Konflik keuangan dalam rumah tangga ibarat gunung es. Banyak pasangan
yang menjadikan masalah keuangan sebagai kambing hitam pertengkaran. Meski di sisi lain masih ada masalah lain yang lebih besar dari itu.
Konflik keuangan ini terus menerus berulang tanpa mau
menyelesaikan masalah yang lebih mendasar atau masalah inti dalam pernikahan. Masalah inilah yang sebenarnya memicu konflik keuangan di tengah pasangan menikah.
Dengan menyelesaikan persoalan inti, pasangan kemudian bisa mulai
mengkomunikasikan masalah keuangan ini dengan baik. Ada 3 pertanyaan yang bisa kalian jawab bersama.
1. Apakah kalian punya masalah komunikasi?
Kalau kamu gagal mengkomunikasikan pikiran,
keinginan, preferensi dan sebagainya, pasanganmu pasti hanya akan bisa menerka-nerka
masalahnya apa. Akibatnya, kesalahpahaman pun terjadi diantara kalian dan tak jarang hanya akan berujung pada sakit hati dan rasa benci.
Membicarakan soal masalah keuangan di
tengah rasa marah dan emosi hanya akan berujung pada konflik yang makin
memanas. Tak akan ada solusi yang didapatkan selain pertengkaran yang makin
menjadi-jadi. Penting sekali untuk membicarakan masalah sensitif dengan cara yang nyaman.
“Tetapi
hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling
mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” (Efesus 4: 32)
2. Apakah kalian menyimpan rasa sakit atau benci yang belum terselesaikan?
Kadang mudah sekali berdebat soal uang
daripada mengakui saat kita sudah menyakiti perasaan. Kalau pasanganmu menyakitimu
dan kamu mulai sakit hati dan membencinya, kamu akan melihat fakta kalau hubungan
kalian sedang tidak baik. Salah satu dampak yang paling nyata bisa kamu lihat dari
cara kamu menganggapi masalah keuangan dengan pasanganmu. Mungkin kamu akan cenderung bereaksi berlebihan.
Daripada membiarkan rasa sakit dan
kebencian menghalangi hubungan kalian, lebih baik menghadapi rasa sakit itu dengan
berani. Berterus teranglah kepada pasangan kalau dia sengaja atau tanpa sengaja
sudah menyakitimu. Selesaikan masalah itu lebih dulu sebelum kalian membicarakan
masalah keuangan rumah tangga kalian. Cara inilah yang akan bisa memberikan jalan keluar bagi masalah keuangan kalian tanpa beban emosional.
“Apabila
kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.” (Efesus 4: 26)
Baca Juga :
Makin Mesra, Ini 3 Rahasia Bahagia Pasangan Darius dan Donna Agnesia
Suka Duka 5 Tahun Pernikahan Ruben-Sarwendah, Suka Berantem Tapi Gak Lebih dari 2 Jam
3. Apakah kalian takut mengungkapkan kebenaran?
Apakah kalian takut mendiskusikan soal keuangan karena takut kalau
salah satu dari kalian mengambil keputusan yang tidak bijaksana? Misalnya,
membelanjakan uang dengan boros, tidak bayar tagihan atau menyembunyikan sebagian dana dari total penghasilan dari pasangan dan sebagainya.
Jangan pernah main-main dengan hal ini. Karena pernikahan yang
sukses hanya akan terjadi kalau suami dan istri saling jujur dan terbuka.
Jangan pernah biarkan kebohongan menyelinap dalam urusan rumah tangga kalian. Karena
ketidakjujuran hanya akan menghancurkan kepercayaan pasangan. Saat kebohonganmu
terbongkar oleh pasanganmu, percayalah kalau dia pasti gak bakal bisa mudah percaya denganmu.
Sama seperti saat kamu jujur soal rasa sakit dan bencimu ke pasangan, kamu juga harus bersikap jujur soal apapun dalam rumah tanggamu.
“Inilah
hal-hal yang harus kamu lakukan: Berkatalah benar seorang kepada yang lain dan
laksanakanlah hukum yang benar, yang mendatangkan damai di pintu-pintu
gerbangmu.” (Zakharia 8: 16)
Apakah kamu berkomitmen untuk menyelesaikan masalah-masalah ini
lebih dulu? Jangan pernah menunda, lakukan sekarang juga!