Gempa dengan kekuatan 7,4 SR
mengguncang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat, 28 September lalu.
Sampai siang tadi, gempa yang mengakibatkan gelombang tsunami ini telah menelan korban hingga seribu jiwa.
Berbagai bangunan, mulai dari
rumah warga, pusat pembelanjaan, hotel, rumah sakit, semuanya dinyatakan lumpuh
tersapu gelombang. Hal ini membuat jalur darat Palu-Poso-Makassar tertutup longsor.
Salah satu bangunan yang rata
dengan tanah adalah Hotel Roa Roa di kawasan Maesa, Lolu Timur, Kota Palu.
Menurut laporan dari TribunNews, saat gempa, ada sekitar 76 kamar yang terisi
dari 80 total kamar. Hingga kini, pihak bantuan masih mencari orang-orang yang belum di temukan di sekitar hotel.
Tepat disamping hotel, ada sebuah gedung bangunan yang masih berdiri dengan kokoh meskipun gempa yang berkekuatan cukup besar ini sukses meratakan beberapa bangunan tinggi lainnya.
Baca juga: Pdt. Stephen Tong Dikabarkan di Pesawat Sebelum Tsunami Palu, Ini Penjelasan Anggota GRII
Bangunan tersebut adalah gedung
Gereja IFGF (International Full Gospel Fellowship). Kokohnya bangunan ini
menjadi buah bibir yang sedang hangat dibicarakan di media sosial. Banyak orang menyebutkan kalau ada kuasa Tuhan yang melindungi gedung gereja tersebut.
Selain gereja di kawasan Maesa,
ada juga Gereja Katolik Santa Maria Palu yang hanya mengalami keruntuhan
plafon, sementara bagian
bangunan lainnya masih nampak utuh dan kokoh.
Sampai saat ini, masih belum pasti soal korban
yang meninggal. Masih banyak orang yang dinyatakan belum ditemukan. Untuk itu,
mari kita membawa nama Palu dan Donggala dalam doa.