3 Hal Fatal Yang Sering Terjadi Ketika Ibu Kehilangan Suami. Fatal Buat Anak-anak Loh Mom

Parenting / 5 October 2018

Kalangan Sendiri

3 Hal Fatal Yang Sering Terjadi Ketika Ibu Kehilangan Suami. Fatal Buat Anak-anak Loh Mom

Naomii Simbolon Official Writer
1761

Menjadi ibu single itu kadang kala memang sangat sulit.

Kamu harus menjadi juru masak, membersihkan rumah, menjadi supir untuk mengantar anak-anak dan banyak lainnya, dan kadang ada begitu banyak cara mengasuh yang bijak yang kadang terlewatkan hanya karena kesibukan itu.

Itulah mengapa ibu single sangat perlu terus terkoneksi kepada Tuhan Yesus.

Tanpa disadari inilah beberapa hal yang kadang dilupakan dan terjadi kepada ibu-ibu single. Semoga dengan membaca ini, kamu bisa menemukan apa yang salah dan bisa diubah dalam dirimu.

1. Gagal menyediakan tempat yang aman untuk anak-anaknya

Apakah lingkungan rumah kamu baik-baik saja, atau justru beracun bagi perasaan mereka?

Apakah mereka berani dan nyaman memberi tahu kepada kamu bahwa aturan yang kamu bikin tidak mereka sukai? Apakah mereka nyaman dan mau bercerita bahwa kematian ayahnya bikin mereka marah kepada Tuhan? Ataukah mereka bisa memberitahukan kepada kamu bahwa mereka nggak suka dengan pria yang sedang mendekatimu?

Sebagai orangtua, kita harus bisa menyediakan tempat yang aman untuk anak kita, mereka harus bisa berbagi kepada kamu mengenai apa yang terkubur di bawah reruntuhan hati mereka.

Kamu harus memberikan dirimu kepada anak-anakmu meskipun kamu sebenarnya membutuhkan waktu untuk sendirian.

Kamu harus menjadi sahabat untuknya, saling berbagi satu sama lain dan saling memotivasi satu sama lain. Jangan terlalu terlena dengan kehilangan suamimu, dan menjadi sibuk sendiri. Kenali hati anak-anakmu dan terkoneksilah selalu kepada Tuhan bersama.

2. Mengeluarkan emosi yang belum terselesaikan

Apa yang akan kamu katakan ketika pertanyaan yang sulit datang? Apakah kamu berreaksi karena sedang marah? Apakah langsung berhenti atau berpikir sebelum bicara?

Saya bisa membayangkan bagaimana sedih dan sulitnya setelah ditinggal suami.

Kita harus bekerja sendirian untuk anak-anak kita, kita harus menghadapi kekacauan yang mungkin terjadi di kantor dan menghadapi kericuhan anak-anak di rumah.

Kadang hal ini membuat kita sebagai ibu menjadi suka emosi dan melampiaskan emosi kita kepada anak-anak yang ternyata itu menyakiti mereka.

So, ayo meskipun itu sulit, perlu bagi kita untuk menyaring dan memikirkan apapun yang kita lakukan apalagi itu perkataan kita.

Jangan bikin anak-anak terluka dan kepahitan kepada kita, itu akan membuat mereka bertumbuh dengan buruk.

3. Gagal menjadi contoh seperti Kristus

Apa peran utama kamu sebagai seorang ibu?

Ketika ditanya akan hal ini, kebanyakan ibu akan berkata." Saya adalah orangtua tunggal yang menyediakan semuanya."

Orang lain mungkin menyebutkan peran utama mereka adalah pelayan, pelindung dan penghibur sedangkan untuk memimpin dan bekerja adalah suami.

Tapi nggak ada peran yang jauh lebih baik selain menjadi contoh seperti Kristus, mau menerima kritik yang baik dan bersabar meskipun kita dilecehkan.

Kamu jangan sampai lupa, bahwa kamu adalah role model yang selalu ditonton oleh anak-anakmu.

Mulai dari nada bicaramu, kata-kata yang kamu keluarkan, tindakanmu, prioritas, dan sikapmu semuanya dilihat dan akan ditiru oleh mereka.

Bagaimana responmu terhadap sebuah kritikan dan dilecehkan karena seorang janda, itu dilihat oleh anak-anakmu.

Jadilah ibu yang menunjukkan bahwa Kristus ada dalam dirimu. Undanglah Roh Kudus dalam diri kita, ketika kita melakukan itu, maka Dia akan menenangkan suasana hati kita dan memenuhi kita dengan semua yang kita butuhkan untuk menjadi ibu yang baik. Sehingga kita bisa menjadi tuntunan dan model buat mereka.

Saya berdoa, ketika kamu membaca artikel ini, kamu merenungi apa yang salah dalam pola asuh dan dirimu sendiri dihadapan Tuhan dan anak-anakmu. Berubahlah demi anak-anakmu, saya tahu ini nggak mudah, tapi saya percaya kamu bisa hadapi bersama dengan DIA.

 

 

Sumber : crosswalk | jawaban
Halaman :
1

Ikuti Kami