Meskipun menjadi fondasi dalam
sebuah hubungan yang berkualitas, kepercayaan nggak banyak dibahas oleh banyak
pasangan. Dalam kehidupan pernikahan, pasti ada satu waktu dimana kita kecewa dengan pasangan karena tidak bisa menepati janjinya.
Rasa kecewa tersebut harus kita
ungkapkan pada pasangan.
Apalagi mengenai janji. Janji adalah sesuatu yang harus kita tepati, sebab
ketika kita memegang janji tersebut, maka janji akan menunjukkan diri kita yang
sebenarnya. Setiap janji atau kata-kata yang terlontar pada sesama menunjukkan
pada dunia dan Tuhan seberapa jujur kita.
Kalau kita membiarkannya, bisa jadi kepercayaan
kita dan pasangan akan semakin tergerus. Agar nggak terjadi demikian, berikut
adalah beberapa hal yang perlu kita ketahui ketika pasangan membuat kita kecewa karena tidak bisa menepati janjinya.
1. Jelaskan kalau sikapnya ini membuat kita kecewa
Kita harus bisa memberitahu pasangan ketika ia
membuat kita kecewa karena tidak bisa menepati janjinya. Terkadang, kita
terlalu sering mentolelir perilaku buruk karena malas untuk menanggapinya. Kita berpikir kalau hal tersebut hanya akan membuat rumah yang tadinya baik-baik saja jadi ribut.
Ketika kita kecewa dengan
pasangan karena ia ingkar janjinya, kita tidak mengutarakan kekecewaan tersebut dan hal ini membuat pasangan tidak tahu kalau sebenarnya ia telah berbuat sebuah kesalahan.
2. Beritahu kebenarannya
Memberitahukan kesalahan yang telah ia lakukan
juga belum cukup. Kita harus memberikan sebuah solusi, dukungan dan feedback
terhadap kesalahan tersebut agar tidak terjadi miskomunikasi. "Rancangan
gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak." (Amsal 15:22)
3. Tentukan batasan mana yang bisa ditolelir dan mana yang tidak
Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan.
Pasangan kita ini juga telah melakukannya dengan tidak menepati janjinya. Kita harus bisa membatasi mana keadaan yang bisa kita tolelir dan mana yang tidak.
Tentu saja, kita harus bisa memaafkan pasangan karena kesalahannya ini, hanya saja sebuah perjanjian sifatnya adalah mengikat. Untuk itu, kita harus jelas, cepat dan realistis terhadap konsekuensi yang bisa timbul karena sikapnya yang ingkar janji tersebut.
Baca juga: Sering Cari Alasan Buat Absen Datang, Arisan Keluarga Ternyata Penting Karena 4 Hal Ini
4. Tekankan pada pasangan untuk mengijinkan kita campur tangan kalau janji ini nggak ditepati
Sebenarnya, kita sendirilah yang menentukan
bagaimana orang lain bersikap kepada kita. Ketika kita berlaku penuh kasih
kepada pasangan, meski ia telah mengingkari janjinya, maka ia akan langsung
meminta maaf dan bersikap lebih baik lagi ke depannya. Kita harus mengutarakan
apa yang telah kita lakukan untuk bisa menepati janji tersebut, demikian juga seharusnya dengan pasangan kita.
5. Setujui rencananya, lengkap dengan konsekuensinya
Setiap janji yang tidak bisa ditepati, pastikan
baik kita dan pasangan mengetahui konsekuensi yang akan terjadi karenanya. Ketika menikah, kita harus bisa menghormati
keadaan pasangan, begitu pula sebaliknya. Untuk itu, kita harus siap mengambil
tindakan, kalau pasangan melakukannya kembali.
Jadi, singkirkan rasa bersalah kita dan
utarakan kekecewaan tersebut agar hal yang sama tidak terjadi kembali, ya.
Sebab, tidak semua orang bisa menyadari kekecewaan kita kalau kita tidak
mengutarakannya dengan langsung.