Kita tentu
saja tak berharap jika misi penyelamatan pesawat Lion Air JT 610 yang kecelakaan
di perairan Tanjung Karawang justru berujung pada tewasnya seorang anggota tim penyelam bernama Syachrul Anto.
Kabarnya, penyelam profesional Indonesia ini tewas akibat penyakit decompression sickness yang dideritanya.
Dari laman Wikipedia,
penulis menemukan penjelasan lengkap soal penyakit ini. Katanya bahwa penyakit dekompresi
(DCS) merupakan penyakit penyelam, tikungan, aerobullosis atau penyakit caisson.
Decompression
Sickness ini ditandai dengan suatu kondisi medis yang timbul dari efek transisi cepat dari lingkungan bertekanan tinggi ke tekanan lebih rendah.
Semakin lama
atau dalam seorang penyelam menyelam maka semakin banyak gas terkompresi yang
diserap tubuh. Komponen utama udara yang menyebabkan dekompresi adalah
nitrogen. Di sisi lain, dekompresi juga bisa terjadi karena penyelam naik
terlalu cepat ke permukaan air, sehingga perubahan tekanan yang mendadak ini menyebabkan penyakit dekompresi.
Saat penyelam
naik ke permukaan, gelembung-geleumbung gas nitrogen ini bisa hilang dengan
sendirinya. Tapi dalam kasus tertentu, hal ini bisa menyebabkan kematian atau bahkan kerusakan neurologis permanen.
Gelembung yang
menyerap ke dalam tubuh bisa menyebabkan rasa sakitpada sendi. Saat hal ini
terjadi, biasanya akan muncul reaksi kompleks di bagian sumsum tulang belakang atau
otak. Mati rasa, kelumpuhan dan gangguan fungsi serebral yang lebih tinggi. Jika
sejumlah besar dekompresi terlewatkan dan sejumlah besar gelembung memasuki
aliran darah vena, maka kemungkin gejala kongesti akan terjadi di bagian paru-paru dan gangguan sirkulasi darah.
Ada beberapa gejala decompression sickness, diantaranya:
Penyakit ini juga bisa dikenali dengan ciri-ciri:
Gejala-gejala
di atas bisa terjadi setelah penyelam muncul ke permukaan laut setelah 15 menit
sampai 12 jam. Tapi dalam kasus yang parah, gejala bisa muncul sebelum penyelam naik ke permukaan air.
Cara mencegah terjadi decompression sickness
Sangat disarankan
bagi para penyelam untuk menyelam secara perlahan baik dengan menggunakan meja
selam atau komputer. Penyelam profesional biasanya akan memilih kedalaman sejauh
10 kaki (3 meter) lebih dulu. Latihan ini sangat disarankan bagi semua
penyelam, terutama saat menyelam di air bersuhu dingin. Penyelam juga dianjurkan
untuk selalu berhati-hati saat mendekati kedalaman batas dekompresi di 100 kaki
(30 meter).
Tapi
walaupun sudah mengikuti aturan penyelaman di atas, bukan berarti risiko penyakit
dekompresi bisa hilang begitu saja. Terutama kalau keadaan tubuh penyelam tidak
dalam kondisi yang benar-benar fit.