Kita Sedang Berada Di Jalan Menuju Surga dan Neraka. Tentukan Pilihanmu Sejak Hari ini!
Kalangan Sendiri

Kita Sedang Berada Di Jalan Menuju Surga dan Neraka. Tentukan Pilihanmu Sejak Hari ini!

Naomii Simbolon Official Writer
      4902

Amsal 1:33

“Tetapi siapa yang mendengarkan Aku, ia akan tinggal dengan aman, terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka.”

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 25; Matius 25; Kejadian 49-50

Dalam kehidupan, kita sering sekali diperhadapkan dengan banyak pilihan dan keputusan yang harus kita buat setiap hari. Dan hidup kita saat ini merupakan hasil dari sejumlah pilihan kita beberapa menit, jam, hari dan tahun sebelumnya. Namun dalam setiap pilihan hidup, ada satu pilihan terpenting yang akan menjadi  pemisah yang cepat atau lambat akan kita lihat.  Yap! Kita sedang berjalan dalam pilihan hidup atau mati. Kita sendirilah yang akan memilih jenis mana yang akan kita putuskan.

Ribuan tahun yang lalu, manusia disuntik dengan racun kematian rohani saat adam jatuh kedalam dosa. Akibat dosa, manusia yang tadinya dirancang oleh Allah untuk berjalan dalam kemuliaanNya, kini berubah menjadi mahluk yang berjalan dalam kegelapan. Namun seiring berjalannya waktu, semuapun berubah setelah kelahiran Yesus.  KehadiranNya mengubah manusia, Dia menyebarkan pesan cinta dan kasih sayang, menyembuhkan bukan hanya dengan kata-kata belaka saja melainkan dengan menjangkau luka umat manusia dengan tangan yang penuh kelembutan dan cinta.

KematianNya nggak hanya membawa kita keluar dari kegelapan dan membayar  harga dosa yang kekal yang kita lakukan tetapi Dia juga membuka pintu untuk kita dapat membangun hubungan yang kudus sesuai dengan kehidupan dan sifat Tuhan. Yesus pernah berkata:” Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat” (Matius 12:35). Kita didefenisikan dalam kehidupan ini sesuai dengan pilihan yang kita buat.

Mereka yang memilih menolak kemenangan dimana Yesus telah mati dan bangkit kembali sehingga kita bisa bebas dari dosa, adalah mereka yang memilih berjalan dalam kegelapan bukan terang. Hati  dan perbuatan mereka termakan oleh dorongan batin yang penuh dengan keegoisan. Dosa membuat manusia penuh dengan keinginan atau hawa nafsu yang merupakan ciri khas dari kejahatan. Kita bisa melihat begitu banyak orang yang memilih untuk mati secara kerohanian selama hidupnya.  Hidup dalam kematian rohani adalah seperti berjalan ditempat dengan didorong oleh kedagingan kita sendiri.

Kedagingan muncul dalam banyak bentuk. Beberapa orang menginginkan kekuasaan dan pengaruh sementara yang lainnya malah mencari kesenangan dalam segala bentuknya. Apapun jalan yang ditempuh, yang pasti bahwa akar dan inti jalan menuju neraka berasal dari ambisi egois yang kuat untuk menjalani hidup ini dengan cara kita sendiri, dan untuk diri sendiri.

Yesus menawarkan kepada setiap jiwa manusia mengenai pilihan hidup dan mati. Kita bisa menerimaNya sebagai Tuhan dan Juru Selamat atau mengikuti jalan kita sendiri. Mereka yang memilih untuk menyerahkan hidup mereka dan mengikut Yesus akan ditransformasikan dari dalam ke luar. Inilah fakta yang saya sudah amati berulang-ulang dalam kehidupan saya bahwa semakin dekat kita berjalan dengan Yesus, semakin kita diperbaharui.

Para pengikut Yesus yang sejati digerakkan oleh sebuah proses yang berbeda dengan orang yang nggak saleh. Mereka nggak kebal dengan rasa sakit dan penderitaan orang lain tetapi digerakkan oleh sesuatu yang lebih tinggi dari ambisi pribadi untuk memiliki kekuasaan atau kesenangan. Mereka yang memutuskan hidup dalam Yesus, ditransformasikan oleh hubungan illahi denganNya.

Semakin banyak waktu yang kita habiskan dihadirat Yesus, semakin kita nggak mementingkan diri kita sendiri. Kita semua sedang berada di jalan menuju surga dan neraka dan nggak sulit untuk membedakan jalan mana yang akan kita jalani.

Yesus berkata :” Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yohannes 10:10).

 

 
Copyright © 2009 Michael Plemmons. Used by permission.

 

 

Ikuti Kami