Hari ini kita dikejutkan dengan berita pailitnya perusahaan teh
celup legendaris Indonesia, PT Sariwangi Agricultural Estates Agency dan anak
usahanya PT Maskapai Perkebunan Indorub Sumber Wadung (Indorub). Kedua perusahaan
ini dinyatakan pailit setelah terjerat utang dalam jumlah yang sangat besar terhadap krediturnya.
Sebagai salah satu penikmat teh celup Sariwangi, kamu tentu
saja tak menyangka kalau perusahaan teh itu akan berakhir dengan kondisi yang cukup memprihatinkan.
Pailit atau dalam istilah umumnya bangkrut adalah kondisi
dimana sebuah usaha mengalami kerugian yang lebih besar daripada keuntungan. Sedangkan
istilah pailit dikenakan pada kasus saat debitur menunggak membayar utangnya kepada
kreditur. Akibat kemandetan pembayaran ini, debitur harus menerima hukuman sesuai
dengan hukum perjanjian dengan kreditur. Inilah yang tengah dialami oleh PT Sariwangi dan PT Indorub.
Tentu saja kita yang menjalankan usaha saat ini tak ingin
berakhir dengan nasib yang sama bukan? Memang jadi hal yang wajar kalau sebuah bisnis
mengalami kebangkrutan. Tapi akan jauh lebih baik jika kita bisa meminimalis
risiko itu sejak dini. Sehingga kondisi keuangan kita pun bisa jauh lebih sehat.
Lalu apa sih cara yang bisa dilakukan para pengusaha supaya gak mengalami kebangkrutan atau pailit?
Berikut 5 hal penting yang harus dilakukan sejak dini.
Pertama, hindari berutang buat modal
Buat yang mau bangun usaha perlu ditekankan untuk memulai usaha
dengan modal sendiri. Kalau bisa hindari meminjam modal usaha dalam jumlah yang
cukup besar dari kreditur. Kenapa? Karena pada umumnya kreditur pasti akan meminjamkan modal yang diberatkan dengan beban bunga.
Meminjam modal dan usaha berjalan lancar sih nggak masalah.
Tapi saat usaha gagal dan ngak laku, ini yang makin memberatkan. Jangankan bayar
cicilan utang, balik modalpun bisa jadi proses yang sangat memberatkan para pengusaha.
Kedua, terapkan rencana bisnis dan keuangan yang terarah
Menerapkan rencana bisnis penting sekali bagi tata kelola dan
keberhasilan sebuah usaha. Misalnya, membuat rencana penjualan dan pemasaran,
rencana operasional, anggaran biaya modal dan alokasi keuangan. Rencana bisnis inilah
yang menjadi peta masa depan bisnis, yang menjadi pemandu dalam setiap operasi
dan penganggaran keuangan. Hal inilah yang akan membantu pemimpin perusahaan untuk bisa mengontrol pendapatan dan pengeluaran tetap seimbang.
Ketiga, selalu berinovasi dan mampu berdaya saing
Banyak startup yang tumbang tak lama sejak berdiri karena gak
mampu bersaing dengan startup lain yang lebih inovatif. Bahkan semelegenda apapun
sebuah produk, kalau mereka tak mengikuti perkembangan dan minat pasar maka produk mereka akan tergilas dengan produk serupa yang lebih fresh dan menarik.
Inovasi gak hanya bicara soal produk tapi dalam hal keuangan juga
sebuah perusahaan perlu menerapkan cara kerja yang lebih kreatif. Sehingga bisa
menarik minat konsumen baik dari segi produk maupun dari segi harga. Menarik, berkualitas dan murah adalah jenis produk yang jadi incaran konsumen.
Keempat, khusus bagi peminjam modal sangat disarankan membayar pinjaman tepat waktu
Sebagai debitur, sudah menjadi tanggung jawabmu untuk selalu menjalin
hubungan baik dengan kreditur. Salah satu kewajiban yang tak boleh terlewatkan adalah
membayar cicilan pinjaman tepat waktu. Karena prosedur peminjaman biasanya didukung
oleh hukum maka sudah tapi tanggung jawab untuk membayar pinjaman dengan teratur dan sampai lunas.
Kelima, selalu jujur dengan kondisi yang dihadapi dan terbukalah dalam mencari bantuan
Ada banyak perusahaan yang diam-diam membohongi karyawan dan publik.
Akibatnya, karyawan dirugikan dan publik menjadi kehilangan kepercayaan
terhadap perusahaan. Menutupi kondisi yang dialami di dalam sama sekali tidak akan
membantu perusahaan memperbaiki kondisi yang dialaminya. Karena itulah,
transparansi dan rasa saling percaya harus selalu ditumbuhkan di tengah lingkungan
perusahaan. Sama pentingnya saat perusahaan membuka diri dalam menerima masukan
dari pihak lain atau ahli keuangan dan pemasaran sebagai bentuk evaluasi atau masukan positif untuk perusahaan.
Selain kelima hal di atas, sebuah perusahaan akan terhindar dari
masalah kebangkrutan jika benar-benar bisa memilih rekan bisnis yang tepat dan profesional.
Jangan pernah tertipu dengan rekan bisnis yang kelihatan baik namun perlahan-lahan justru menusukmu dari belakang.
Dalam Alkitab, kebangkrutan atau kegagalan bukanlah sebuah
dosa. Tapi Alkitab sangat jelas menuliskan soal tanggung jawab akan uang,
dimana bagi siapapun yang berjanji untuk membayar hutangnya harus membayarnya tepat waktu.
“Jadi,
kalau engkau berjanji kepada Allah, tepatilah secepat mungkin. Dia tidak suka
kepada orang yang berlaku bodoh. Sebab itu, tepatilah janjimu. Lebih baik tidak membuat janji daripada berjanji tetapi tidak menepatinya.” (Pengkhotbah 5: 4-5)
Hal yang terutama yang harus dilakukan para peminjam adalah membayar
semua utangnya. Tuhan sama sekali tak membedakan antara hutang pribadi dan hutang
bisnis. Karena saat kita meminjam uang untuk tujuan apapun, kita membuat sumpah
atau janji untuk membayarnya kembali.
Tapi untuk kasus peminjam modal yang mengalami kebangkrutan karena
alasan kelalaian sendiri dan tak mampu mengembalikan pinjaman itu, maka Tuhan berkata
supaya kita mengakui kesalahan kita karena Tuhan yang setia dan adil akan mengampuni
dosa-dosa kita (1 Yohanes 1: 9). Setelah menerima pengampunan, kita harus siap menerima
ganjaran dari ketidaktaatan kita dalam meminjam.