Seorang pelajar di Inggris
menjadi tersangka karena membuat pesan yang berisi ancaman yang ditujukan ke
Guedung Puting Inggris melalui sebuah video. Terdakwa yang baru berusia 19 tahun ini diharuskan membayarkan denda sebesar $1.000.
Pelajar yang bernama Haily Duvall
ditangkap pada Kamis pagi oleh pihak berwenang, yang telah bekerja sama dengan
pejabat dari FBI, dan didakwa atas ancaman teror tingkat 2 dan karena telah mengajukan laporan polisi palsu.
Hal ini kemudian membuat hati pendeta dimana
Haily bergereja tergerak dan menawarkan untuk mencarikan pengacara agar Haily bisa segera bebas dari hukuman tersebut.
Haily merupakan seorang mahasiswi tahun kedua
pada jurusan keperawatan. Berdasarkan sebuah bukti, Haily mengedarkan sebuah
video yang berisikan ancaman yang ditujukan untuk teman-temannya di perkumpulan
pelajar GroupMe Inggris dan mengunggahnya melalui media sosial. Namun, justru
Hailylah orang yang pertama kali menghubungi pihak kepolisian di Inggris, menurut Kepala Polisi Inggris Joe Monroe.
Haily mengatakan kalau keluarganya tidak akan
mampu membayar uang denda atau membayar pengacara untuk mengeluarkannya. Saat
itulah Pendeta dari gereja Emmanuel Christian Fellowship, Pendeta Ben Hughes berdiri di pengadilan dan menawarkan bantuan untuk Haily.
Padahal, hakim sendiri mengatakan kalau ibu
Haily mampu membayar uang jaminan tersebut berangsur-angsur dan Pendeta Ben bisa membantu untuk membebaskan Haily dari tuduhan yang ditujukan kepadanya.
"Kami mengenalnya di gereja, dan kami amat
mengasihinya. Rasanya ini adalah cara tercepat untuk bisa bicara padanya secara
berhadapan langsung," ungkap Pendeta Ben setelah dakwaan digelar, yang
menunjukkan bahwa dirinya memang menginginkan untuk bisa berbicara dengan Haily.
Pendeta Ben juga mengaku kalau dirinya mengenal
Haily sebagai pribadi yang penuh kasih dan baik hati. Haily sudah berada dalam
naungan gereja sejak ia remaja.
Hakim sendiri memutuskan bahwa kalau Haily
dibebaskan, maka ia tidak lagi diizinkan untuk masuk ke kampus-kampus di
Inggris. Hakim juga mengungkapkan bahwa dia harus menerima evaluasi keperawatan
komprehensif dan Pendeta Ben harus memastikan Haily hadir dalam persidangannya.