Mengenal Decompression Sickness, Penyakit yang Rentan Tewaskan Para Penyelam
Sumber: Leisure Pro

Health / 6 November 2018

Kalangan Sendiri

Mengenal Decompression Sickness, Penyakit yang Rentan Tewaskan Para Penyelam

Lori Official Writer
3586

Kita tentu saja tak berharap jika misi penyelamatan pesawat Lion Air JT 610 yang kecelakaan di perairan Tanjung Karawang justru berujung pada tewasnya seorang anggota tim penyelam bernama Syachrul Anto.

Kabarnya, penyelam profesional Indonesia ini tewas akibat penyakit decompression sickness yang dideritanya.

Dari laman Wikipedia, penulis menemukan penjelasan lengkap soal penyakit ini. Katanya bahwa penyakit dekompresi (DCS) merupakan penyakit penyelam, tikungan, aerobullosis atau penyakit caisson. Decompression Sickness ini ditandai dengan suatu kondisi medis yang timbul dari efek transisi cepat dari lingkungan bertekanan tinggi ke tekanan lebih rendah.

Semakin lama atau dalam seorang penyelam menyelam maka semakin banyak gas terkompresi yang diserap tubuh. Komponen utama udara yang menyebabkan dekompresi adalah nitrogen. Di sisi lain, dekompresi juga bisa terjadi karena penyelam naik terlalu cepat ke permukaan air, sehingga perubahan tekanan yang mendadak ini menyebabkan penyakit dekompresi.

Saat penyelam naik ke permukaan, gelembung-geleumbung gas nitrogen ini bisa hilang dengan sendirinya. Tapi dalam kasus tertentu, hal ini bisa menyebabkan kematian atau bahkan kerusakan neurologis permanen.

Gelembung yang menyerap ke dalam tubuh bisa menyebabkan rasa sakitpada sendi. Saat hal ini terjadi, biasanya akan muncul reaksi kompleks di bagian sumsum tulang belakang atau otak. Mati rasa, kelumpuhan dan gangguan fungsi serebral yang lebih tinggi. Jika sejumlah besar dekompresi terlewatkan dan sejumlah besar gelembung memasuki aliran darah vena, maka kemungkin gejala kongesti akan terjadi di bagian paru-paru dan gangguan sirkulasi darah.

Ada beberapa gejala decompression sickness, diantaranya:

  • Kelelahan yang tak biasa
  • Gatal pada bagian kulit
  • Nyeri pada persendian, otot lengan, kaki atau badan
  • Pusing, vertigo, telinga berdenging
  • Mati rasa, kesemutan dan kelumpuhan serta
  • Sesak napas

Penyakit ini juga bisa dikenali dengan ciri-ciri:

  • Terdapat ruam bernoda di bagian kulit
  • Terjadi kelumpuhan dan kelemahan otot
  • Kesulitan buang air kecil
  • Linglung, dan mengalami perubahan kepribadian serta perilaku aneh
  • Amnesia dan tremor
  • Batuk berdarah serta
  • Tidak sadarkan diri

Gejala-gejala di atas bisa terjadi setelah penyelam muncul ke permukaan laut setelah 15 menit sampai 12 jam. Tapi dalam kasus yang parah, gejala bisa muncul sebelum penyelam naik ke permukaan air.

Cara mencegah terjadi decompression sickness

Sangat disarankan bagi para penyelam untuk menyelam secara perlahan baik dengan menggunakan meja selam atau komputer. Penyelam profesional biasanya akan memilih kedalaman sejauh 10 kaki (3 meter) lebih dulu. Latihan ini sangat disarankan bagi semua penyelam, terutama saat menyelam di air bersuhu dingin. Penyelam juga dianjurkan untuk selalu berhati-hati saat mendekati kedalaman batas dekompresi di 100 kaki (30 meter).

Tapi walaupun sudah mengikuti aturan penyelaman di atas, bukan berarti risiko penyakit dekompresi bisa hilang begitu saja. Terutama kalau keadaan tubuh penyelam tidak dalam kondisi yang benar-benar fit.

Sumber : Berbagai Sumber/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami