Seiring waktu,
kita bisa merasakan nilai budaya tradisional semakin tergerus dalam berbagai
aspek hidup. Pun gereja tak luput dari pengaruh ini, dimana kita sudah sulit
menemukan gereja yang sepanjang peribadatannya dijalannya dengan sentuhan budaya.
Setidaknya, kita hanya akan menemukan gereja seperti itu di daerah-daerah yang jauh dari kota.
Salah satu gereja
yang masih menerapkan tata ibadah tradisional adalah Gereja Kristen Jawa (GKJ)
Dayu, Sleman, Yogyakarta. Di gereja ini, jemaat masih mengenakan pakaian tradisional
Jawa saat mengikuti ibadah Minggu. Selain itu, gereja ini juga masih melestarikan budaya khas Jawa yaitu wayang di sela-sela ibadahnya.
Ki Sutomo
Tirto Mandiro adalah seorang dalang yang kerap memainkan wayangnya saat ibadah.
Meskipun wayang dikenal sebagai pertunjukan yang memainkan kisah-kisah tokoh dalam
agama Hindu,seperti Ramayana dan Mahabarata. Namun dia juga fasih menceritakan kisah Alkitab dengan wayangnya.
Pada Rabu, 31
Oktober 2018 kemarin, pria yang akrab disapa Ki Sutomo ini pun menggelar pentas
wayang area parkir GKJ yang berlokasi di Jalan Damai, Pusung, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman itu. Pentas itupun khusus ditujukan untuk umat Kristen.
“Saya
memainkan wayang wahyu. Ceritanya diambil dari Alkitab,” ujarnya usai pementasan.
Ki Sutomo
mampu menyihir jemaat yang hadir hingga tak beranjak dari tempat duduk. Selama
hampir dua jam pertunjukan berlangsung. Adapun tokoh dalam wayang wahyu, di antaranya: Adam, Hawa, Daud, Goliat, Musa, Abraham, Yesus, Maria, dan Yusuf.
Wayang
wahyu pada dasarnya kesenian wayang berbahan kulit pada umumnya. Yang membuat
beda hanya sumber ceritanya. “Wayang wahyu juga sering disebut wayang babat, wayang beber, atau wayang sabda,” terangnya.
Sebagian
besar cerita wayang wahyu memang diangkat dari kisah teladan para rasul dan jemaat. Yang menolong rakyat saat terjadi musibah.
“Kisah
dalam wayang wahyu mengingatkan umat kristiani yang mayoritas dekat dengan
budaya Jawa,” ungkap Charisma Panca Nugraha, ketua panitia pentas wayang.
Sementara dia
menegaskan bahwa pertunjukan wayang itu merupakan cara untuk lebih menguatkan kerohanian
umat lewat pendekatan budaya. Sekaligus jadi upaya untuk melestarikan kebudayaan
Jawa. Dan menjaga keharmonisan antarsesama.