Sudah Ditutup Paksa, Gereja Ini Masih Ditagih Oleh Pemerintah Beijing 1,2 Juta Yuan
Sumber: VOA

Internasional / 27 September 2018

Kalangan Sendiri

Sudah Ditutup Paksa, Gereja Ini Masih Ditagih Oleh Pemerintah Beijing 1,2 Juta Yuan

Puji Astuti Official Writer
3118

Pemerintah Beijing menagih gereja yang ditutup oleh mereka 1,2 juta yuan atau sekitar $170.000 untuk biaya sewa dan biaya pemindahan barang gereja tersebut. Gereja itu adalah Gereja Zion, salah satu gereja Protestan yang tidak terdaftar oleh pemerintah yang terkena dampak pengetatan aturan tentang agama yang diberlakukan sejak Februari 2018 lalu.

Salah satu pemicu penutupan gereja dengan jemaat sekitar 1600 orang tersebut adalah karena pendiri dan gembala Gereja Zion, Jon Mingri adalah salah satu dari 200 pendeta gereja bawah tanah yang menandatangani petisi memprotes aturan “serangan dan gangguan” yang ditujukan untuk menutup gereja oleh pemerintah Cina.

Dalam tagihan itu, Gereja Zion diminta membayar tunggakan uang sewa tiga bulan sebesar 800.000 yuan, sisanya adalah denda dan biaya memindahkan barang dan juga penyimpanan barang.

Baca juga :

Hadapi Aniaya Yang Makin Berat, Para Pendeta di Cina Siap Mati Untuk Beritakan Injil

Gereja-Gereja Ditutup, Pemerintah Cina Juga Tidak Ijinkan Kegiatan Kekristenan Lainnya Ini
“Tidak hanya mereka tidak melakukan negosiasi dengan kami sebelum memindahkan barang-barang kami, juga tidak ada alasan memintah kami membayar biaya pemindahan,” demikian ungkap Pendeta Jin kepada AFP, Rabu lalu.

Sebelumnya pada tanggal 9 September, sekitar 70 petugas pemerintah tiba-tiba menggrebek Gereja Zion dan mengusir semua orang, menurunkan lambang dan tanda gereja. Karena kejadian ini, sekarang jemaat Gereja Zion melakukan pertemuan di rumah-rumah dan bahkan tempat umum seperti taman. Namun karena Pendeta Jin sendiri dalam pengawasan pemerintah dan selalu dikuntit oleh petugas kemanapun ia pergi, ia memilih lebih banyak berada di rumah saja.

“Aku diikuti kemana saja oleh sekitar tiga mobil kemanapun aku pergi sekarang, yang bisa menjadi masalah bagi orang lain. Jadi aku menghabiskan banyak waktuku di rumah, lebih baik seperti ini, inilah ujian iman,” demikian ungkap Pendeta Jin.

Namun ujian iman tersebut pasti mendatangkan kebaikan, sebab sejarah sudah membuktikan bahwa semakin umat Kristen ditekan dan dianiaya, maka mereka akan semakin bertumbuh dan Injil semakin tersebar luar. Mari terus doakan umat Kristen di Cina, agar mereka tetap kuat dalam iman dan terus berapi-api untuk memberitakan Injil Kristus. 

Sumber : VOA
Halaman :
1

Ikuti Kami