Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengaku takjub dengan beberapa
rumah ibadah yang tampak berdiri utuh pasca bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Indonesia.
Seperti kita tahu, salah satu kabar yang paling mengebohkan belakangan
ini pasca gempa Palu dan Donggala adalah Gereja IFGF Palu yang ditemukan masih tegak berdiri meskipun gedung-gedung di sekitarnya roboh.
Sebagai bagian dari petugas BNPB yang selalu aktif menyaksikan
serangkaian bencana alam yang terjadi di Indonesia, Sutopo mengaku takjub karena kebanyakan rumah ibadahlah yang masih tegak berdiri.
“Dalam setiap bencana besar, saya sering melihat kehancuran masif bangunan. Tapi rumah ibadah tetap tegak berdiri. Saat tsunami Aceh, banjir bandang Bahorok, tsunami Palu dll terlihat masjid dan mushola utuh. Saat tsunami Mentawai 2010 terlihat gereja utuh. Allah Maha Besar,” tulis Sutopo dalam tweetan-nya pada Sabtu, 13 Oktober 2018 lalu.
Baca Juga :
Dahsyatnya Gempa Palu, Gereja Patmos Sigi Ini Bergeser 3 Kilometer dari Posisi Semula
Gereja Merah, Satu-satunya Gereja Besi di Dunia Ini Probolinggo Punya Loh!
Dari peristiwa bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Indonesia, beberapa rumah ibadah ini jadi saksi bisu yang nyata, seperti:
Gempa Aceh Tahun 2004
Gempa Aceh pada tahun 2004 merupakan gempa terparah. Namun, kekuatan
gempa dan tsunami seolah tak mampu menyentuh Masjid Rahmatullah yang hanya terletak
sekitar 500 meter dari bibir pantai dan juga Masjid Baiturrahman di Banda Aceh. Kedua masjid inilah yang jadi saksi bisu kerasnya goncangan gempa kala itu.
Gempa Mentawai Tahun 2010
Gempa yang melanda Kepulauan Mentawai di tahun 2010 silam itu
juga menyisakan sebuah bangunan gereja yang hanya terletak sekitar 100-200 meter saja dari bibir pantai.
Meski begitu, gereja ini diketahui mengalami pergeseran sejauh
1.5 meter dari posisi semula. Bangunannya yang terbuat dari kayu pun sama sekali tak hancur.
Gempa Palu dan Donggala Tahun 2018
Masih kental diingatan bagaimana gempa Palu dan Donggala berkekuatan
7.4 SR memorakporandakan kota itu. Meski sebagian rumah ibadah memang rata
dengan tanah, namun gereja IFGF di Palu dan masjid yang terletak di Donggala
masih kokoh berdiri.
Tentu saja hal ini menjadi bukti kalau Tuhan benar-benar
nyata. Kita percaya bahwa Tuhan sendiri punya rencana atas segala hal yang
terjadi bagi setiap bangsa. Karena itu, bencana yang kita alami saat ini kiranya
jadi pengingat bagi kita untuk selalu kembali kepada-Nya dan mau menyerahkan semua
hidup kita ke dalam tangan-Nya.