Ikut Doa di Vatikan, Moon Jae-in Optimis Perdamaian Terwujud di Semenanjung Korea
Sumber: aljazeera.com

Internasional / 18 October 2018

Kalangan Sendiri

Ikut Doa di Vatikan, Moon Jae-in Optimis Perdamaian Terwujud di Semenanjung Korea

Lori Official Writer
2597

Hari ini, Presiden Korea Selatan (Korsel) Moo Jae-in dijadwalkan bertemu petinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus di Vatikan. Dengan pertemuan itu, Moon optimis perdamaian bisa tercapai di Semenanjung Korea, wilayah yang masih jadi persiteruan dengan negara tetangganya Korea Utara (Korut).

Presiden Moon Jae-in, yang juga menganut keyakinan Katolik, menyampaikan bahwa doa yang dipanjatkan di misa malam di Vatikan kemarin akan bergema menumbuhkan harapan di hati rakyat kedua negara Korea dan juga semua orang di seluruh dunia yang menginginkan perdamaian.

“Doa kami hari ini akan menjadi kenyataan. Kami akan mencapai perdamaian dan mengatasi perpecahan tanpa gagal,” ucap Moon, seusai misa malam kemarin di St Petrus di Vatikan.

Baca Juga :

Ke Vatikan, Ini Pesan Presiden Korsel dari Kim Jong-un Untuk Paus Fransiskus

Kejutan Dari Korea Utara, Kim Jong Un Undang Paus Fransiskus Berkunjung Ke Pyongyang

Doa itu sendiri dipimpin oleh diplomat utama Paus, Kardinal Sekretaris Negara Pietro Parolin. Dalam doanya, Parolin berdoa supaya terjadi perdamaian di Semenanjung Korea, setelah bertahun-tahun mengalami ketegangan dan perpecahan semoga dentuman ‘damai’ kembali bisa terdengar.

Setelah doa misa malam kemarin, Moon juga tak lupa menyampaikan undangan pertemuan dari Kim Jong-un kepada Paus Fransiskus. Kalau hal ini bisa terjadi, maka Moon adalah presiden yang akan mencatat sejarah karena telah berhasil mempertemukan petinggi negara yang begitu langka terjadi. Seperti sebelumnya dimana Moon berperan besar dalam mengatur pertemuan antara Kim Jong-un dan Donald Trump di Singapura pada Juni 2018 lalu. Dalam pertemuan itu, keduanya membahas tentang rencana bagi kedua negara untuk berkomitmen menjadikan semenanjung Korea bebas nuklir.

“Sama seperti kekudusan doa kalian sebelum KTT Korea Utara-Selatan, kami membuka jalan yang diinginkan untuk menjamin masa depan yang damai bagi Semenanjung Korea dan dunia,” ucap Moon.

Dia melanjutkan, kebanyakan sejarah dunia telah dikenang dengan cara yang memalukan yaitu melalui perang. Tapi terwujudnya penandatanganan akhir deklarasi perang dan perjanjian damai di Semenanjung Korea akan membongkar rezim Perang Dingin terakhir yang masih tersisa sampai saat ini.

Dalam sebuah artikel di surat kabar Vatikan, L’Osservatore Romano, Moon menyampaikan pujian kepada Paus karena sudah mempromosikan dialog bersama tersebut kepada publik. Dia juga berharap inisiatif perdamaian Korea bisa membantu Vatikan menjalin hubungan baik dengan Korea Utara.

Dia juga berterima kasih kepada Paus karena sudah memberikan semangat dan harapan yang besar kepada orang Korea. “Dalam beberapa bulan terakhir, doa dan restu Paus telah memberi semangat dan harapan besar kepada orang-orang Korea dalam proses mewujudkan perdamaian,” kata Moon.

Kita tentu bersyukur karena Korea Selatan memiliki pemimpin yang memiliki hati untuk mewujudkan perdamaian, bukan hanya untuk bangsanya sendiri. Tetapi juga bagi bangsa-bangsa di dunia. Mari terus berdoa supaya pertemuan, pembicaraan dan rencana yang disusun oleh para pemimpin ini berhasil sesuai harapan.

Sumber : Aljazeera.com/Time.com
Halaman :
1

Ikuti Kami