Sakit Hati Karena Ucapan dan Perlakuan Keluarga Sendiri, Selesaikan dengan Cara Tepat Ini…
Sumber: San Fernando Valley Bail Bond Store

Marriage / 19 November 2018

Kalangan Sendiri

Sakit Hati Karena Ucapan dan Perlakuan Keluarga Sendiri, Selesaikan dengan Cara Tepat Ini…

Lori Official Writer
18876

Siapapun pasti tak suka diejek, direndahkan dan bahkan diperlakukan seenaknya. Bahkan di tengah keluarga sendiri, kita tak ingin dipandang sebelah mata. Tapi pastinya selalu ada saja diantaranya yang mungkin suka bersitegang dengan kita. Apalagi kalau kita ketepatan bekerja untuk dia. Otomatis kita adalah bawahan langsungnya.

Dalam posisi ini, apalagi latar belakang kita yang masih dianggap keluarga sendiri, pastinya dia tak akan segan-segan memperlakukan kita sebagai saudara yang bisa dimarahi atau disindir seenaknya. Sayangnya, banyak orang yang tak sadar kalau hal itu hanya akan menimbulkan sakit hati dan kebencian. Walaupun mungkin tujuannya untuk mendidik, namun tetap saja didikin tanpa dibarengi dengan memberikan pengertian yang baik hanya akan menyisakan kesalahpahaman belaka. Akibatnya, hal paling mengerikan bisa terjadi.

Bayangkan, ada banyak keluarga yang sakit hati dan marah karena ucapan atau tindakan membuatnya hidup dalam rasa dendam dan amarah yang terpendam. Perasaan terpendam inipun akhirnya bisa berujung pada masalah hubungan yang serius.

Nah, supaya hal-hal yang tak terduga terjadi akibat sakit hati ini. Ada baiknya setiap anggota keluarga (baik saudara dekat maupun jauh) memperhatikan hal-hal ini.

1. Saat kamu merasa sudah melontarkan ucapan yang merendahkan, segera minta maaf

“Orang bijak menyimpan pengetahuan, tetapi mulut orang bodoh adalah kebinasaan yang mengancam.” Amsal 1: 14

Di dalam lidah terdapat kutuk dan berkat. Saat kamu mengucapkan hal-hal yang mendidik, maka orang yang mendengarnya akan merasa diberkati. Sebaliknya, perkataan yang merendahkan hanya akan membuat orang lain sakit hati.

Nah, apabila perkataanmu keluar karena emosi dan membuatnya menjadi kutuk dan bahkan sakit hati bagi orang lain. Segeralah meminta maaf. Karena dengan sikap ini kamu bisa meredakan amarah yang sempat ditimbulkan oleh perkataanmu di hatinya.

Jangan tunggu ucapanmu tinggal berlarut-larut dan menumbuhkan rasa benci yang semakin mengakar dan menyebabkan perpecahan dan pertikaian dalam hubunganmu.

2. Bicarakan masalah dengan baik

Bukan berarti sebagai keluarga kamu bisa seenaknya mempermalukan seseorang saat dia melakukan kesalahan. Justru karena keuargalah, kita harusya lebih memaklumi tindakan saudara kita. Saat dia keliru, ajaklah bicara empat mata. Sampaikan nasihat tanpa emosi dan berikan pandangan yang benar.

Cara ini bukan hanya membuatnya merasa dihargai sebagai pribadi, tapi juga akan membuatnya memposisikanmu sebagai penasihat yang ingin mendukung pertumbuhannya.

Ingatlah, tak ada orang yang akan berubah jika dinasihati dengan cara emosi.

“Bibir orang benar menggembalakan banyak orang, tetapi orang bodoh mati karena kurang akal budi.” Amsal 1: 21

 

Baca juga: Ketika Dituduh yang Tidak Benar, Inilah Respon yang Menyenangkan Hati Tuhan!

 

3. Terbukalah untuk memberikan pengampunan

“Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." Matius 6: 14-15

Mengampuni adalah kewajiban yang mutlak dilakukan orang percaya. Sesakit apapun ucapan atau perlakuan orang lain terhadapmu, ampunilah. Karena saat kita membiarkan hidup kita terikat pada kebencian dan sakt hati, maka hidup kita tak akan pernah bisa merasakan kemerdekaan. Kita akan terikat untuk terus memikirkan kesalahan orang lain dan berniat untuk membalasnya. Apakah pembalasan hak kita? Tentu saja tidak. Tuhan dengan caraNya sendiri akan membebaskanmu dari semua hal buruk yang kamu terima, kalau kamu mau membuka dirimu dan melepaskan pengampunan atas mereka. Kamu juga perlu berterus terang kepada Tuhan bahwa kamu sakit hati, setelah itu mintalah keberanian untuk menyampaikan apa yang kamu rasakan kepada orang yang menyakitimu.

Langkah inilah yang akan membuka pintu pemulihan, baik dalam hidupmu maupun orang yang menyakitimu. Bisa jadi dia tak sadar dengan tindakannya padamu dan keberanianmu mengungkapkannya membuatnya sadar dan mau berubah

Sebelum terlambat, jangan biarkan si iblis memakai rasa sakit hati dan kebencianmu untuk terjebak dalam dosa. Bayangkan, rasa-rasa ini bahkan bisa membawa seseorang terjebak dalam kejahatan yang begitu merugikan. Sama seperti yang dilakukan Kain kepada saudaranya Habel. Apakah kamu akan mengulangi dosa itu? Atau kamu memilih untuk berdamai dengan orang-orang yang menyakitimu.

Dan bagi setiap keluarga, semoga artikel ini kembali mengingatkan kita untuk selalu bijaksana baik dalam perkataan dan perbuatan terutama saat menyangkut hubungan dengan orang-orang terdekat. 

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami