Sebelum Meninggal, Missionaris Amerika Ini Tinggalkan Pesan Agar Ampuni Pelaku Pembunuhnya
Sumber: dailymail.co.uk

Internasional / 22 November 2018

Kalangan Sendiri

Sebelum Meninggal, Missionaris Amerika Ini Tinggalkan Pesan Agar Ampuni Pelaku Pembunuhnya

Lori Official Writer
2786

Missionaris asal Amerika John Allen Chau yang bertualang sendiri sebuah pulau terpencil di Pulau Andaman, India meninggal dunia setelah dibunuh oleh seorang pria dengan panah minggu lalu. Sebelum meninggal, pria yang bertujuan untuk menjangkau penduduk pulau kecil ini menulis pesan kepada orangtuanya supaya mereka mengampuni pembunuhnya. Dia juga meminta supaya seluruh keluarganya tidak marah kepada Tuhan.

Berdasarkan beritanya, Chau ditembak oleh seorang suku Sentinel tak lama setelah tiba di pulau itu. Dia lalu dibawa oleh orang-orang suku dalam kondisi luka. Namun dalam pencarian, pihak pemerintah India yang bekerja sama dengan pihak antropolog masih terus mencari keberadaannya.

Dia pun menitipkan selembar surat untuk diberikan kepada orangtuanya. Di dalam surat itu, Chau menulis alasan dirinya bertualang ke pulau tersebut. “Kalian mungkin mengira aku gila soal hal ini, tapi aku pikir pantas untuk menyatakan Yesus kepada penduduk di tempat ini,” tulisnya.

Baca Juga :

Tolak LGBT Karena Iman Kristennya, Mahasiswi California Ini Diolok-olok di Kampusnya

Sudahkah Kamu Memperlakukan Non-Kristen dengan Tepat? Begini Caranya Menurut Pendeta Ini

“Tolong jangan marah kepada mereka atau kepada Tuhan kalau aku terbunuh. Lebih baik, tolong jalani hidupmu dalam ketaatan pada apapun panggilan Tuhan atas hidupmu dan aku akan bertemu kalian lagi setelah melewati masa ini. Ini bukan hal yang tak berarti, kehidupan kekal suku ini sudah dekat dan aku tak sabar untuk melihat mereka ada di tahta Allah dengan beribadah dalam bahasa mereka sendiri seperti yang dituliskan dalam Wahyu 7: 9-10.”

Di akhir suratnya, Chau menyampaikan rasa cintanya kepada semua keluarganya dan menegaskan bahwa Tuhan adalah pribadi yang harus terlebih dikasihi dari segala hal yang ada di dunia.

“Aku mengasihi kalian dan aku berdoa tidak ada yang lebih kalian kasihi di dunia ini selain daripada Yesus Kristus,” tutupnya dengan menerakan salam penutup ‘Soli Deo Gloria’, yang dalam bahasa Latin artinya ‘Segala Kemuliaan Bagi Allah.’

Surat ini tertanggal 16 November 2018, sehari setelah nelayan mengantarkannya ke pulau itu dengan perahu kecil.

Berdasarkan kesaksian nelayan yang menghantarnya, hari ketika Chau ditembak dengan panah adalah kali kedua dirinya datang ke tempat itu. Setelah hari sebelumnya dia mendapatkan penolakan dari penduduk setempat. Nelayan itu menyampaikan bahwa dia menyaksikan Chau diseret setelah ditembak oleh suku setempat.

Terkait hal ini, pemerintah Indian menyampaikan jika hal ini harusnya tidak terjadi. Pasalnya, suku Sentinel di kepulauan Andaman Indian memang memilih terisolasi dari dunia luar untuk mencegah mereka terinfeksi penyakit. Hal itu dinilai harus dihormati oleh semua pihak dan membiarkan mereka hidup sendiri dengan keinginan mereka.

Sumber : Dailymail.co.uk/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami