Brazil telah memilih anggota
sayap kanan Jair Bolsonaro sebagai presiden yang baru, dimana banyak penginjil yang punya peran penting dalam pemenangannya ini.
Terpilihnya Bolsonaro
mencerminkan kemarahan luas di kelas politik setelah tahun-tahun dilingkupi
oleh korupsi, perjuangan ekonomi, dan gelombang kekerasan di negara terbesar Amerika Selatan ini.
Bolsonaro sendiri telah berjanji
untuk membersihkan Brazil dan membawa kembali nilai-nilai tradisional. Bahkan,
dirinya telah membawa nama Tuhan untuk menggenapi janjinya ini, Bolsonaro mengatakan kalau janji ini adalah janjinya kepada Tuhan.
Menurut The Associated Press,
penginjil punya peran yang sangat besar dalam pemenangannya ini. Di pihak
Bolsonaro, tidak ada partai politik besar yang menanunginya, dan ia hanya punya sedikit waktu untuk mengkampanyekan programnya di televisi maupun radio.
Kantongi suara dari para penginjil
Namun, karena dukungan para
penginjil, dirinya mampu mendatangi organisasi-organisasi yang menjadi inti.
Menurut Reuters, banyak penginjil sukarelawan membagikan selebaran dan materi
kampanyenya, juga aktif dalam menyuarakan nama Bolosonaro pada teman-teman dan tetangga mereka.
Negara Brazil sendiri merupakan
rumah bagi umat Katolik terbesar di dunia, dengan 123 juta umat Katolik,
sementara penginjil juga yang terus bertambah setiap harinya. Mereka sekarang
berjumlah 42 juta, dimana itu berarti mereka memenuhi sekitar 20 persen dari total populasi negara.
"Suara para penginjil
sangatlah organik, dimana para pendeta dan uskup memiliki hubungan yang dekat
dengan para umat dan hal ini mempengaruhi cara mereka dalam memilih,"
terang Antonio Lavareda, yang telah menulis beberapa buku tentang politik di Brazil, dikutip dari CBN News.
"Hal ini kebalikan dari
gereja Katolik, dimana, meski jemaat mereka sangatlah banyak, namun para pemimpin tidak punya pengaruh secara langsung bagi mereka."
Para penginjil sendiri telah
berpengaruh dalam politik nasional di negara tersebut. Ada pihak yang disebut
sebagai "Blok evangelis" di kongres dan terdiri dari 87 perwakilan
dan tiga senator, dimana ini berjumlah 15 persen dari semua anggota parlemen
federal. Tak sedikit pula para penginjil mencalonkan diri untuk duduk di kursi pemerintahan.
Tumpangi media untuk beritakan kasih Tuhan
Para penginjil juga menggunakan
media untuk memberitakan pesan injil.
Edir Macedo, pendiri Gereja Universal Kerasaan Allah (Universal Church of the
Kingdom of God) misalnya, dirinya memiliki sebuah perusahaan televisi, dan salah satunya merupakan media terbesar d Brazil.
Banyak juga gereja yang membeli
waktu siaran, dan sebagai hasilnya, banyak penonton dapat menyaksikan beragam acara keagamaan di televisi Brazil hampir setiap waktu.
Pastor Silas Malafaia, seorang
pemimpin gereja yang berpengaruh dengan lebih dari 50 gereja, mengatakan dalam
wawancara baru-baru ini bahwa dia tidak akan meminta maaf untuk mencoba mempengaruhi bagaimana para
anggota gerejanya memilih. Dia adalah pendukung Bolsonaro yang vokal untuk
kantor tertinggi di Brasil.
"Di Brazil, kami membutuhkan
seorang macho seperti dia," kata Malafaia, menambahkan bahwa Bolsonaro
akan "membela semua nilai dan prinsip keluarga Kristen."