Lelah, gelisah, tekanan, godaan, ketakutan, putus asa, kebohongan, balas dendam sepertinya terdengar akrab di telinga kita ya?
Kedelapan kebohongan ini adalah skema favorit si iblis untuk
membelokkan pandangan kita dari sebuah kenyataan yang ada. Dia ingin kita
percaya bahwa nggak apa-apa untuk tinggal dalam sebuah penderitaan selamanya,
nggak apa-apa untuk nggak percaya kepada apa yang bisa kita lakukan, nggak masalah hidup dalam kekalahan dan lain sebagainya.
Dengan menerima salah satu dari tipu muslihat musuh ini maka
kita akan mulai tergelincir ke bawah dan menjauh dari kenyataan dari kebenaran Tuhan menuju ke lubang keputusasaan.
1. Kenali taktik musuh dan tujuannya, dia adalah bapa pembohong
Musuh ingin kita percaya pada kebohongannya. Meskipun demikian, satu hal yang perlu kita ingat bahwa siapakah sebenarnya musuh itu?
Dalam ayat firman dibawah ini, kita akan tahu gambaran akurat mengenai karakternya, taktik dan tujuannya.
Sejarah mengatakan bahwa musuh adalah seorang pembunuh yang
hanya memiliki satu keinginan yaitu menjauhkan kita dari Kristus dan merebut kita.
"Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan
keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak
hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia
berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta." (Yohanes 8:44)
Jadi hati-hati dan kenali siapa si Iblis dan strateginya.
2. Kita harus tahu kebenaran dalam kitab suci
Kekuatan musuh sering sekali membuat kita semakin terpuruk
sehingga mengapa kita harus terus berada dalam hadirat Tuhan. Petrus menjelaskan mengenai hal ini dengan jelas kepada gereja-gereja.
"Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis,
berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8)
Meskipun demikian, masih begitu banyak dari kita yang sering
sekali menerima kebohongannya mengenai stres, kecemasan, keputusasaan, dan
semua perjuangan lain yang kita miliki dan membuat kita berpikir bahwa semua nggak bisa diatasi.
Bukankah lebih baik bagi kita untuk percaya kepada kebenaran yang kita temukan dalam Alkitab?
Kebenaran memberitahu kita bahwa musuh nggak memiliki kaki
yang benar untuk berdiri, bahwa dia sudah dikalahkah, dan perjuangan kita sudah diselesaikan dengan kematian Kristus di kayu salib.
3. Kita harus menolak kebohongan itu sendiri
Membenarkan kebohongan dan percaya kepada kebohongan adalah
cara termudah untuk membawa kita melalui perjuangan hidup kita dalam rasa malu dan berjalan dalam kehancuran.
Bukan apa yang Tuhan inginkan untuk kita, tapi kita harus tahu
bahwa Tuhan ingin kita hidup dalam kebenaran dan memegang kebenaran serta berdiri di atasnya.
Pertimbangkanlah kata-kata Yesaya mengenai kebenaran
Allah," Sehingga orang yang hendak mendapat berkat di negeri akan memohon
berkat demi Allah yang setia, dan orang yang hendak bersumpah di negeri akan
bersumpah demi Allah yang setia, sebab kesesakan-kesesakan yang dahulu sudah terlupa, dan sudah tersembunyi dari mata-Ku."( Yesaya 65:16)
Jadi tolaklah kebohongan dan berdirilah dalam kebenaran firman
Allah bahwa kamu akan menjadi pemenang, kamu berhasil dan kamu adalah putri
Allah.
Musuh ingin kita jatuh dan tak berada dalam panggilan Tuhan,
jadi pastikan bahwa kamu tidak tertipu olehnya dan gagal menjadi pemenang!