Pemahaman tentang keuangan
merupakan salah satu keterampilan yang perlu kita miliki. Pada Mei lalu,
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi kalau tingkat literasi keuangan atau
melek finansial masyarakat Indonesia mencapai angka 31% dari total penduduk.
Angka ini terbilang naik kalau dibandingkan tahun 2016 lalu yang hanya mencapai 29,7%.
Sebelum kita bisa menjadikan
rakyat sejahtera, mereka perlu dibekali dengan pemahaman keuangan sekaligus
cara mengelolanya. Uang memang nggak pernah berada jauh dari kita. Mulai dari
ibu rumah tangga sampai pengusaha, semua memerlukan keterampilan untuk mengelola keuangan ini.
Sayangnya, banyak orang yang
memilih buat menunda belajar tentang hal ini, terutama generasi milenial yang
saat ini masih merintis karirnya. Padahal, seharusnya pemahaman tentang keuangan sudah kita kantongi sejak sekolah dulu, lho.
Nah, inilah 3 alasan kenapa
belajar tentang literasi keuangan itu penting banget, terutama buat kita yang baru merintis karir.
1. Menurunkan stres di tempat kerja
Banyak orang yang stres lantaran
mengalami kegagalan saat merencanakan masa depan keuangan mereka. Banyak kok
orang yang sebenarnya berpendapatan lebih dari kata cukup, tetapi harus hidup untuk menutupi tagihan-tagihannya.
Melek finansial membuat seseorang
mengambil kembali kendali atas hidupnya. Misalnya, kalau biasanya kita sering was-was
karena sering disodori tagihan-tahihan. Lewat pembelajaran ini, kita jadi lebih
tahu tentang bagaimana mengelola uang dengan baik sesuai dengan pendapatan kita.
2. Meningkatkan produktivitas
Kalau kita melulu cemas dengan tagihan, mana
bisa kita fokus pada kinerja pekerjaan, kan? Belajar tentang mengelola uang
menjadi keterampilan penting yang bisa menghilangkan salah satu sumber stres di tempat kerja.
Pemahaman finansial membuat
kita jadi lebih fokus pada pekerjaan yang sedang dikerjakan. Jadi, bukannya
fokus pada kapan kita akan menerima gaji, kita justru jadi lebih berpikir soal bagaimana bisa bekerja dengan lebih baik lagi.
3. Membuat kita makin betah di kantor
Banyak orang mengaku tidak mendapatkan
kesejahteraan dari tempat kerjanya karena jumlah gaji yang diterimanya. Pasti
dong, kita selalu menginginkan pendapatan yang lebih baik semakin tahunnya. Hal
ini nggak disalahkan kok. Hanya saja, kalau fokus kita hanya pada pendapatan, ada kemungkinan kita jadi menyampingkan panggilan kita.
Padahal, setiap orang kan punya panggilannya
masing-masing. Semua itu nggak dinilai dari besarnya pendapatan yang mereka dapatkan.
Literasi finansial membuat kita mengelola pendapatan dengan benar, sehingga kita bisa mengendalikan masa depan keuangan dengan baik.
Sekarang, saatnya balik lagi pada keputusan
kita masing-masing, nih. Di era yang serba digital ini, kita dimudahkan untuk
mengakses informasi, termasuk tentang bagaimana cara mengelola keuangan dengan
benar. Kita harus bisa bijak dengan setiap keputusan yang akan kita ambil,
termasuk dalam hal keuangan.
Sumber : inc/cnn