidak akan ditemukan pada wanita yang lebih sering melemparkan candaan, hal ini diperkirakan karena diperlukan sedikit usaha untuk memenuhi kebutuhan pria dalam tingkat seks.

Hasil ini juga menyoroti pria dengan selera humor yang baik dapat menandakan kecerdasan, kreativitas, kehangatan, dan betapa ramahnya mereka. Ini merupakan sifat-sifat yang penting dalam hubungan apa pun, terutama hubungan romantis, dan lebih berharga bagi wanita.

Sederhananya, punya pasangan yang humoris memang menjadi nilai tambah tersendiri. Ketika kita mulai jenuh, lelah, atau menghadapi masalah, humornya mampu membuat pikiran kita teralihkan. Namun, tetap saja, kita harus tahu kapan guyonan ini akan dilontarkan, ya.

 

Sumber : asia one
Halaman :
1

Ikuti Kami