Sadis! Aksi Keroyok Berujung Maut, Ini 3 Hal Yang Perlu Kita Ingatkan Pada Diri Sendiri
Sumber: https://img.jakpost.net/c/2018/09/24/201

Single / 25 October 2018

Kalangan Sendiri

Sadis! Aksi Keroyok Berujung Maut, Ini 3 Hal Yang Perlu Kita Ingatkan Pada Diri Sendiri

Inta Official Writer
1724

Haringga Sirila (23) tewas karena dikeroyok puluhan oknum suporter Persib Bandung saat hendak menyaksikan Persija yang melawan Persib di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Minggu siang, 23 September 2018 lalu.

Hingga Rabu, 24 Oktober 2018 kemarin, dua terdakwa berinisial SMR (17) dan DFA (16), masing-masing akan dihukum empat dan tiga setengah tahun penjara karena keterlibatan mereka dalam insiden yang membuat nyawa Haringga melayang ini.

Lewat kejadian ini, banyak orang yang menyayangkan kejadian ini, bahkan beberapa warganet sampai meminta konsekuensi yang seimbang bagi supporter dan klub, misalnya dengan tidak ikut bermain selama beberapa musim untuk menimbulkan efek jera.

Bagaimana pun, kejadian ini sangat menyesakkan buat kita. Sikap seseorang yang punya kencederungan untuk memihak atau menyukai sesuatu sampai bisa merugikan bagi orang lain. Contoh saja, ketika kita menemukan orang yang tidak sepaham dengan kita, maka kita akan langsung melabelinya sebagai orang yang tidak menyenangkan.


Pengertian fanatisme

Kesukaan terhadap sesuatu bisa menimbulkan sifat fanatisme. Di kutip dari Wikipedia, fanatisme adalah paham atau perilaku yang menunjukkan ketertarikan terhadap sesuatu secara berlebihan. Bisa dikatakan seseorang yang fanatik memiliki standar yang ketat dalam pola pikirnya dan cenderung tidak mau mendengarkan opini maupun ide yang dianggapnya bertentangan.

Sebagai orang percaya, kita selalu diajarkan untuk menempatkan Tuhan di atas segalanya. Agar kita nggak sampai melakukan tindakan yang anarkis dan kasar seperti yang dilakukan oleh pendukung Viking di atas, berikut adalah pertanyaan yang perlu kita ingatkan dalam diri sendiri.

Baca juga: Peneliti Bocorkan Instagram Punya Dampak Buruk Bagi Kesehatan Mental, Ini 3 Alasannya!

Fanatisme sering membuat kita kehilangan akal sehat

Dikutip dari Akurat.co, pelaku sebenarnya menyadari kalau perbuatannya memukuli korban dapat melukai bahkan berujung hingga kematian. Tetapi mereka melakukan kekerasan tersebut karena dipicu rasa marah dan permusuhan terhadap korban yang merupakan anggota pendukung klub bola lain yang merupakan musuh bebuyutannya. Bahkan setelah melakukan kekerasan tersebut, pelaku 1 dan 2 merasa puas bahkan menginginkan korban mati.

Kalau dipikir secara logis, para pelaku tidak sama sekali mengenal sosok dari korban kecuali satu hal: korban merupakan pendukung klub bola musuh. Rasanya tidak adil sekali kalau kita bersikap buruk pada seseorang hanya karena kita melabeli sesuatu yang disukainya.

Sebagai orang percaya, Tuhan mau kita mengasihi sesama. Kita nggak bisa bilang suka dengan seseorang, padahal kita sebenarnya belum mengenal orang tersebut. Tuhan malah lebih ekstrim lagi, Ia mau kita merangkul dan mengasihi musuh kita.

Apa sih untungnya menjadi seorang yang fanatik?

“Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.

(1 Korintus 10:23)

Kedewasaan seseorang dinilai dari bagaimana ia mengambil sebuah keputusan. Nggak ada salahnya kok kita menyukai sesuatu hal. Hanya saja, apakah hal yang kita sukai itu punya dampak baik dalam kehidupan kita?

Rasul Paulus mengingatkan kita kalau Tuhan selalu menganggap kita sebagai pribadi yang dewasa, sehingga kita diberikan kebebasan olehNya. Namun, ada pertimbangan yang perlu kita ingat saat menyikapi kebebasan tersebut: memberi dampak baik bagi sesama atau tidaknya, atau membangun kehidupan kita semakin lebih baik lagi.

 

 

 

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami