Meski Diprotes, Rombongan Kaum Injili Amerika Tetap Kunjungi Arab Saudi. Ini Alasan Mereka
Sumber: CBN.com

Internasional / 3 November 2018

Kalangan Sendiri

Meski Diprotes, Rombongan Kaum Injili Amerika Tetap Kunjungi Arab Saudi. Ini Alasan Mereka

Budhi Marpaung Official Writer
3000

Sekarang mungkin bukan saat terbaik untuk mengunjungi Arab Saudi, tetapi rombongan delegasi para pemimpin kaum injili Amerika Serikat merasa itu adalah risiko yang layak diambil. Mereka bertemu dengan Pangeran Mohammed Bin Salman yang kontroversial dan para pemimpin Saudi lainnya. Seperti yang sudah diduga, kunjungan tersebut dipenuhi dengan kontroversi politik dan sekaligus kesempatan secara rohani.

Kunjungan delegasi para pemimpin kaum injili Amerika Serikat itu datang setelah peristiwa kematian wartawan Saudi, Jamal Khashoggi, tetapi perencanaan  sesungguhnya sudah lama dilakukan jauh sebelumnya.

Pertemuan antara para pemimpin injili di AS dan Mohammed Bin Salman telah dirancang selama berbulan-bulan, tetapi terjadilah ketika delegasi melakukan kunjungan ke sini ke Uni Emirat Arab.

"Ada banyak orang yang akan mengatakan ini adalah waktu yang salah untuk pergi ke Arab Saudi dan bertemu dengan para pemimpin di sana," kata penulis Joel Rosenberg kepada CBN News. "Saya mengerti terhadap kritik itu, tetapi saya tidak setuju."

Sambil menyadari potensi kontroversi, kelompok itu merasakan adanya kesempatan untuk membantu orang-orang Kristen di sana, yang mereka pikir itu adalah lebih penting.

“Mengingat fakta bahwa kami peduli dengan orang-orang Arab Saudi, umat Kristen di Semenanjung Arab, keinginan untuk melihat lebih banyak kebebasan beribadah, bahkan gereja-gereja Kristen diizinkan untuk dibangun, ini semua sepertinya penting untuk kami lakukan,” ujar Rosenberg.

“Saat orang bertanya, 'mengapa kamu mau pergi, mengapa kamu mau bertemu', maksud saya sebagai seorang Kristen yang dipanggil untuk menjadi pembawa damai, sebagai pendukung  kebebasan beribadah, sebagai pembela toleransi dan koeksistensi damai, jawaban saya adalah bagaimana bisa Saya tidak melakukan itu?” ungkap Pendeta Johnnie Moore.

Delegasi itu datang tidak dengan agenda politik tetapi dengan misi Kristen.

Ketika saya berpikir tentang Arab Saudi, saya memikirkan ayat itu, 'Kami ini adalah utusan-utusan Kristus. Itulah Siapa yang kami wakili, bukan Amerika Serikat. Kami mewakili Tuhan Yesus Kristus," ungkap Presiden Penyiar Agama Nasional Amerika Serikat Jerry Johnson.

Sementara itu, Pendeta Skip Heitzig yang ikut serta di dalam delegasi mengatakan bahwa ini adalah kesempatan.

"Kamu tahu di dalam Alkitab, (ada) orang-orang seperti Ester, yang berada di istana. Daniel mendekati beberapa raja dan mengisi beberapa posisi kunci. Tuhan menggunakan mereka untuk berbicara kepada orang-orang yang berkuasa, raja, dan Alkitab mengatakan bahwa kita perlu berdoa bagi mereka. "

Baca Juga: Tak Ada Pengecualian, Pendeta Greg Laurie: Semua Orang Kristen Dipanggil untuk Memuridkan

Ini adalah yang terbaru dari serangkaian pertemuan dengan para pemimpin Arab Sunni, termasuk diantaranya dengan Raja Yordania Abdullah II, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan Pangeran Mahkota Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan. Pertemuan tersebut merupakan bagian dari agenda jangka panjang.

“Kami tidak di sini untuk tujuan jangka pendek. Kami tidak di sini untuk kesempatan foto. Kami tidak peduli tentang itu. Kami di sini untuk membangun hubungan jangka panjang dan untuk menguntungkan saudara-saudara kita yang ada di sini di wilayah ini, “ imbuh mantan anggota Kongres Michele Bachmann.

Rosenberg dalam kesempatan itu mendorong orang-orang Kristen dimana pun berada untuk berdoa.

“Kami tidak berilusi tentang tantangan yang ada di Arab Saudi… Namun saya pikir adalah suatu kehormatan untuk pergi dan mendengarkan para pemimpin yang memiliki kesempatan untuk membuat hidup lebih baik bagi orang Kristen dan Muslim dan yang berpotensi bagi Israel juga serta yang menentang orang-orang gila di Iran dan Ikhwanul Muslimin. Saya akan meminta orang-orang untuk berdoa. Berdoa untuk raja (Yordania). Berdoa untuk putra mahkota. Berdoa untuk orang-orang Arab Saudi. Dan saya pikir itu adalah hal yang benar untuk dilakukan .”

Berikut adalah Pernyataan bersama rombongan delegasi kaum injili Amerika Serikat ke Arab Saudi: “Kami senang dengan undangan yang diberikan kepada kami lebih dari dua bulan yang lalu oleh Kerajaan Arab Saudi. Itu adalah momen bersejarah bagi Pangeran Mahkota Saudi untuk secara terbuka menyambut para pemimpin Kristen injili ke Istana. Kami didorong oleh keterusterangan dari percakapan dua jam dengannya hari ini. Kami mendiskusikan rencana 'Visi 2030'-nya, kawasan, Islam, dan Kekristenan. Tanpa pertanyaan, ini adalah musim perubahan luar biasa di Timur Tengah, dan oleh karena itu kami berterima kasih atas kesempatan untuk bertemu langsung dengan para pemimpin kunci Arab untuk memahami tujuan mereka dan mengajukan pertanyaan langsung. Kami berharap untuk membangun hubungan ini dan melanjutkan dialog. ”

Sumber : CBN.com
Halaman :
1

Ikuti Kami