Buat sebagian orang, mungkin juga
termasuk kita, putus cinta bisa menjadi salah satu hal yang bikin perasaan jadi
nggak nyaman. Bahkan ada lho, orang yang sampai mogok makan karena putus cinta.
Perasaan tentang bagaimana orang yang sangat dekat dengan kita, nggak lama
kemudian jadi orang yang sangat 'asing' buat kita ini memang nggak mudah buat dihadapi.
Perasaan ini yang kemudian bikin kita rasanya
sulit untuk move on alias melanjutkan kehidupan sebagai single yang utuh dan
siap untuk memulai hubungan kembali. Dilansir dari Independent, ahli
menjelaskan bahwa ada 3 cara putus dan bagaimana kita menghadapinya. Yuk simak ulasannya.
1. Putus karena si doi melakukan sesuatu yang sangat buruk
Banyak orang yang memutuskan hubungan
pacarannya karena pasangan melakukan sebuah kesalahan yang cukup tidak bisa
diterima oleh kita. Misalnya, melakukan tindakan kasar pada kita baik secara fisik maupun emosional.
Tentu saja, kalau kita mengalami hal ini,
pilihan terbaik adalah berhenti dan jangan sekali-kali melihat ke belakang.
Sayangnya, hal ini nggak sama sekali mudah. Untuk itu, Ahli asmara Jo Barnett
mengungkapkan kalau penting buat kita untuk menyadari bahwa kita nggak punya pengaruh tertentu dari sikapnya yang buruk tersebut.
Jadi, berhentilah menyalahkan diri sendiri, lepaskan
pengampunan padanya. Minta Tuhan yang menuntun kita agar bisa keluar dari
ikatan kita dengannya. Jo Barnett juga menyarankan kita untuk melepaskan
ikatan-ikatan yang berkemungkinan bisa membuat kita kembali kepadanya, misalnya dengan memfollownya di media sosial atau menyimpan kontak nomor handphonenya.
2. Dia yang tiba-tiba minta putus tanpa ada alasan yang jelas
Pernah nggak sih, saat kita sedang
sayang-sayangnya pada seseorang, eh orang tersebut justru memilih untuk
menjauhi kita. Meskipun cinta adalah tentang memberi, tetapi perlu kita
perhatikan kalau sebuah hubungan akan berjalan dengan baik saat terjalin dalam dua arah.
Ketika si dia memutuskan untuk menjauhi kita
tanpa ada alasan yang jelas, mungkin ini adalah kabar baik agar kita nggak lagi
menghabiskan waktu yang sia-sia untuk orang tersebut. Bertemulah dengan orang
yang baru, Tuhan pasti memberikan pasangan yang jauh lebih baik dibandingkan orang ini, kok.
3. Dia yang nggak pernah mau diajak untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius
Tujuan sebuah hubungan pacaran adalah tahap
pengenalan untuk mencapai hubungan yang lebih serius, yaitu pernikahan.
Ingatlah akan hal ini. Coba ingat-ingat kembali, apakah kita sudah menunjukkan keseriusan kita padanya?
Jangan-jangan, kita mengakhiri hubungan karena
tidak bisa serius satu sama lain. Ketika pasangan nggak kunjung menunjukan
tanpa keseriusannya, maka perpisahan adalah hal yang paling mungkin untuk dilakukan.
Untuk itu, kita perlu siap sebelum memutuskan
untuk memulai hubungan pacaran. Jadi, nggak perlu sedih, tanyakan kembali pada
diri sendiri, siapkah kita untuk mencari pasangan untuk menikah, bukan pasangan
yang hanya bisa dijadikan untuk teman jalan atau pacaran?
Jadi, buat apa kelamaan galau? Putus cinta
nggak harus diratapi sepanjang waktu, kok. Kita perlu menjalani kehidupan ini
sambil mengoreksi diri sendiri tentang apa yang bikin relasi kita kandas. Tuhan
punya rencana yang indah buat setiap kita.