Bersiaplah Seperti Kaleb! Arahkanlah Pandanganmu ke Hebron, Kepada Janji Allah
Sumber: iadrn.blogspot.com

Kata Alkitab / 20 September 2018

Kalangan Sendiri

Bersiaplah Seperti Kaleb! Arahkanlah Pandanganmu ke Hebron, Kepada Janji Allah

Lori Official Writer
6818

Kota Hebron atau yang disebut juga Hebrew adalah salah satu tempat bersejarah, kaya dan pusat perdagangan di tepian Barat, atau sekitar 30 kilometer di selatan Yerusalem.

Kota ini juga merupakan pemukiman dari sejumlah tokoh besar Alkitab. Kota ini juga ramai di kunjungi karena di sanalah dimakamkan Abraham dan istrinya Sara serta keturunannya Ishak dan istrinya Ribka serta Yakub dan istrinya Lea.  Jejak sejarah kota ini membuatnya jadi salah satu kota suci di Yerusalem.

Selain itu, kota ini jadi saksi ketika Allah membuat perjanjian bahwa Abraham akan menjadi bapa bagi bangsa-bangsa. Karena itulah kata Hebron diartikan sebagai ‘tempat ikatan pertemanan’.

Saat Musa pertama kali mengirim Kaleb dan sebelas pengintai lainnya ke Tanah Perjanjian untuk memperluas wilayah bangsa Israel, Hebron dihuni oleh para raksasa berukuran besar. Ukurannya bahkan lebih dari sembilan kaki, salah satunya adalah raksasa Goliat yang berhasil dibunuh oleh Daud hanya dengan sebuah ketapel.

Baca Juga : Ingin Punya Roh Keberanian yang Berbeda Seperti Kaleb, Milikilah Sifat-sifat Ini…
Fakta Alkitab: Kota Hebron, Tempat Suci 3 Agama Tempat Makam Abraham & Keluarganya Berada
Yuk Berpelesir ke Kota Tua Hebron, Warisan Dunia yang Disucikan Orang Israel Ini…

Ketika 12 pengintai itu kembali dan menyampaikan laporan kepada Musa, sepuluh diantaranya mengaku ketakutan. “Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita.” (Bilangan 13: 31). Berbeda dengan apa yang disampaikan Kaleb yang dengan keberanian meminta untuk mengambil alih kota itu. “Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!” (Bilangan 13: 30)

Saat kesepuluh pengintai menyerah, Kaleb memilih untuk menyerang. Tapi perjuangan untuk bisa memasuki tanah itu harus menghabiskan selama empat puluh lima tahun lamanya. Meskipun harus terombang-ambing di tengah padang gurun selama bertahun-tahun, tapi keyakinan Kaleb untuk menguasai tanah Hebron tak pernah surut. Dia terus menjaga hidupnya bertumbuh secara rohani, fisik, mental dan emosional sehingga dia tetap bisa meyakini janji Tuhan atas bangsanya.

Selama empat dekade, tak sekalipun Kaleb melupakan janji itu. Dia memandang ke masa depan dengan penuh harapan dan keberanian.

Saat itu usia Kaleb sudah 85 tahun. Dia bisa saja berkata kalau perjuangannya sudah selesai selama berkelana di padang gurun bersama keluarga, anak-anak dan cucu-cucunya. Saat itu harusnya Kaleb sudah pensiun dari segala urusan soal bangsanya. Tapi dia tak memilih hal itu. Dia sama sekali masih penasaran dengan janji Tuhan atas bangsanya. Dia mau menyaksikan sendiri tergenapinya janji Tuhan atas bangsanya. Kaleb adalah pribadi yang tahu persis darimana sumber pertolongan itu. Alih-alih harus istirahat, dia justru memilih bertempur dengan para raksasa itu dan akhirnya memperoleh kemenangan.

Sebagaimana telah diperintahkan Tuhan, Yosua pun menghadiahkan Kaleb satu kota di Yehuda, Kiryat Arba yaitu Hebron. Kaleb pun menguasai kota itu.

“Tetapi kepada Kaleb bin Yefune diberikan Yosua sebagian di tengah-tengah bani Yehuda itu, yakni Kiryat-Arba, seperti yang dititahkan TUHAN kepadanya; Arba ialah bapa Enak. Itulah Hebron.Tetapi kepada Kaleb bin Yefune diberikan Yosua sebagian di tengah-tengah bani Yehuda itu, yakni Kiryat-Arba, seperti yang dititahkan TUHAN kepadanya; Arba ialah bapa Enak. Itulah Hebron.” (Yosua 15: 13-14)

Kaleb menyaksikan bagaimana Allah sendiri telah menyerahkan tiga kota-kota yang ditinggali raksasa itu ke dalam tangannya. Masa kemenangan itu justru baru dialaminya setelah menunggu sampai usianya 85 tahun. Allah telah memperkuat Kaleb dan membentuknya menjadi seorang pejuang dan tetap beriman selama masa-masa penantian itu. Setelah dia siap, Allah pun mengijinkan dia untuk mengalahkan para raksasa dan mengambil alih kota-kota itu. Selama perjuangannya, dia percaya bahwa setiap pertempuran adalah milik Allah.

Pernahkah kita berada dalam posisi seperti Kaleb, yang meyakini bahwa Tuhan akan melakukan sesuatu yang lebih besar dalam hidupmu? Meskipun kamu merasa sudah melakukan hal-hal besar dalam hidupmu, tapi kamu tetap saja meyakini bahwa ada hal yang lebih besar yang Tuhan sedang persiapkan untuk hidupmu. Kita tentu saja harus melakukan langkah serupa seperti Kaleb. Kita harus mau diproses oleh Tuhan, mau dibentuk menjadi lebih matang, lebih berpengalaman dan lebih dewasa. Sehingga saat kita sudah siap, Tuhan bisa memakai kita untuk menaklukkan musuh-musuh kita dan mengambil alih Hebron yang sudah dijanjikanNya.

Apakah ini adalah waktu bagimu untuk mengambil alih Hebron mu? Apakah ini adalah waktu bagimu untuk melakukan hal yang lebih besar? Lakukanlah jika kamu sudah siap (Amsal 15: 24).

Mari membiarkan Tuhan bekerja lebih banyak dalam dan melalui hidup kita. Jangan mudah puas dengan segala pencapaian yang kamu dapat saat ini, entah itu karir, keluarga atau kebaikan-kebaikan yang kamu lakukan. Tak satupun dari kita selesai dari tugas selama kita masih hidup. Karena masa pesiun kita hanya akan terjadi saat kita menghembuskan napas untuk yang terakhir kalinya.

Sumber : Faithgateway.com/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami