Ketua Gerakan Ekayastra Unmada Tak Terima Disamakan dengan Mantan Pendeta Yahya Waloni
Sumber: Jawaban.com

Nasional / 20 September 2018

Kalangan Sendiri

Ketua Gerakan Ekayastra Unmada Tak Terima Disamakan dengan Mantan Pendeta Yahya Waloni

Lori Official Writer
2276

Ketua Gerakan Ekayastra Unmada (Semangat Satu Bangsa) AM Putu Prabantoro angkat suara soal foto dirinya terkait kasus yang menimpa mantan pendeta Yahya Waloni.

Putu menegaskan, foto selfie bersama Paus Fransiskus itu adalah dirinya dan bukan Yahya Waloni. Foto itu sebenarnya diambil pada Oktober 2015 silam di Vatikan, Roma dan sempat menjadi berita di berbagai media Indonesia karena dianggap istimewa lantaran bisa mengabadikan foto bersama Paus.

Terkait Yahya Waloni, yang saat ini sudah menjadi seorang ustad, dirinya mengaku sama sekali tak mengenal pria tersebut. Dia pun menolak disamakan dengan mantan pendeta itu.

“Saya bukan Pak Yahya Waloni. Bertemu saja belum pernah apalagi mengenalnya. Namun dalam Youtube, foto saya digunakan sebagai ilustrasi tautan yang berjudul “Bukti!!! Video Yahya Waloni Masih Pendeta”. Dengan foto tersebut seakan-akan ingin ditegaskan bahwa saya adalah Yahya Waloni. Padahal itu bukan,” tegas Putu.

Putu bahkan mengaku tak habis pikir kenapa foto dirinya disangkutpautkan dengan kontroversi Yahya Waloni setelah dianggap menghina tokoh agama besar MUI Ma’aruf Amin.

“Bagi saya agama itu adalah urusan pribadi yang tidak perlu diperdebatkan, atau dijadikan alat pembenaran. Meskipun demikian, sekalipun urusan pribadi, agama harus berbuah perbuatan baik bagi sesama karena agama berdimensi sosial terutamanya memanusiakan manusia. Ketika agama menghasilkan buah permusuhan, substansi dari agama itu hilang,” ucapnya.

Pernyataan Putu ini tentu saja mengarah pada ceramah Yahya yang dianggap menghina dua tokoh besar Islam, Ma’ruf Amin dan Muhammad Zainul Mahdi (Tua Guru Bajang).

Dalam ceramahnya, Yahya mempelesetkan istilah TGB menjadi ‘Tuan Guru Bajingan’ dan menyebut Ma’ruf sudah sangat uzur dan ajalnya sudah dekat. Akibat ucapannya, Yahya dilaporkan Himpunan Mahasiswa Nahdlatul Wathan ke Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI pada Selasa (18/9). Dia dituduh melakukan pencemaran nama baik kepada tokoh publik.

Sementara ceramah yang disampaikan Yahya di Masjid Al Fida Muahmmadiyah, Pekanbaru, Riau pada 9 September 2018 itu mendadak viral dan telah ditonton lebih dari 25 ribu viewers.

Sumber : Berbagai Sumber/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami