Di tengah kehidupan yang tidak pasti ini, kita pasti mendengar
perekonomian yang kian merosot setiap harinya. Ada banyak perusahaan yang
terpaksa harus tutup, sistem regulasi keuangan yang tidak menentu, belum lagi ada ancaman dari teroris yang sering bikin hati kita was-was.
Kita juga sering merasa tidak
cukup terhadap apa yang ada pada kita. Soal finansial ini sering membuat kita
merasa tidak tenang dan mencemaskan kalau esok akan ada uang untuk mencukupi kebutuhan hidup.
Apakah kita termasuk orang yang hidup dari tagihan ke tagihan? Pernahkah kita cemas tentang tagihan cicilan yang mungkin tidak akan bisa terbayar karena bisnis sedang turun? Belum lagi pemikiran tentang anak-anak yang hendak memasuki tahun ajaran baru. Cukupkah uang dalam tabungan agar tahun ini kita bisa merayakan Natal dengan keluarga di kampung sana?
Baca juga: Sulitnya Ketahui Kehendak Tuhan Sama Seperti Pikul Salib, Ini Sebabnya!
Kekhawatiran di atas mengantarkan kita pada sebuah pertanyaan, "Apakah Tuhan sebenarnya peduli dengan kondisi keuangan kita?"
Jawabannya, tentu saja! Dalam Lukas 12:24, “Perhatikanlah burung-burung
gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau
lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu!”
Buat kita yang sekarang ini hanya punya
selembar uang seratus ribuan, kayaknya ayat di atas belum cukup menenangkan
kita. Belum lagi ada banyak tagihan yang timbul sesaat setelah kita menerima gaji bulanan.
Keuangan yang belum stabil ini pasti pernah
dirasakan oleh setiap kita. Sering pula, kita bertanya mengenai karir kita.
Apakah karir kita ini akan memberikan keamanan dari segi finansial yang cukup untuk keluarga kita nantinya?
Segala pertanyaan di atas, kita perlu tahu
kalau Tuhan selalu punya cara untuk membantu kita. Hal ini sudah dibuktikan
oleh banyak orang percaya. Ada banyak kesaksian yang menjelaskan tentang betapa luar biasanya cara Tuhan menjawab setiap kebutuhan kita.
Ketika kita taat terhadap kehendak Tuhan, maka Ia akan memberikan setiap hal yang kita butuhkan. "Dahulu aku muda, sekarang aku telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;" (Mazmur 37:25).
Baca juga: Rela Berdarah-darah Masuk Korea Utara, Wanita Ini Berakhir Di Penjara Demi Kabar Baik
Lalu, bagaimana caranya rasa cemas ini hilang?
Ketika kita mengalami bahwa tangan Tuhan
bekerja pada kondisi keuangan kita, maka kita akan mempercayai bahwa Tuhan akan
menyediakan. Keyakinan dan rasa percaya kita dalam Tuhan akan semakin bertumbuh ketika kita melihat karya Tuhan dalam aspek finansial kita.
Lama-lama, kita akan melihat cara kerja Tuhan
ini sebagai sesuatu yang normal. Secara perlahan, kita akan mendapati diri kita
tidak lagi cemas dengan kondisi keuangan kita. Namun, kita nggak boleh lupa tentang cara kerjanya.
Pertama, kita harus menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Allah melalui iman kepada Yesus Kristus. Ketika kita belajar untuk mematuhi setiap kehendak dan menempatkan Tuhan sebagai prioritas nomor satu dalam kehidupan, maka Tuhan yang akan mengurusi setiap kebutuhan kita.
Hal ini nggak berarti kita akan terlepas dari
masa atau tantangan yang sulit. Ketika kita berada dalam kondisi di atas pun,
kita harus mengetahui bahwa Tuhan akan selalu ada untuk membantu kita. Justru,
dalam masa-masa sulit itulah karya Tuhan akan semakin membuat kita terpesona
akan kasihNya.
Perkara keuangan adalah sesuatu yang bisa kita lihat melalui mata, bisa kita rasakan. Kalau kita nggak bisa mempercayai Tuhan terhadap hal ini, bagaimana kita bisa mempercayai hal-hal yang nggak bisa dilihat oleh mata, seperti keselamatan atau pengampunan?
Buat kamu yang sedang bergumul dengan kondisi keuangan, Sahabat24 akan siap mendengar setiap curhatanmu dan bersama-sama dalam mencari jalan keluarnya. Hubungi kami di LIVE Chat, telepon 1-500-224/ 0811 9914 240 atau SMS 0817 0300 5566