“Aku Mau Bertemu Yesus, Tapi Bukan Sekarang”, Kata Bocah yang Selamat Karena Luka Tusuk Ini
Sumber: FOX10 News

Kata Alkitab / 18 October 2018

Kalangan Sendiri

“Aku Mau Bertemu Yesus, Tapi Bukan Sekarang”, Kata Bocah yang Selamat Karena Luka Tusuk Ini

Lori Official Writer
6562

Xavier Cunningham, bocah 11 tahun asal Harrisonville, bisa dibilang masih tetap bisa hidup berkat mujizat dari Tuhan. Padahal luka tusuk yang tepat berada di bagian wajah yang tembus ke belakang kepala itu hampir dikatakan mustahil bisa membuatnya kembali hidup normal atau bahkan bisa hidup.

Karena itulah Xavier mengaku bersyukur kepada Tuhan karena masih diberikan kesempatan hidup.

Baca Juga :

Berkat Mujizat Tuhan, Ibu yang Koma Tiga Bulan Ini Sadarkan Diri Karena Bayinya

Ajaib! Gadis Dua Tahun Ini Alami Mujizat Bisa Melihat Untuk Pertama Kalinya Sejak Lahir

Kecelakaan yang dialaminya terjadi ketika Xavier,s ama seperti kebanyakan anak laki-laki seusianya, yang suka dengan sepakbola, bermain di luar dan menghabiskan waktu bersama teman-temannya.

Setelah selesai bermain sepakbola di sabtu sore pada 8 September 2018 itu, dia pun mengalami kecelakaan itu di belakang rumahnya. Xavier dan dua temannya naik ke sebuah rumah pohon di belakang rumah.

Kebetulan, dia adalah orang terakhir yang menaiki tangga rumah pohon itu. Namun sebelum sampai di rumah pohon itu, mereka justru menemukan segerombolan lebah di sana dan mulai menyerang mereka. Dalam kondisi panik dan hendak turun dari rumah pohon, Xavier pun mulai tersandung dan jatuh dari tangga dan mendarat ke tanah yang di atasnya terdapat tusuk daging yang terbuat dari besi sepanjang 17 inci.

Tusukan besi itupun tertancap tepat di bagian wajah depannya dan tembus hingga ke kepala belakang.

Saat itu, hanya rasa sakit seperti terbakar lah yang dirasakannya. Dalam kondisi seperti itu, dia pun pergi menemui ibunya yang sedang berada di rumah.

“Aku merasakan rasa sakit yang membakar. Aku ada di sana selama sekitar 30 detik menjerit karena rasa sakit di kepalaku,” terang Xavier.

Saat menyaksikan putranya dalam kesakitan disertai dengan perasaan shock, Gabrielle Miller segera membawa Xavier ke rumah sakit terdekat. Dengan rasa sakit yang terus terasa, Xavier tampak lemas dan mengaku sekarat kepada ibunya.

“Xavier menoleh ke atas dan bilang, ‘Aku sekarat bu’. Jawabku, ‘Tidak…tidak! Kamu akan baik-baik saja,” terang Gabriella.

Saat itu Xavier memang hampir meninggal. Tapi sang ibu meyakinkan putranya bahwa Yesus bersama dengan mereka.

Setelah dirujuk ke dua rumah sakit yang berbeda, mereka kemudian dikirim ke Universitas of Kansas Medical Center. Di sana tim medis pun harus bekerja semalaman untuk melakukan prosedur bedah terhadap Xavier.

Dokter yang menanganinya bahkan mengaku kagum karena nyawa bocah itu masih bisa selamat meski mengalami luka tusuk yang dalam. “Aku kagum bahwa dia masih hidup, apalagi bangun dan berbicara,” kata Dr. Ebersole.

Secara medis, luka tusuk yang menembus tulang pipi kiri Xavier yang tembus sampai ke belakang tengkoraknya sebenarnya bisa beresiko pada rusaknya fungsi mata, otak dan sumsum tulang belakangnya. Selain itu tim bedah juga berhadapan dengan proses pembedahan yang kemungkinan akan menyebabkan kerusakan permanen pada pembuluh darah di otaknya. Untung saja, tusukan itu tidak mengenai bagian arterinya.

“Kalau tusukan itu berada satu millimeter lebih dekat, mungkin mencongkel tusukan itu tepat melalui arteri karotid akan jadi luka yang besar. Tapi besinya tepat di sebelah arteri vertebralis,” jelas dokter Ebersole.

Dan tiga hari setelah operasi, mereka berhasil melepaskan tusukan besi itu dan berharap setelah itu Xavier bisa sembuh secara total.

Setelah pembedahan itu, kondisi Xavier perlahan-lahan sembuh. Sampai saat ini, Xavier masih dalam proses pemulihan dan dokter menyarankan supaya bocah itu jangan bermain sepakbola dulu sampai kesehatannya benar-benar pulih.

Sementara sang ibu begitu bersyukur karena Tuhan benar-benar menyembuhkan anaknya. “Tangan Tuhan ada atas anakku,” kata Gabrielle.

Xavier sendiri mengaku jika saat kejadian dia berpikir kalau dia akan mati dan bertemu Yesus. Tapi mungkin saatnya masih belum tepat. “Aku mau melihat Yesus, tapi tidak sekarang,” katanya.

Mujizat yang dialaminya itu pun dianggapnya sebagai bukti nyata kasih Tuhan sebagaimana yang digambarkan dalam lagu populer Reckless Love-nya Cory Asbury.

Dia bahkan meminta orangtuanya untuk menyanyikan lagu itu berulang-ulang saat berada di rumah sakit. Gerejanya juga menyanyikan lagu itu saat dia menjalani operasi dan lagu itu kembali berkumandang setelah seminggu operasinya berhasil.

Gabrielle pun percaya bahwa Tuhan benar-benar mengasihi Xavier dengan sangat begitu mendalam. “Tuhan menciptakan para dokter itu untuk melakukan hal-hal yang fenomenal. Tapia da titik dimana kita sampai pada akhir dari diri kita sendiri, dan di sinilah kita berada. Tak seorangpun bisa mengubahnya, hanya Bapa Surgawi saja yang bisa,” ucap ayah Xavier, Shannon Miller.

Ya, kita percaya kalau Tuhan itu benar-benar mengasihi kita. Apa yang kita anggap mustahil sekalipun, buat Dia malah sesuatu yang tidak mustahil. Semoga kisah Xavier bisa memberkati kita semua ya.

Sumber : Cbn.com
Halaman :
1

Ikuti Kami