Usia 25-an Galau Masalah Karir, Yuk Tanggapi Krisisnya Dengan 4 Cara Ini!
Sumber: https://image.freepik.com/free-photo/neg

Finance / 19 November 2018

Kalangan Sendiri

Usia 25-an Galau Masalah Karir, Yuk Tanggapi Krisisnya Dengan 4 Cara Ini!

Inta Official Writer
1644

Buat kita yang berusia 25 sampai 30 tahun-an, pasti pernah bertanya-tanya soal karir yang sedang di tempuh. Kita mulai berpikir tentang cara sukses dan bagaimana untuk mendapatkan sebuah karir yang nggak cuma berdampak pada diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain.

The Muse mencatat kalau periode pencarian jati diri yang intense bisa terjadi di usia 25 sampai 30 tahun ini di sebut sebagai The Quarter-Life Crisis. Hal ini biasanya dialami karena kita merasa nggak mencapai potensi sesuai dengan keinginan, dan merasa ketinggalan dengan orang kebanyakan.

The Guardian sendiri mengatakan kalau krisis ini mampir pada generasi milenial hingga angka 86%. Biasanya, datangnya krisis ini ditandai dengan perasaan nggak nyaman dengan karir yang sedang dijalaninya, cenderung kecewa, merasa sendiri, bahkan beberapa diantaranya juga mengalami depresi.

Nah, buat kita yang sedang mengalami krisis ini, yuk tanggapi dengan beberapa hal di bawah.

1. Mulai melangkah dan buatlah setiap hal yang kita inginkan dalam dunia ini

Coba lirik kiri-kanan kita, adakah masalah yang ingin kita pecahkan? Banyak dari kita sebenarnya tahu sebuah solusi dari suatu hal. Sayangnya, kita memilih untuk menunggu sampai orang lain yang akan membangunnya.

Coba kelola ulang pemikiran kita, bahwa kalau bukan kita, ya siapa lagi? Daripada menunggu orang lain, kenapa nggak kita aja yang mencoba untuk melangkah? Mumpung masih muda, setidaknya kalau gagal pun kita punya pembelajaran yang baik untuk menjadikan kita semakin dewasa.

2. Berhenti berpikir kalau kita bisa menyenangkan setiap orang

Sebagai pribadi yang mengenal kasih, kita memang diajarkan untuk memberi dan tidak egois. Banyak dari kita berusaha untuk memenuhi kebutuhan orang lain. Namun, coba mundur dan renungkan. Kita hanya bisa memberi sesuatu yang kita miliki. Kalau kita sering memberi dengan alasan agar orang lain senang, apakah sebenarnya kita sendiri sudah mengalami kesenangan tersebut?

3. Dengarkan suara Tuhan

Roh Kudus ada pada setiap kita. Ia memberi kita hikmat untuk mengambil setiap kesempatan dan pilihan yang baik, yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Ketika terlalu sibuk dengan pekerjaan dan pencapaian karir, kita jadi kesulitan untuk mendengarkan suara Tuhan. Berbaliklah pada Tuhan, kelola  kembali hubungan kita denganNya, sehingga kita tahu apa yang menjadi tujuan hidup yang sesuai dengan kehendakNya tersebut.

4. Perluas kesempatan dengan mencoba hal baru

Mungkin sebenarnya kita nggak pernah benar-benar mengenali diri kita sendiri. Mencoba hal baru nggak selalu harus dimulai dengan langkah yang ekstrim. Bisa saja hal baru tersebut adalah sebuah kebiasaan.

Sebagai contoh, kita cenderung menutup diri karena mengangap kalau kita ini adalah seorang introvert, cobalah untuk lebih terbuka dengan orang lain. Ada banyak hal yang bisa kita coba dalam kehidupan kita ini, yang sebenarnya bisa mengantarkan kita pada sebuah kesempatan yang tidak bisa ditukar dengan uang. Jadi, hal baru apa yang mau kita jalani sekarang ini?

Krisis ini nggak perlu kita takuti. Justru, hal ini baik sebagai titik yang akan membawa kita pada level yang lebih baik lagi. Sekarang, tergantung dari bagaimana kita meresponi krisis ini. Apakah kita akan terlarut dalam rasa kecewa, atau justru memilih untuk memperbaiki kehidupan agar mendapatkan kesempatan yang lebih baik lagi.

 

Sumber : forbes/berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami