Bambang Noorsena Beberkan 4 Bekal Agar Milenial Gak Jadi Korban Ganasnya Pengaruh Digital
Sumber: imago

Nasional / 8 October 2018

Kalangan Sendiri

Bambang Noorsena Beberkan 4 Bekal Agar Milenial Gak Jadi Korban Ganasnya Pengaruh Digital

Inta Official Writer
5369

Bambang Noorsena merupakan pendiri dari Institute for Syriac Christian Studies(ISCS). Pada Sabtu, 6 Oktober 2018 lalu, dirinya menjadi salah seorang pembicara dalam acara Imago: INDONESIA MILLENIAL LEADERS di Jakarta.  

“Generasi milenial ini punya ciri khas pola pikir digital. Sekarang, mereka semua bisa dengan mudah mengakses segala indormasinya,” terangnya. Pria yang lahir di Ponorogo ini juga mengatakan kalau hal ini dapat membuat banyak orang merasa berada dalam sebuah belantara, dimana banyak orang tidak mengetahui apa hal yang harus diperbuat.

“Buat mereka yang kalah adalah mereka yang menjadi korban dari ganasnya pengaruh media sosial,” ungkapnya. Sebagai pemimpin sekaligus pemenang, sudah seharusnya kita bisa memanfaatkan kemudahan digital ini.

Pada kelas tersebut, Bambang beberkan 4 bekal yang diperlukan agar kita bisa menjadi pemimpin yang berkarakter Kristus dan berkelas dunia.

1.  Kritis terhadap informasi yang diperoleh

Mesin pencarian seperti Google atau Wikipedia hasilnya terlalu umum, tetapi memberikan akses informasi yang tak terbatas. Meskipun demikian, Bambang berpesan agar kita tidak bergantung pada informasi yang terkaji dalam digital. “Diperlukan juga akses dari sumber-sumber primer,” ungkapnya.

Dalam pertarungan wacana, seringkali sumber primer pun tak cukup. Misal, dalam konteks politik, dimana orang dengan mudah melakukan generalisasi. Kita memerlukan data yang lengkap melalui literasi-literasi yang terkait.

2.  Berhenti untuk menggurui

Para pemimpin di generasi milenial, kita harus berhenti menggurui, tetapi harus lebih banyak mendengar. Karena anak-anak kita sekarang ini begitu cepat mengakses informasi dengan beragam nilai-nilai," terangnya. Bambang juga mengimbau agar generasi milenial diberikan banyak pilihan dan alternatif sehingga mereka bisa mengikuti perkembangan dari tingkat bacaan maupun minatnya yang berbeda-beda.

3.  Pandai membaca peluang

Sebagai seorang pemimpin, generasi milenial harus bisa membaca peluang dan memanfaatkan tantangan yang ada. Untuk itu, semangat yang berapi-api sangat dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin dewasa ini. Sebab mereka yang pandai melakukan hal ini, maka adalah mereka yang bisa mendapatkan segala keuntungannya.

4.  Bersifat inklusif

Dengan banyaknya tawaran informasi dan nilai-nilai, kebanyakan informasi justru terabaikan. Identitas kita sebagai seorang percaya harus bisa dikomunikasikan dengan baik ditengah kehidupan masyarakat yang plural. Kita harus mengingat kalau kemuliaan Tuhan juga dapat terlihat dari kehidupan kita sehari-hari. Untuk itu, generasi milenial harus bisa terjun langsung dalam masyarakat.

Jadi, siapkah kita sebagai generasi muda untuk memimpin dan terjun dalam kehidupan masyarakat sekarang ini? 

Sumber : jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami