Dialami Semua Orang, Suami Pun Sering Kesepian. Istri, Tolonglah Suami Lewat 4 Cara Ini

Marriage / 12 October 2018

Kalangan Sendiri

Dialami Semua Orang, Suami Pun Sering Kesepian. Istri, Tolonglah Suami Lewat 4 Cara Ini

Inta Official Writer
4704

Ada seorang pria yang telah menikah selama 5 tahun ini. Banyak orang yang menyerukan betapa beruntungnya kehidupan pria ini. Ia dikelilingi oleh istri yang baik, teman-teman yang kompak, juga ada keluarga yang senantiasa mendukungnya. Belum lagi dirinya bekerja di sebuah perusahaan asing yang cukup ternama.

Namun, siapa sangka kalau ternyata dalam hati pria ini, ia merasa kesepian. Di tambah lagi kurangnya kehadiran sang istri sebab selalu kelelahan setiap malam karena harus mengasuh anak dan membersihkan rumah dengan baik.

Banyak orang yang menyepelekan perasaan kesepian, apalagi kesepian bukan lagi soal ada yang menemani atau tidak. Kesepian adalah sebuah perasaan yang terasing, terisolasi, atau merasa bahwa hubungan kita dengan orang lain tidak memenuhi kebutuhan emosional kita.

Apalagi sebagai lelaki, ada banyak label yang harus dihadapinya. Nggak boleh cengeng, menangis, mandiri, mengeluh, dan lain sebagainya. Rasanya, pria tidak punya ruang untuk belajar mengekspresikan perasaannya. Hasilnya, banyak dari istri mengeluhkan suami yang tidak terbuka, terlalu sibuk, atau hal lainnya.

Kalau perasaan ini dibiarkan, bisa-bisa suami mencari pelarian lain, misalnya berselingkuh atau hobinya. Saat inilah peran istri sebagai penolong sangat dibutuhkan. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan saat suami merasa kesepian.

1. Kenali pertandanya

Tidak seperti wanita, kebanyakan pria tidak pandai untuk mengungkapkan perasaannya. Istri perlu kepekaan untuk mengetahui dukungan apa yang paling suami butuhkan. Perhatikan bahasa tubuh suami. Saat suami terlihat murung, lupakan kelelahan kita dan tanyakan apa hal yang bisa kita bantu untuk membuatnya jadi lebih baik.

2. Siapkan telinga untuk mendengar

Ketika menghadapi sebuah masalah, hal yang paling dibutuhkan seseorang sebenarnya adalah telinga yang mau mendengarkan, bukan komentator. Jadilah istri yang cepat mendengar namun lambat dalam berkata-kata (Yakobus 1:19).

3. Bantu memenuhi perannya dalam keluarga

Sebuah hubungan pernikahan datang dari dua pribadi dengan latar belakang yang berbeda. Kalau suami kita datang dari keluarga yang akrab dan hangat dengan keluarganya, maka memerankan perannya sebagai suami yang baik akan jadi jauh lebih mudah. Namun, ada pula suami yang memang tidak punya contoh untuk bisa menjadi suami yang baik tersebut.

Untuk itu, sudah menjadi tugas kita untuk menuntun mereka dalam menjalankan perannya. Perlu diingat kalau menuntun tidak sama dengan mendikte, apalagi memerintah, melainkan menjadi seorang penolong dalam berdiskusi mengenai bagaimana cara menjadi seorang suami yang baik. Dengan menyadari perannya dengan baik, maka suami akan merasa lebih 'hadir' dan dibutuhkan.

4. Kenali bahasa kasih suami

Gary Chapman mengenalkan ada lima bahasa kasih: sentuhan fisik, kata/pujian yang mendukung, waktu yang berkualitas, hadiah dan pelayanan. Bahasa kasih merupakan sesuatu yang paling membuat pasangan merasa paling dicintai. Bahasa kasih yang tepat, ketika kita memberikannya pada suami, maka akan sangat bermakna dan berharga dalam membangun kedekatan kita sebagai suami dan istri.

Selain 4 cara di atas, kita juga perlu mencari sebuah komunitas yang tepat dan sehat untuk pasangan. Baik wanita maupun pria, kita semua adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi. Mulai sekarang, ayo hapuskan pemikiran bahwa pria harus lebih kuat dan mampu bertahan dalam situasi apapun. Nggak ada manusia yang sempurna. Justru, dalam ketidaksempurnaan itulah, kita dan pasangan akan saling melengkapi satu sama lain.

Sumber : ributrukun, jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami