Fakta Alkitab: Jadi Penemuan Terbesar Dan Terpenting, Begini Naskah Laut Mati Ditemukan
Sumber: google.com

Fakta Alkitab / 11 June 2021

Kalangan Sendiri

Fakta Alkitab: Jadi Penemuan Terbesar Dan Terpenting, Begini Naskah Laut Mati Ditemukan

Inta Official Writer
5938

Pada kesempatan kali ini, Fakta Alkitab akan membahas mengenai naskah atau Laut Mati yang disebut-sebut sebagai salah satu penemuan yang penting. Bahkan, para ahli sempat menjelaskan kalau penemuan ini merupakan penermuan arkeologi terbesar di abad ini.

Bagi sejarahwan, naskah atau sering disebut sebagai gulungan Laut mati merupakan bagian dari sejarah, agama dan bahasa yang sangat penting. Naskah yang ditemukan antara tahun 1946 dan 1956 ini termasuk teks paling awal yang kemudian dimasukan dalam Alkitab Ibrani Canon, Deuterokanonika, dan naskah ekstra-Alkitab yang menyimpan berbagai bukti keragaman pemikiran keagamaan pada akhir Bait Suci Yudaisme Kedua.

Disebut sebagai manuskrip Yahudi kuno, naskah Laut Mati kebanyakan ditulis dalam bahasa Ibrani, beberapa dalam bahasa Aramaik, dan sedikit dalam bahasa Yunani. Banyak fragmen atau isi dari gulungan ini yang sudah berusia lebih dari 2000 tahun, dimana ini menunjukkan bahwa naskah-naskah tersebut sudah ada bahkan sebelum Yesus dilahirkan.

Diantara gulungan-gulungan pertama yang diperoleh dari orang-orang Badui terdapat tujuh manuskrip panjang dengan tahap kerusakan yang beragam. Semakin gua tempat ditemukannya gulungan ini diperiksa, ditemukan ribuan gulungan dan fragmen-fragmen lainnya.

Lokasi penemuan ini berada di 11 gua sekitar pemukiman kuni di Khirbet Qumran Tepi Barat. Gua-gua tersebut terletak sekitar 1 Mil ke pedalaman dari sebelah barat laut pantai Laut Mati, yang merupakan tempat asal naskah-naskah tersebut memperoleh namanya.

Setelah melakukan penyortiran, gulungan Laut Mati ini mencapai 800 manuskrip, sementara seperempat atau sekitar 200 manuskrip merupakan salinan dari sebagian naskah Alkitab Ibrani. Tulisan-tulisan lain dalam manuskrp tersebut berisikan tulisan Yahudi non-Alkitab baik Apokrifa maupun Peseudepigrafa.

Penemuan Gulungan Laut Mati

Awalnya, Muhammed edh-Dhib, seorang anak gembala, kehilangan seekor domba miliknya. Ia berasal dari suku Ta'amirah yang mendiami wilayah yang membentang dari Jerusalem hingga tepian Laut Mati. Dalam usaha menemukan dombanya yang tersesat, anak gembala tersebut naik ke sebuah batu cadas.

Dari tempat tersebut, ia melihat ada sebuah celah sempit dari tebing yang berhadapan dengan lereng gunung. Ia memungut sebuah batu dan melemparkan batu tersebut ke dalam gua. Setelah batu tersebut dilempar olehnya, batu tersebut seolah-lah mendarat pada benda-benda yang tampaknya terbuat dari bahan tembikar.

 

Baca juga: Gulungan Kitab dan Mumi Ditemukan di Laut Mati, Yudea Dalam Operasi Arkeologi

 

Karena penasaran, gembala kecil tersebut kemudian memberanikan diri untuk naik ke lereng gunung dan mengintip dari atas. Dalam suasana remang-remang, dirinya menyaksikan sejumlah perabot dari tembikar yang tersusun rapi di lantai gua.

Keesokan harinya, ia mengajak beberapa orang kawan untuk mengecek penemuannya tersebut. Benar saja, mereka menemukan seperangkat perabot dari tembikar dan tujuh gulungan tulisan tangan.

Dalam waktu yang cukup singkat, kemudian naskah atau gulungan tersebut dipamerkan untuk dijual oleh pedagang barang antik di Yerusalem bernama Kando. Ia mendapatkan naskah tersebut dari seorang warga Ta'amirah. Dari transaksi ini, gulungan-gulungan naskah ini terus berpindah tangan.

Sumber : jc channel
Halaman :
1

Ikuti Kami