Alami Konflik Dengan Sahabat atau Teman Sekantor? Orang Kristen Harus Lakukan 3 Hal Ini!
Sumber: newmobilelife.com

Single / 31 October 2018

Kalangan Sendiri

Alami Konflik Dengan Sahabat atau Teman Sekantor? Orang Kristen Harus Lakukan 3 Hal Ini!

Naomii Simbolon Official Writer
1957

Bukankah lebih bagus jika kita hidup tanpa masalah atau konflik dengan teman atau orang lain?

Bisa nggak sih kita membayangkan betapa damainya dunia ini tanpa konflik?

Tapi nyatanya masalah memang nggak bisa dihindari. Konflik bisa terjadi kapan saja, baik itu dalam pertemanan, dan pekerjaan dan lain sebagainya.

Sebagai orang Kristen, responlah yang membedakan kita dalam hal ini.

Jika hari ini kamu sedang alami konflik, maka ini lah beberapa hal yang perlu kamu tanyakan kepada dirimu sendiri!

1 Apa yang benar mengenai orang yang sedang berkonflik dengan kita?

Emosi bisa berubah dengan sangat kuat, bahkan dalam sekejap perasaan kita mampu melenyapkan semua penilaian yang sehat dan membuat kita berpikir dan percaya bahkan bertindak dengan tidak rasional.

Pada masa konflik yang intens ini kita tergoda untuk mempercayai musuh dengan sisi lain yang bukan sebenarnya.

Kita nggak harus bertindak secara impusif begitu, seharusnya kita mencari pengertian. Dengan begitu, kita bisa menentukan apa yang benar mengenai orang yang konflik dengan kita.

Kita bisa mengidentifikasikan motivasi baik di balik apa yang mereka lakukan atau katakan dari pada membentuk sebuah asumsi yang nggak baik.

Amsal 4:7: Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian."

2 Apa yang benar mengenai Tuhan?

Ketika kita berada di tengah-tengah sebuah konflik maka kita harus memiliki motivasi di luar keterbatasan daging kita sendiri. Nah, disinilah kita membutuhkan hubungan dengan Kristus.

Ketika kita tergoda untuk berhenti dan menyerah pada resolusi, maka Firman Tuhan akan memiliki kekuatan untuk mengarahkan tekad kita ke arah yang berbeda.

Mungkin inilah sebabnya mengapa rasul Paulus menyematkan kata-kata yang kuat di dalam Roma 12:18 : Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!"

Dia nggak mengatakan hidup damai dengan beberapa orang yang mungkin kamu anggap mudah untuk ditolerir, tapi Dia bicara kepada semua orang.

3 Apakah kita mengasihi orang lain dengan cara Tuhan mengasihi kita ?

Paulus nggak menawarkan pengecualian untuk pernyataan di Roma 12:18 di atas. Saya mempercayainya karena memang ada satu kebenaran yang nggak bisa disangkal yaitu tentang Tuhan.

Ini adalah kebenaran yang kita semua tahu tetapi kadang lupa ketika kita berhadapan dengan sebuah konflik.

Kebenaran yang dinyatakan Paulus di atas memang sulit dilakukan tetapi itu adalah sifat dari siapa Allah itu, dan Allah itu adalah kasih.

Kita harus melakukannya. Ketika kita berada dalam sebuah konflik maka kita bisa bertanya kepada diri kita sendiri apakah respon yang kita tunjukkan dalam konflik ini adalah respon kasih atau bukan?

Paulus sendiri menawarkan kepada kita deskripsi yang jelas mengenai kasih di 1 Korintus 13:4-8

"Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu., Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap."

Saya berdoa untuk kamu yang sedang mengalami konflik hari ini, kamu bisa tetap menjadi terang dengan responmu. Hey anak muda, tetaplah berdiri teguh dalam kebenaran ya!


Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami