Asia Bibi Bebas Dari Kasus Penodaan Agama, Tiga Hakim Yang Mengadilinya Diancam Dibunuh
Sumber: www.nytimes.com

Internasional / 5 November 2018

Kalangan Sendiri

Asia Bibi Bebas Dari Kasus Penodaan Agama, Tiga Hakim Yang Mengadilinya Diancam Dibunuh

Puji Astuti Official Writer
2598

Jelang pembebasan Asia Bibi, wanita Kristen Pakistan yang dituduh melakukan penghinaan agama dan dijerat hukuman mati tersebut, direspon dengan demo dan ancaman pembunuhan dari kelompok radikal Islam.

Asia Bibi atau juga dikenal dengan nama Aasiya Noreen ini dijatuhi hukuman mati pada tahun 2010 setelah dituduh oleh seorang wanita muslim melakukan penodaan agama dan dijatuhi hukuman mati dengan digantung. Namun Bibi membantang tuduhan tersebut. Dan setelah proses naik banding, tiga orang hakim membalikkan keadaan Bibi dan menyatakan bahwa tidak ada cukup bukti untuk menuduhnya.

Akibatnya bukan hanya Asia Bibi yang diancam dengan pembunuhan, tapi juga tiga hakim yang membebaskan Bibi.

? ?Tiga orang itu pantas dibunuh,” demikian pernyataan Muhammad Afzal Qadri  salah satu pendiri dari partai Tehreek-e-Labaik Pakistan (TLP) yang merupakan kelompok politik Islam garis keras.

"Entah orang keamanan mereka yang membunuh mereka, supir mereka yang membunuh mereka atau koki mereka yang membunuh mereka,” demikian tambahnya.

Sebelumnya pembunuhan terhadap mereka yang mendukung Asia Bibi pernah terjadi, pada Januari 2011, Gubernur Punjab, Salmaan Taseer dibunuh oleh bodyguard-nya sendiri. Taseer sebelumnya membuat petisi atas nama Bibi.

Dua bulan kemudian, seorang politisi Kristen, Shahbaz Bhatti dibunuh oleh oleh kelompok Pakistan Taliban karena menyuarakan penolakan terhadap hukum penodaan agama.

Pakistan sendiri berada di urutan ke lima Negara paling buruk dalam melakukan persekusi kepada umat Kristen, menurut organisasi Open Doors USA. CEO Open Doors David Curry menyuarakan agar pemerintah Pakistan memperketat keamanan untuk melindungi kelompok minoritas Kristen Pakistan jelang pembebasan Asia Bibi. “Agama seharusnya jangan pernah digunakan sebagai alat untuk mempromosikan kekerasan di masyarakat,” demikian ujar Curry. 


Sumber : Christianpost.com
Halaman :
1

Ikuti Kami