Paus Fransiskus Sebut Iman Harus Disertai Perbuatan, Bukan Cuma Kata-kata
Sumber: https://www.ncronline.org/sites/default/

Internasional / 18 September 2018

Kalangan Sendiri

Paus Fransiskus Sebut Iman Harus Disertai Perbuatan, Bukan Cuma Kata-kata

Lori Official Writer
3013

Di hari peringatan penobatan Salib Suci di Lapangan Santo Petrus pada Minggu, 16 September 2018 lalu, Paus Fransiskus menyambut orang-orang yang datang seperti biasanya. Dia lalu mulai memimpin ibadah tersebut dengan sebuah pesan injil dan juga doa.

Dalam pesannya, Paus mengingatkan soal menjadi pengikut Yesus yang sejati. Pegikut sejati, katanya, harus menyatakan iman bukan dengan kata-kata saja melainkan melalui setiap tindakan-tindakan kasih yang nyata kepada sesama.

Dia juga menceritakan, bahwa Yesus tidak tertarik dengan perkataan-perkataan indah yang dikutip dari tokoh-tokoh Alkitab. Karena iman yang hanya diucapkan dengan kata-kata adalah iman yang buta.

Setelah menyampaikan pesan tersebut, Paus lalu mengajak semua orang yang hadir untuk menerima hadiah istimewa yaitu tanda kasih Allah dalam Yesus yang sudah berkorban di kayu salib bagi semua umat manusia.

“Saya mengundang Anda untuk menerima hadiah ini dan menempatkannya di rumah Anda, di kamar anak-anak Anda atau (di kamar) kakek-nenek Anda; di mana saja yang bisa terlihat di rumah Anda. Dengan melihat Yesus disalibkan, kita bisa melihat keselamatan kita,” ucap Paus.

Baca Juga :

Kocak! Paus Fransiskus Tegur Cara Berdoa Orang Kristen yang Seperti Burung Beo…

Masih Percaya Ramalan Lewat Kartu? Paus Fransiskus Ingatkan Soal Penyembahan Berhala

Kemudian, Paus mulai memimpin doa Angelus dengan merefleksikan pembacaan pesan ketika Petrus mengaku imannya di dalam Kristus, dan Yesus menjelaskan tentang harga yang harus dibayar untuk menjadi pengikutNya.

“Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya,” demikian Paus membacakan bagian kitab suci Markus 8: 34-35.

Paus menegaskan, menjadi pengikut tidak selalu mulus tapi aka nada rintangan yang akan dihadapi seperti rela menderita, dihina, ditolak dan disalibkan.

“Seperti Petrus yang keberatan dengan pernyataan Yesus, orang Kristen juga bisa ‘protes’ dan memberontak karena hal ini tidak sesuai dengan harapan kita,” ucapnya.

Tapi menurutnya, mengakui iman di dalam Yesus bukan hanya sekadar kata-kata belaka. Tapi juga harus diwujudkan oleh pilihan dan perbuatan nyata, oleh kehidupan yang disertai cinta Tuhan, kehidupan yang menakjubkan dan dipenuhi dengan kasih terhadap sesama.

“Seringkali dalam hidup, karena banyak alasan, kita mengambil jalan yang salah, mencari kebahagiaan hanya pada benda-benda atau dari orang-orang yang bisa membahagiakan kita. Tapi kita hanya bisa menemukan kebahagiaan itu saat cinta sejati menemukan kita, mengejutkan kita dan mengubah kita. Cinta mengubah segalanya,” terang Paus.

Sumber : Ncronline.org/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami