Pendeta Ini Menyamar Jadi Tunawisma di Depan Gereja Untuk Tes Reaksi Jemaat
Sumber: Christianpost.com

Internasional / 17 October 2018

Kalangan Sendiri

Pendeta Ini Menyamar Jadi Tunawisma di Depan Gereja Untuk Tes Reaksi Jemaat

Puji Astuti Official Writer
5959

Seorang pendeta megachurch di Illinois, Amerika Serikat menyamar di depan gereja dan berkemah di depan gerejanya untuk melihat bagaimana reaksi jemaat melihat orang yang sedang kesusahan. 

Pendeta James MacDonald, berkemah di depan dua gereja Harvest Bible Chapel yang dipimpinnya sebelum ibadah minggu untuk mengetahui bagaimana reaksi jemaatnya. Video yang seperti ini  sering disebut sebagai social experiment, dimana si aktor akan melakukan sesuatu untuk melihat reaksi masyarakat. 

Pendiri tujuh gereja dan juga pemilih siaran dan tv program “Walk in the World” tersebut sengaja melakukan itu untuk melihat apakah jemaat Harvest Bible Chapel benar-benar menghidupi perintah Tuhan yang tertulis di Alkitab untuk “mengasihi sesamamu seperti dirimu sendiri.” 

Dalam video tersebut ada jemaat yang hanya melewati dia saja, namun saat dia masuk ke gereja dengan penampilan seorang gelandangan lalu membuka penyamarannya, ia mengungkapkan sesuatu yang mengejutkan. 

“Semakin dekat orang itu dengan kita, semakin kurang umum pergumulannya, semakin mudah untuk mengasihi,” demikian ungkap MacDonald dalam video itu.

 “Tuhan jangan sampai ini terjadi,  jika aku mendapati istriku hanya hidup tiga bulan lagi, aku akan meninggalkan pekerjaanku dan berhenti melakukan segala hal, bukan? Bagaimana jika kenalanmu saja dan bagaimana jika masalahnya berulang kali terjadi.. Seberapa umumkah menjadi tuna wisma? Seberapa sering seorang gelandangan itu seorang yang kita sayangi? Tidak pernah.”

“Jadi  aku mengambil beberapa waktu minggu lalu dan berkemah di luar gereja kita dan aku ingin melihat apa yang kita lakukan ketika sulit untuk mengasihi,” demikian ungkap MacDonald kepada jemaat. 

Baca juga : 

Kata Tuhan: Jika Engkau Mengasihi Aku, Kasihilah Musuhmu

Mengasihi Itu Beresiko Dan Merugikan, Masihkah Kita Berani Untuk Mengasihi?
<iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/LVvnZehmEcs" frameborder="0" allow="autoplay; encrypted-media" allowfullscreen></iframe>

“Tahukah kamu bahwa Bapa di Sorga memberikan anugerah yang sama terhadap orang yang paling sulit kamu kasihi? Dia memberikannya. Dia tidak pilih kasih. Dia memberikan kasih karunia kepada semua orang. Jika kita ingin mengasihi seperti Bapa kita di Sorga mengasihi, kita juga tidak pilih kasih. Maksudnya pilih kasih adalah, sering kali kita mengasihi orang yang memberi keuntungan pada kita,” demikian tambahnya. 

Namun dia membuka rahasia, bahwa tidak semua orang mengabaikannya saat dia duduk di depan gereja sebagai seorang gelandangan. Dia bahkan menangis dalam penyamarannya itu karena kemurahan hati dan kasih yang ditunjukkan jemaat kepadanya dengan memberinya makan atau mengambil waktu berdoa untuknya bahkan menawarkan uang.

Di laman Facebook-nya ia menulis, “Aku menyamar sebagai tuna wisma dan duduk di luar gereja kami. Apa yang aku saksikan mengagetkanku.”

Pertanyaan yang sama harus kita tanyakan kepada diri sendiri, sudahkah kita mengasihi sesama seperti yang Tuhan perintahkan? Termasuk mereka yang kurang beruntung dan butuh bantuan kita. 

Sumber : Christianpost.com
Halaman :
1

Ikuti Kami