Pendeta Tim Challies baru-baru ini menulis sebuah ulasan
tentang sebuah buku baru karya Francis Chan yang berjudul Letters to the Church.
Dalam ulasannya tersebut, Challies menganggap Chan yang adalah mantan pemimpin sebuah gereja megachurch Cornerstone yang membuat banyak beberapa pernyataan yang kuat yang menurut Challies terlalu hiperbolik tentang keadaan gereja di Amerika.
Challies, yang adalah seorang teolog dan pendeta di sebuah
gereja bernama Grace Fellowship Church di Toronto ini menyebut bahwa buku Chan
ini patut dipertanyakan dan prihatin dengan pesan yang ia sampaikan melalui bukunya.
"Saya sangat prihatin bahwa dia sering sekali
melebih-lebihkan kasusnya. Chan secara konsisten menyatakan masalah dan solusinya yang terlalu dipaksakan dan terlalu sedikit
nuansa. Bukunya ini bahkan penuh dengan pernyataan hiperbolik mengenai kesengsaraan gereja Amerika dan keunggulan gereja rumah .
Beberapa di antaranya nggak tidak pantas sedangkan yang lain malah konyol," tulisnya.
Challies kemudian membuat beberapa daftar mengenai kutipan dari buku Chan yang nggak masuk akal.
Salah satu kutipannya menyerukan mengenai pembaharuan dan
penggantian semua pemimpin Kristen yang mengatakan, " Gereja sangat
membutuhkan gelombang pemimpin ilahi yang segar. Saya berdoa agar semua pemimpin yang ada agar diperbaharui atau diganti."
Klaim ini menyebabkan Challies mempertanyakan kegagalan Chan menyebutkan anugerah Allah dalam buku ini.
"Saya prihatin atas kegagalannya mengindentifikasikan
kasih karunia Tuhan. Sebagian besar kritik Chan bukanlah tembakan yang menembak tepat ke arah satu gereja, tapi justru ke semua gereja di Amerika."
Menurut Challies, Chan masih terlalu cepat untuk menulis
buku setelah meninggalkan gereja Californianya.
The Christian Post melaporkan bahwa Chan meninggalkan Cornerstone Community Church 5 tahun yang lalu, lalu dia membuat buku.
"Setiap suami yang sudah menikah selama 5 tahun yakin dia
bisa menulis sebuah buku mengenai pernikahan, atau seorang ibu yang memiliki anak berusia 5 tahun yakin dia bisa menulis buku bagus mengenai pengasuhan, (tapi kebijaksanaan dan kematangan kemudian menunjukkan bahwa 5 tahun hanyalah permulaan," ujar Challies.
"Saya tidak menentang
rumah gereja, tetapi menurut perkiraan saya, terlalu dini untuk memuji dan
merekomendasikan sebuah gereja atau model yang baru saja dimulai. Butuh waktu
bertahun-tahun untuk mengekspos dan memperbaiki kelemahan kita yang tak terelakkan," tambahnya.
Ulasan Challies sih tidak semua negatif, dia juga memuji Chan,
sebab dalam buku tersebut, dikatakan Chan sudah memperluas perspektifnya
dan sengaja menerapkan pelajaran yang
dipelajari dari orang-orang percaya di seluruh dunia. Misalnya membaca Alktab yang sama melalui lensa yang berbeda.
Nggak cuma itu, Chan juga menulis di buku ini bagaimana kita menjadi Kristen yang dewasa, membagikan Injil dan tertanam di gereja.
Pada intinya, Challies menyimpulkan bahwa buku ini memiliki
banyak pesan positif, tapi dia juga menawarkan nasihat kepada Chan bahwa
bukunya tersebut harus jauh lebih seimbang sehingga bisa membuatnya jauh lebih
baik.