Pesan Cinta dari Yohanes 3: 16 yang Harus Diketahui Setiap Pasangan Menikah
Sumber: Philippine Primer

Marriage / 7 November 2018

Kalangan Sendiri

Pesan Cinta dari Yohanes 3: 16 yang Harus Diketahui Setiap Pasangan Menikah

Lori Official Writer
7027

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3: 16)

Ayat inilah yang jadi bukti cinta tertinggi yang pernah kita dapatkan dan menjadi jantung dari Alkitab. Ayat ini bahkan diakui oleh Martin Luther sebagai ayat yang menyadarkannya soal hidup selibat sebagai seorang biarawan Katolik yang pada akhirnya membawanya pada satu keputusan untuk menikahi seorang mantan biarawati.

 Sebelum Martin Luther paham tentang injil, perasaan penindasan yang luar biasa melekat pada dirinya seperti bola rantai. Dia berjuang untuk bertahan melawan agama yang membuatnya dipenuhi dengan kesunyian. Dia merasa tak dicintai dan selalu merasa sendiri.

Tapi setelah menemukan ayat ini, dia sepenuhnya merasakan pemahaman baru dari Tuhan. Pemulihan terjadi atas hidupnya, lalu dia bertemu seorang wanita dan menghabiskan seluruh sisa hidupnya bersama wanita itu.

Ada banyak pernikahan yang mungkin berada dalam posisi dimana salah satu pihak merasa tertindas dan terbeban karena sesuatu. Tapi kisah Martin membuktikan kepada kita kalau ayat firman Tuhan itu justru telah mengubahkan hidupnya.

Pernikahan Martin dan Katie cukup berbeda. Mereka sama-sama hidup dalam satu atap yang sama setiap hari, makanan yang cukup untuk dimakan bersama. Tapi di sisi lain, mereka juga harus bekerja keras saat berjuang melawan korupsi yang terjadi di gereja.

Baca Juga :

3 Alasan Kenapa Belajar Alkitab Bareng Pasangan Itu Baik Bagi Pernikahanmu

3 Karakter Ini Yang Membuat Rut Jadi Salah Satu Istri Teladan Dalam Alkitab

Meski masalah datang silih berganti, tapi cinta mereka satu sama lain tetap kuat dan mereka menghargai waktu bersama sesuai dengan apa yang dituliskan dalam Yohanes 3: 16.

Dari ayat ini, ada 3 pesan cinta yang kuat untuk pernikahan.

1. Cinta sejati memberi dengan murah hati

“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” (Yohanes 1: 1)

Ayat ini berkata bahwa pada mulanya Yesus bersama dengan Allah dan Dia adalah Allah sendiri.

Tuhan mengasihi dunia dan Tuhan memberikan diriNya sebagai ekspresi cinta-Nya kepada manusia.

Yesus juga pernah berkata, tak ada kasih yang lebih besar daripada menyerahkan hidup bagi saudara-saudara sendiri (Yohanes 15: 13).

Jadi bukankah seharusnya seorang suami yang mengasihi istrinya bersedia menyerahkan hidupnya untuk dia? Dan begitu juga dengan seorang istri kepada suaminya.

2. Cinta sejati bersedia memberikan segalanya bagi pasangannya

Pada tahun 2011, terjadi angin tornado yang sangat kuat sepanjang 200 mil per jam. Sepasang suami istri Don dan Bethany Lansaw dengan panik mencari tempat persembunyian.

Bethany naik ke bak mandi mereka dan berbaring di sana dengan tangan menutupi bagian belakang kepalanya. Suaminya Don, berbaring di atasnya menggunakan tubuhnya untuk melindungi sang istri dari serpihan kayu dan pecahan kaca yang hancur akibat tornado.

Dan saat angin berhenti, Bethany memalingkan wajahnya kea rah Don dan melihat bahwa suaminya sudah membiru. Sepotong kayu ternyata tertancap di bagian punggung Don.

Don meninggal karena luka tusukan yang dialaminya. Aksi Don menjadi bukti dari sebuah cinta sejati.

Apakah cintamu untuk pasanganmu cukup kuat seperti pasangan Don dan Bethany?

3. Cinta sejati harus mati bagi diri sendiri

Sebuah pernikahan bisa hancur karena baik suami dan istri selalu melihat kekurangan di dalam diri pasangannya. Sementara mereka tak melihat kekurangan di dalam diri mereka sendiri.

Padahal, Yohanes 3: 16 tidak mengatakan bahwa cinta itu egois. Cinta sejati justru harus mati bagi diri sendiri. Dengan memeriksa diri sendiri lebih dulu, membuat kita tak lagi jadi pasangan yang selalu menuntut dan menyalahkan.

Saat Tuhan menghadapi penderitaan, Dia memilih untuk menyerahkan seluruh hidupNya dengan harapan supaya kamu belajar untuk menyerahkan milikmu kepada Dia sebagai balasan-Nya. Jadi, pasanganmu adalah milikmu dan apakah kamu sudah menyerahkan dirimu lebih dulu kepada Tuhan, sehingga kamu bisa dengan mudah menyerahkan dirimu kepada pasanganmu?

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami