Tidak ada orang yang
menikah yang merencanakan suatu hari nanti ia akan bercerai. Di satu sisi
pendapat itu mungkin ada benarnya. Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa apa
yang mereka lakukan saat berkeluarga justru yang menjadi penyebab hancurnya bahtera rumah tangga mereka.
Rumah tangga-rumah tangga Kristen juga tidak lupa dari kekeliruan ini. Kita selalu menyalahkan bahwa iblis yang membuat kehancuran dalam kehidupan kita. Namun, kita lupa bahwa apabila kita hidup di dalam Tuhan maka segala siasat, tipuan, dan rancangannya tidak ada yang akan berhasil kepada kita.
Baca Juga: Dampak Gempa Lombok Sampe ke Bali, Ornamen Gereja di Denpasar ini Runtuh
Dimanakah letak kekeliruan
yang dilakukan oleh para pengikut Kristus dalam kontek hubungan suami-istri
ini? Penulis menemukan setidaknya ada tiga perilaku yang sesungguhnya berpotensi besar di dalam membuat karam rumah tangga:
1. Abai dalam Membangun Mezbah Keluarga Setiap Harinya
Kekuatan orang percaya
adalah saat ia bersama dengan Tuhan. Dengan kata lain, kehidupan intim dengan
Tuhan menjadi hal yang penting. Ini tidak bisa diabaikan. Seberapa lama kita mengikut
Tuhan, itu tidak menjadikan bahwa kita tidak akan jatuh ke dalam dosa dan kerohanian kita akan terus kuat.
Ketika kita mengajak
pasangan membangun hubungan yang erat dengan Tuhan setiap harinya maka kita
sedang memagari diri masing-masing dan memastikan kasih yang ada di dalam kita
dan pasangan terus membara. Selain itu juga, keintiman dengan Tuhan akan membawa kita menjadi pribadi yang menyenangkan.
2. Suka Menuntut
Hal ini jangan disalah
pahami bahwa berarti orang yang menikah tidak boleh untuk menuntut sesuatu
kepada pasangannya. Bukan itu poinnya. Apa yang mau disampaikan di sini adalah ketika
kita terus-menerus atau lebih banyak menuntut kepada pasangan kita maka yang
pertama terjadi kita bisa kecewa karena seringkali apa yang kita tuntut kepada
pasangan tidak bisa dipenuhinya, dan yang kedua adalah pasangan kita jadi kecewa karena kita dianggap hanya mau dimengerti dan dipuaskan saja.
Sementara, prinsip kasih
yang benar adalah lebih baik memberi daripada menerima. Yesus telah memberikan
teladannya dan kita adalah salah satu yang telah menikmati betapa indahnya
kasih itu. Mengapa kita tidak mempraktikkannya di dalam hubungan pernikahan kita?
3. Tidak Jujur di Dalam Keuangan
Salah satu hal yang
seringkali menjadi persoalan di dalam rumah tangga adalah soal uang. Baik itu
yang salah satu bekerja atau menghasilkan atau pun kedua-duanya produktif. Tidak jujur di dalam finansial akan membuat segalanya akan jauh menjadi lebih sulit.
Mungkin satu, dua, tiga,
bahkan beberapa kali, kita bisa menutup-nutupi ketidakjujuran kita di dalam
finansial, tetapi lama kelamaan sesuatu yang ditutup-tutupi akan diketahui juga.
Jika memang mau memberikan uang untuk orangtua, bicarakan secara terbuka dengan pasangan. Untuk setiap apa yang mau dilakukan dengan uang kita maupun uang bersama, transparanlah.
Keutuhan rumah tangga
adalah tanggung jawab kedua belah pihak. Mari sama-sama ambil bagian untuk
berkontribusi di dalamnya. Jika kita sudah tahu untuk tidak melakukan apa yang
memang tidak seharusnya maka jangan lakukan tersebut. Sebaliknya, jika kita
sudah tahu untuk melakukan apa yang memang seharusnya dilakukan maka
kerjakanlah itu dengan sukacita dan damai sejahtera.