Kisah Cinta Manis John dan Lucy, Dipertemukan Setelah Keduanya Ditinggal Mati Pasangan
Sumber: elitedaily.com

Marriage / 8 October 2018

Kalangan Sendiri

Kisah Cinta Manis John dan Lucy, Dipertemukan Setelah Keduanya Ditinggal Mati Pasangan

Lori Official Writer
2879

Mimpi paling buruk yang dialami oleh pasangan menikah adalah ditinggal mati lebih dulu oleh pasangan terkasih. Hal ini membuat banyak orang takut untuk menikah dan membangun rumah tangga.

Meskipun hal ini bisa terjadi kepada siapapun, bukan berarti kisah hidupnya akan berakhir menyedihkan selamanya. Ada banyak orang yang justru kembali bisa merasakan kebahagiaan saat bertemu dengan orang yang tepat. Kisah inilah yang dialami oleh John Duberstein dan Lucy Kalanithi setelah keduanya ditinggal mati oleh pasangan masing-masing.

Di tahun 2016, seorang penulis berusia 37 tahun bernama Paul Kalanithi menulis memoir bestselling, ‘When Breath Becomes Air’ yang berkisah tentang detik-detik hidupnya setelah mengidap kanker paru-paru. Lalu pada tahun 2017, seorang penulis berusia 39 tahun bernama Nina Rings juga menulis memoir berjudul ‘The Bright Hour’ yang berisi tentang perjuangannya melawan kanker payudara. Singkat ceritanya, kedua penulis ini akhirnya menyerah dengan kanker yang mereka idap. Tapi percaya gak percaya, buku yang mereka tulis secara mengejutkan menyiratkan sebuah kisah yang indah.

Nina Rings yang menikahi pria bernama John Duberstein itu mengaku tak rela meninggalkan suaminya itu selamanya. Karena itulah dia berusaha untuk mencari sosok wanita yang mungkin akan tepat untuknya. Dan dia adalah mantan istri dari Paul Kalanithi, Lucy Kalanithi.

Pada 24 Februari, berselang beberapa hari sebelum Rings meninggal, Lucy mengirimkan email ke dia. Tulisnya, “Aku bahagia sekali sepenuhnya atas keberadaanku.” Lalu dia mengakhirinya dengan tulisan, “Dari penggemar setiamu, Lucy.’

Setelah Rings tiada, suaminya John yang bekerja sebagai pengacara berusia 41 memutuskan untuk menerima saran sang istri. Dia lalu membuka diri kepada Lucy dan meminta saran tentang bagaimana menghadapi kehilangannya.

Dengan senang hati, Lucy pun mulai menolong John. Dia menyarankan John untuk fokus menulis pidato dan minum obat saat dia mulai merasa kuatir.

Seiring waktu, hubungan keduanya semakin akrab. Mereka menjadi sahabat pena dan Lucy berperan seperti wali bagi John. Hubungan itu semakin lama jauh lebih dekat dan perasaan diantara keduanya mulai tumbuh. “Kami bicara banyak tentang ladang ranjau untuk bisa jatuh cinta dan kadang jatuh dalam kesedihan bersama,” kata Lucy.

Jarak yang memisahkan mereka seolah bukan penghalang besar bagi keduanya untuk terus berkomunikasi. Bahkan Lucy memutuskan untuk menjumpai John di North Carolina. Sejak pertemuan itulah keduanya menyadari cinta itu telah tumbuh. Tanpa menghabiskan waktu yang lama, keduanya memberitahukan hubungan mereka kepada teman-teman terdekat dan juga keluarga besar.

Meskipun begitu, mereka mengaku masih belum bisa melupakan pasangan mereka yang sudah meninggal. Mereka bahkan masih memakai cincin kawin mereka yang sebelumnya. Bahkan John percaya kalau istrinya Nina Rings adalah sosok cinta sejati yang dia miliki untuk selamanya. Begitu juga dengan Lucy yang tahu betul bahwa dirinya bahkan hampir putus asa setelah ditinggal mati oleh mendiang suaminya Paul Kalanithi.

Sampai saat ini, keduanya masih menjalin hubungan asmara. Dan belum memutuskan kapan waktu yang tepat bagi keduanya untuk menikah kembali.

Ya, kadang Tuhan mengijinkan kita mengalami kehilangan untuk menyadari betul betapa besar rasa sayang kita kepada pasangan. Dan selepas duka itu, Tuhan juga mau kita mengalami kembali bahagia dan jatuh cinta kembali dengan orang lain. Tapi walaupun kadang posisi pasangan kita tak bisa ditukar dengan orang lain, setidaknya Tuhan tetap mau kita bahagia dan selalu berpengharapan bahwa segala sesuatu akan selalu berakhir indah.

Sumber : Eliteadaily.com
Halaman :
1

Ikuti Kami