Soal keuangan sering dianggap sangat sensitif
bagi banyak orang. Nggak terkecuali dalam kehidupan pernikahan. Saat kita
datang ke sebuah tempat perbelanjaan lengkap dengan rentetan panjang yang harus
di beli, tiba-tiba pasangan datang dengan sepasang sepatu baru atau jaket baru.
Kita bersusah payah untuk menabung, sementara pasangan kita rasanya menghabiskan uang layaknya punya pohon uang di rumah.
Kejadian kayak di atas ini sering banget bikin
rumah tangga kita terlibat konflik. Kalau nggak segera diselesaikan, bisa berakhir
pada keputusan ingin berpisah, lho. Nggak jarang juga, pasangan yang sudah
menikah memutuskan untuk bercerai hanya karena pasangannya punya kebiasaan buruk dalam mengelola keuangannya.
Tanpa perlu menyakiti hati pasangan, yuk ikuti
langkah ini sebagai teguran buat pasangan kita yang boros agar jadi lebih bijak dalam pengelolaan keuangannya.
1. Dekati pasangan dengan penuh pengertian
Seringkali, karena sudah jengkel, kita jadi
lepas kendali dan pengin langsung ngomong saja dengan pasangan. Hal ini tentu
tidak salah, tetapi kita perlu memperhatikan suasana hati pasangan. Hindari datang langsung dengan tuduhan soal tindakannya yang salah.
Cobalah untuk mengajaknya mengobrol soal
kebiasaan belanjanya. Mulailah dengan mendiskusikan pengelolaan uang dengan
cara menabung atau sesuatu yang penting seperti pensiun. Perlu kita ingat kalau
kita dan pasangan merupakan satu tim, sehingga kita harus kompak dalam mengatasi masalah keuangan ini.
2. Buatlah kesepakatan dalam pengelolaan keuangan
Kalau ada yang salah dengan perilaku belanja
pasangan, bisa jadi itu karena kita memang nggak pernah benar-benar
membicarakan soal kebiasaannya ini. Ketika pasangan menyadari kalau ada yang salah dalam pengelolaan keuangannya, maka kita sudah berada di tengah jalan.
Sisanya, kita perlu membantu pasangan dalam mengendalikan keuangan mereka. Salah satunya adalah dengan menentukan limit atau batasan perbelanjaan yang boleh dikeluarkan oleh pasangan. Banyak yang merekomendasikan untuk memberikan uang dalam bentuk tunai agar pasangan menyadari kapan uang mereka telah mencapai batasannya.
Baca juga: Nggak Cuma Ikut Bangun Negara, Investasi ORI015 Juga Tawarkan 4 Keuntungan Menggiurkan Ini
3. Bicarakan keuangan secara berkala
Soal keuangan, kita perlu membahasnya setiap
harinya. Sebuah kebiasaan nggak berubah hanya dalam satu malam. Diperlukan
ketekunan dan kesabaran kita sebagai pasangan. Adakan pertemuan rutin untuk memantau dan membahas kemajuan kita dalam pengelolaan keuangan ini.
Buatlah sebuah evaluasi dan jangan lupa untuk
memberikannya pujian saat ia bisa menyikapi uangnya dengan baik. Dengan cara
ini, pasangan akan jadi lebih termotivasi untuk lebih bijak lagi dengan kondisi keuangannya.
4. Suguhkan bacaan-bacaan tentang melek keuangan
Ada sebuah kutipan yang menyatakan kalau
pasangan bukan hanya sekedar mengisi satu sama lain. Namun, pernikahan yang
langgeng membutuhkan dua orang kuat yang bisa berjalan berdampingan. Kita mungkin melek kondisi keuangan, tetapi pasangan kita tidak.
Cobalah untuk mengajak pasangan mengikuti kelas
keuangan, atau memberikan bacaan-bacaan yang berkaitan dengan keuangan. Hal ini
akan membuka pikiran mereka tentang bagaimana mengelola keuangan jadi lebih
bijak lagi.
Bagaimana kita mengelola keuangan kita saat ini
sangatlah tergantung dari kebiasaan pengelolaan kita di masa lalu. Inilah
sebabnya kita perlu latihan dan evaluasi terus menerus dalam mengelola keuangan
dalam pernikahan kita.