Banyak Tantangan Dalam Bangun Palu, Ini Bentuk Bantuan Yang Dibutuhkan Mereka!
Sumber: jawaban.com

Nasional / 27 October 2018

Kalangan Sendiri

Banyak Tantangan Dalam Bangun Palu, Ini Bentuk Bantuan Yang Dibutuhkan Mereka!

Inta Official Writer
2532

Sejak gempa, dan tsunami yang melanda Palu, Donggala dan Sigi pada 28 September lalu, lebih dari 2000 jenazah telah ditemukan. Kondisi Palu dan sekitarnya ini diperparah dengan terjadinya lukuifaksi yang menyebabkan permukaan tanah jadi ambles.

Dilansir dari BBC, Di perumahan Balaroa, Kota Palu, sekitar 1.700 rumah tertelan bumi setelah gempa menyebabkan tanah menjadi cair. Ratusan hingga ribuan oran diyakini terkubur akibat fenomena likuifaksi ini.

Jawaban.com bersama dengan Ferdyanto Thana atau Bang Ferdy, berbincang seputar bantuan yang diberikan oleh tim Obor Berkat Indonesia (OBI) untuk Palu dan sekitarnya.

Bang Ferdy sendiri langsung mengatakan kalau dalam menyalurkan bantuan ke daerah bencana terbukti menjadi tantangan tersendiri. Hal ini disebabkan karena penerbangan ke Kota Palu amat terbatas, mengingat sebagian landasan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri rusak.

Baca juga: Pesawat Senilai Rp. 810 M Yang Baru 2 Bulan Mengudara Jatuh, Jokowi Minta Dukungan Doa

Hal ini membuat para relawan dan pekerja kemanusiaan harus mencapai Kota Palu melalui jalur darat yang melelahkan. Bahkan, akses ke Donggala terputus sehingga bantuan baru bisa disalurkan beberapa hari setelah bencana menggunakan helikopter.

"Pada awal-awal saya di sana, yaitu tanggal 9, bantuan logistik masih belum bisa disalurkan dengan maksimal mengingat banyaknya permintaan logistik, sejak saya datang ke sana, sudah ada beberapa NGO yang berdatangan untuk membantu penanganan bencana di Palu ini," cerita Bang Ferdy.

Bang Ferdy, bersama dengan OBI membantu membantu penanganan bencana dengan menyalurkan bantuan medis, pengelolaan air, juga terpal untuk dipakai rumah sementara oleh para korban.

“Buat terpal, kami hanya bisa membantu dengan terbatas, sekira 20 atau 30 terpal yang bisa didistribusikan, mengingat banyak terpal yang hilang sejak di Balikpapan. Namun, setelah beberapa hari aku di sana, atau sekitar 10 hari pasca gempa, selimut dan logistik seperti susu formula, mie instan, beras, dan lain sebagainya sudah mulai berdatangan, sehingga bisa segera didistribusikan,” terangnya.

Bersama dengan 4 dokter, 6 perawat, 2 media dan 2 tim support, Bang Ferdy pergi mengunjungi tempat-tempat yang paling banyak membutuhkan bantuan. Ketika ditanyakan soal pengalaman yang tidak bisa dilupakan, Bang Ferdy menceritakan seorang Ibu dan kedua orang anaknya yang kehilangan suami dan kedua anak lelakinya.

“Kita ini kan capek ya, secara di lapangan terus. Bahkan sampai nggak dapat makan siang lho selama berhari-hari. Ada kalanya saat membantu, saya merasakan capek. Tetapi saat mendengar cerita Ibu tadi yang datang sambil menitikkan air mata, rasa capeknya saya ini ternyata nggak ada apa-apanya dibandingkan dengan pengalaman ibu ini,” kenangnya.

“Aku sih jadi berpikir lagi, sebesar apa pun bantuan yang kita kasih, kejadian ini akan tetap membekas buat para korban. Aku disana cuma bisa memberi tenaga, dan mereka sangat berterima kasih atas kehadiran orang-orang yang mau membantu ini.”

Dengan adanya bencana ini, biarlah kita tetap percaya bahwa Tuhan memiliki rencana yang indah untuk saudara-saudari kita di Palu dan sekitarnya. Mari dukung terus pelayanan kemanusiaan CBN agar dapat terus berjalan dan menjangkau menyeluruh bukan hanya di Palu saja melainkan hingga ke seluruh penjuru Indonesia yang membutuhkan bantuan.

Kirim donasi Anda ke BCA 522.0309.292 a/n. Yayasan Obor Berkat Indonesia. Tuliskan di berita setoran Anda “Gempa Palu” dan konfirmasikan donasi Anda melalui WhatsApp ke nomor 081.890.0043. Tuhan menyertai!

Sumber : jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami