Percaya Kepribadian Berdasarkan Zodiak Bikin Kehilangan Identitas Sejati, Ini 3 Caranya
Sumber: https://www.kristeligt-dagblad.dk/sites/

Single / 18 October 2018

Kalangan Sendiri

Percaya Kepribadian Berdasarkan Zodiak Bikin Kehilangan Identitas Sejati, Ini 3 Caranya

Inta Official Writer
1929

Pernah nggak sih, kita secara sengaja mengintip ramalan-ramalan yang ada dalam sebuah majalah berdasarkan zodiak? Zodiak sendiri memang diartikan sebagai ramalan bintang yang terbagi menjadi 12, buat sebagian orang, zodiak bisa menentukan karakter dan kepribadian berdasarkan tanggal lahir yang sesuai dengan zodiak tersebut.

Ada salah satu influencer atau orang di balik akun dengan jumlah followers cukup besar di salah satu media sosial yang gemar sekali membagikan kepribadian seseorang berdasarkan zodiak. Respon dari warganet tentang hal tersebut sangatlah beragam.

Tapi satu hal yang pasti: mereka selalu menantikan orang ini mengunggah sesuatu hal berdasarkan zodiak. Mulai dari cara belajar, tujuan wisata, cara pandang, sampai kebiasaan zodiak ini dibahas tuntas oleh influencer ini.

Memahami atau mencari tahu banyak hal soal jenis-jenis kepribadian memang sesuatu hal yang menarik. Awalnya, saya pribadi juga menikmatinya. Sampai tercetus dalam hati, ‘kok ini aku banget ya?’ Saat itu juga, Tuhan menegur saya kalau hal ini nggak bisa dibenarkan.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu kita ingat saat mulai mempercayai zodiak.

1. Membuat kita kehilangan gambar diri sebagai anak Allah

"Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku." (Mazmur 139:13). Tuhan nggak sembarangan menciptakan kita. Ayat dalam Mazmur di atas dengan jelas kalau Tuhan sendiri menenun diri kita ini sejak berada dalam kandungan ibu kita.

Ketika kita percaya pada kepribadian berdasarkan zodiak, lalu dilihat oleh kita bahwa orang tersebut cakap, kita akan cenderung berkata, “Iya lah, dia emang seorang Leo (salah satu zodiak) jadi pantas saja kalau ia cakap.” Bukannya memuliakan nama Tuhan karena karyaNya dalam kehidupan orang tersebut.

Kita tahu pasti kalau menenun memerlukan ketelitian dan ketekunan. Tuhan terlibat dalam setiap perkembangan kehidupan manusia. Ia memperhatikan kita sejak dalam kandungan, sampai kita dewasa, kita ini hidup dalam rencana Tuhan.

2. Membuka celah bagi iblis masuk

Janganlah kamu melakukan telaah atau ramalan (Imamat 19:26b). Sifat manusia terlalu kompleks untuk ditulis di atas kertas. Semakin kita mencoba untuk menemukan siapa diri kita berdasarkan kategori tertentu, terkadang kita sendiri yang jadi menderita.

Alkitab sendiri mau kita untuk tidak mempercayai ramalan apapun. Ketika kita tergoda dan mulai mempercayainya, sama saja kita sedang memberi kesempatan pada iblis untuk bisa masuk dalam tipu dayanya. Ketika kita membuka celah untuk iblis, maka saat itulah kita akan mengalami kejatuhan.

3. Membuat kita melabeli orang lain dan diri sendiri

“Ah pantes aja kamu genit. Gemini, sih!” Ungkapan di atas adalah salah satu bentuk penghakiman yang kita sematkan pada orang lain. Karena kita merasa tahu karakteristik dari masing-masing kepribadian berdasarkan zodiak, tanpa sadar kita jadi membatasi diri dengan orang tersebut.

Kita mulai memilah zodiak mana yang kita harus jadikan teman, dan mana yang tidak. Padahal, nggak semua orang dengan zodiak gemini itu genit, misalnya. Setiap orang punya kekurangan dan kelebihannya sendiri, terlepas ia terlahir dari zodiak mana pun.

"Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya." (Yohanes 1:12).

Penting buat kita menyadari tentang apa yang Tuhan katakan tentang siapa diri kita. Apakah zodiak ini Alkitabiah? Tentu tidak. Tuhan mengatakan kalau kita adalah anak-anaknya. Kita adalah pewaris Kerajaan Surga. Inilah identitas sejati yang harus kita miliki sebagai orang percaya.

Sumber : jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami