Dalam Duka Sengsara, Tuhan Punya Maksud Untuk Sebuah Keabadian!
Kalangan Sendiri

Dalam Duka Sengsara, Tuhan Punya Maksud Untuk Sebuah Keabadian!

Naomii Simbolon Official Writer
      2758

Mazmur 34:19

Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;

 

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 137; Yohanes 14; 2 Tawarikh 36:22-23

Suatu kali, saya mendengar seseorang berkata demikian,"Ujian dan proses  akan terus terjadi sampai kita bisa mengubah pikiran, sikap dan tindakan kita."

Meresponi itu, sifat manusia pada umumnya akan berkata demikian," Iya, tapi aku benar-benar nggak bisa melihat nilai atau tujuan di balik semua masalah dan cobaan ini."

Apakah kamu juga demikian?

Pikiran dan kedagingan kita sama banget lihainya dengan seorang pengacara yang hendak mencari celah.

Kita sama sekali nggak suka dengan kesengsaraan meskipun nggak parah-parah banget, dan kalau kita punya pilihan untuk menyelesaikannya, itu akan kita lakukan sendiri dengan kekuatan kita dan cara kita.

Tetapi firman Allah justru menceritakan kisah yang berbeda.

"Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."(Yohanes 16:33)

Pikiran Kristus tahu bahwa kita sebagai hamba tidak lebih tinggi dari tuannya. Seorang murid nggak lebih hebat dari Gurunya, yang belajar  untuk taat melalui penderitaan yang Ia harus jalani.

"Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya." (Ibrani 5:8)

Tuhan saat ini sedang mempersiapkan orang-orang agar tidak bisa di hancurkan oleh apapun seperti kekesalan atau frustasi karena sebab apa saja.

HatiNya justru berteriak dan menginginkan putra dan putriNya hidup memerintah bersama-Nya dan mengembalakan bangsa-bangsa dengan tongkat besi.

"Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa; dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk--sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku--" (Wahyu 2:26-27)

Kita harus menjadi orang dengan karakter yang nggak bisa tergoyahkan. Pertanyaannya, apakah kita bisa berjalan di dapur pengujian dan pencobaan tanpa mengeluh? Bisakah kita berteriak memuji Tuhan meski sedang dalam penjara di tengah malam?

Tidak mudah memang, tapi saya tahu bahwa selalu ada tujuan dari sebuah pencobaan serta tujuan dari semua kesengsaraan yang kita hadapi.

Semua kesedihan yang mengurai air mata seperti godaan, sakit hati, teman yang nggak setia, kehilangan harta, bisnis, berada dalam bahaya, tetangga yang penuh kebencian pada kita, tungku api, berada dalam goa singa dan lain semuanya terjadi karena Tuhan memiliki tujuan yang baik untuk kita umat pilihanNya .

Meskipun saat ini nggak kelihatan apapun, tapi tujuan Tuhan adalah hal yang luar biasa dan abadi bagi hidup kita.

"Oh, Bapa Surgawi yang sangat mulia, saya tahu bahwa semua hal yang terjadi berada pada genggamanMu, dan semua nggak akan terjadi tanpa sepengetahuan-Mu.

Semua yang terjadi dalam hidupku adalah untuk kebaikan dan kemuliaanMu. KeinginanMu bagiku adalah agar aku disempurnakan dan dimurnikan bahkan melalui api.

Dan ketika Yesus datang kembali, saya akan menjadi bagian dari mempelai-Nya, tanpa dosa dan cela, serta siap untuk memerintah bersama dengan Dia dalam kemuliaan sampai selamanya.

Dalam segala hal yang terjadi saat ini ya Bapa, tidak peduli bagaimana pun sulitnya, ajarlah aku untuk tetap bersukacita dan selalu percaya padamu.” Amin.

Ikuti Kami