Korea Sudah Rasakan Efeknya, Kini Indonesia akan Melakukan Kegiatan Rohani Serupa ini!
Sumber: Jawaban.Com

Nasional / 18 September 2018

Kalangan Sendiri

Korea Sudah Rasakan Efeknya, Kini Indonesia akan Melakukan Kegiatan Rohani Serupa ini!

Budhi Marpaung Official Writer
3605

Terinspirasi kegerakan rohani di Korea pada 2016, sejumlah anak muda Kristen di Indonesia akan menggelar kegiatan yang serupa dalam waktu dekat. Jika tidak ada perubahan, kegiatan lintas gereja dan komunitas Kristen ini akan dilaksanakan pada 20 Oktober 2018 untuk Pra-momentumnya dan 23-26 Januari 2019 untuk puncak acaranya.

Untuk pra-momentum, acaranya diberi nama The Dawn. Sementara, untuk puncak acaranya, dinamakan World Generation Gathering Global – United Prayer Rising Conference 2019.

“Sebenarnya ide ini keluar dari anak muda WPA satu kegerakan yang namanya UPRISING kalau di luar negeri, United Prayer Rising. Pertama kali diadain di tahun 2016 di Korea. Waktu itu menyerukan One Korea, kita berdoa bareng-bareng di perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan untuk bersatunya Korea. Dan pada tahun ini One Korea benar-benar terjadi dan negara-negara lain meresponi gerakan ini dan mereka bikin di negara mereka masing-masing. Salah satunya di Philipines, Bolivia, Mongolia. Setiap kali UPRISING diadakan, satu hal yang signifikan terjadi di negara mereka,” ujar Winda, salah seorang panitia yang ditemui Jawaban.Com di Jars Café, Jakarta Selatan, Jumat (14/9/2018).  

Baca Juga: Fakta Mengejutkan, Kekristenan Terus Berkembang di Korea Utara

Lebih lanjut Winda menjelaskan bahwa Panitia acara UPRISING di Korea ketika itu melihat waktunya bagi Indonesia untuk mengalami sesuatu yang besar dari Tuhan.  

“Sebenarnya sebelum mereka mendapatkan ini, yang di Indonesia juga sudah mendapatkan sesuatu makanya kita longing…Waktu kita mendengarkan ini, kok sama ya hatinya kita,” jelas Winda.


(Panitia dari The Dawn dan World Generation Gathering Global - United Prayer Rising 2019 dari Indonesia. Ki-Ka: Michel, Michelle, Anto, Winda / Sumber: Jawaban.Com)

Berkaca pada fakta yang terjadi di anak muda di Indonesia bahwa sebagian dari mereka dibesarkan dari keluarga yang berantakan maka ia dan sejumlah rekan-rekan ketika itu meyakini memang saatnya bagi Tubuh Kristus di Indonesia melakukan sesuatu.  

It’s a prayer calling. Ini mesti diadain lagi, kegerakan doa tapi muncul harus dari anak-anak muda,” imbuh Winda.

The Dawn dan World Generation Gathering

Menyambung Winda, salah seorang panitia lain yakni Michelle pun menjelaskan acara yang akan dilakukan pada 20 Oktober 2018 maupun Januari 2019.

“Jadi apa yang kita lakuin dari semua dari apa yang sudah dijelaskan, ada dua hal yakni pra momentum doanya kita sebut The Dawn. Kenapa kita namain The Dawn, Fajar? Jadi kita mau lakuin dari jam 4 pagi sampai jam 6 pagi,” kata Michelle.  

Michelle lebih lanjut menyatakan bahwa apa yang dilakukan di The Dawn nanti adalah mereka akan melakukan seperti yang ada di Mazmur 110 ayat 3.

“Kita mau lakukan pertobatan (repentence), kita mau lakukan reconciliation, pemulihan hubungan; dan ketiga, bicara soal unity dan terakhir sebenarnya ada kata “Send Us’. Jadi setiap anak muda di-release keluar dan menjadi dampak di tempat mereka masing-masing,” sambung Michelle.  


Michelle mengaku bahwa kerinduan dari panitia bahwa kegiatan The Dawn akan bisa digelar di seluruh Indonesia.  

“Puncak acaranya sebenarnya di tanggal 23-26 Januari, ini ada dua hal, 23, 24, 25 itu akan ada conference. Conference-nya tentang apa? Conference-nya nanti tentang family and the mission.

Bukan hanya dari Indonesia, sambung Michelle, tetapi konferensi ini juga akan mengundang umat Tuhan dari negara-negara lain khususnya dari kawasan Asia Tenggara.  

“Terus yang terakhir Solemn Assembly, ini juga masih under confirmation, tapi kerinduannya kita mau ngelakuin di areal GBK,” imbuh Michelle.


Sementara itu, terkait perizinan acara Winda mengaku bahwa pihaknya telah mengirimkan surat perizinan khususnya untuk acara dalam waktu dekat yakni The Dawn.

“Ini masih dalam tahap follow up,” kata Winda.

Winda bahkan menegaskan dalam pengurusan perizinannya, mereka secara terbuka menuliskan bahwa apa yang mereka kerjakan ini adalah gerakan doa.

“Kita gak tutupin (dengan berkata) ini kegiatan sosial, ngga. Kita ngomong ini doa kesatuan lintas gereja,” tutur Winda.

Sumber : Jawaban.Com
Halaman :
1

Ikuti Kami