Sosial media adalah sebuah alat teknologi yang memberikan kita
kesempatan yang luar biasa untuk bisa terhubung dengan orang-orang baru yang
nggak akan pernah ditemui sebelumnya, bahkan bisa berbagi ide dan perspektif yang baru di sana.
Tetapi ada kebenaran yang nggak nyaman yang orang tua harus rasakan dan ketahui ketika kita apalagi anak kita menggunakan media sosial.
Ada banyak bahaya yang mengintai mereka di balik semua koneksi, pembuatan konten, pembagian foto yang mempengaruhi pertumbuhan mereka.
Nah, sebagai orangtua inilah 3 kebenaran yang harus ketahui mengenai sosial media yang digunakan anak-anak kamu:
1. Ada bahaya buruk disana
Dalam Kejadian, Tuhan menghancurkan planet bumi ini dengan air
bah namun menyelamatkan keluarga Nuh. Keluarga Nuh tumbuh menjadi populasi yang besar dan semuanya bicara dalam bahasa yang sama.
Dalam kejadian 11:4, keturunan Nuh berkata:
"..Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan
sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."
Struktur surgawi yang menjulang tinggi ini diberi nama menara
"Babel." Dalam literatur Babylonia, Babel berarti "gerbang
Tuhan." Jadi orang-orang ingin membangun sesuatu yang bermakna, sesuatu
untuk menyatakan betapa luar biasanya mereka, dan untuk menunjukkan pengaruh dan kekuatan mereka.
Demikian juga media sosial. Terlepas dari semua peluang yang luar biasa dari media sosial ada pemikiran yang muncul
seperti,"Saya ingin membangun dan mengatakan sesuatu yang berarti,
saya ingin diperhatiin dan dilihat pintar, saya ingin memperkenalkan mereka wisata atau tips ini, dan lain sebagainya." Sering
kali hal ini membawa mereka kepada kesombongan, dan hal ini berbahaya. Karena
seringkali yang ditampilkan di sosial media bukanlah diri mereka apa adanya, namun hanya untuk mendapatkan penerimaan atau popularitas saja.
2. Ketahui konsekuensinya
Jika kita kembali ke Kejadian 11 : 3 maka kita akan melihat bagaimana mereka membangun Babel :
"Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah
kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat."
Mengapa bahan-bahan bangunan sepertinya acak? Orang Ibrani akan menangkap ironi ini.
Karena beberapa
waktu kemudian mereka dipaksa untuk membuat batu bata di Mesir, mereka
mengerti bahwa kita nggak akan membangun menara yang besar dengan batu bata dan mortir. Jadi harus dibangun dengan batu cadas.
Batu bata terlihat bagus di luar, tapi itu akan membuat bangunan raksasa itu menjadi nggak stabil.
Jadi menanggapi ini, Tuhan membuat mereka bingung dengan bahasa mereka dan menyebarkannya ke seluruh dunia.
Sama dengan sosial media, ketika kita bermain di sosial media orang yang dipengaruhi oleh kesombongannya akan dibuat
bingung dengan gaya hidup yang penuh kepalsuan dan
banyak hal yang mudah berubah, seperti jumlah subscriber atau follower sehingga ini bisa merusak identitas kita di dalam Kristus yang diciptakan segambar dengan Allah.
Jadi, ketika anak belum tumbuh dengan kokoh dan kuat dalam identitasnya, sebaiknya jangan menggunakan media sosial dengan intens, sebab itu tidak berakibat buruk bagi pertumbuhannya.
3. Gunakan media sosial dengan bijak
Ketika kamu merasa anakmu harus memanfaatkan media sosial di masa depan,
maka kita harus menyadari bahaya dan konsekuensi yang mengintai di atas. Media
sosial adalah alat yang memang memiliki potensi yang luar biasa. Tapi alat apa
pun bisa dipelintir menjadi sesuatu yang gelap dan membahayakan. Sesuatu untuk memberi makan kebanggaan kita dan membangun kerajaan kecil kita, hingga kita menjadi sombong.
Terus, gimana kita bisa menggunakan alat ini dengan bijak?
Yap, kita harus menyadari bahwa sosial
media bukanlah untuk membangun kerajaanmu, atau mengejar ketenaran. Hal ini
adalah alat untuk bertemu dengan orang-orang baru, bagi ide-ide baru dan
membawa mereka ke dalam nilai komunitas gereja dan kebenaran firman Allah( itu) adalah cara penggunaaan sosmed yang bijak. Ajarkan anakmu pemikiran ini.
Selain itu, kamu juga bisa membagi waktu untuk berbagi dengan
mereka dan mendengarkan mereka sebagai teman dan memberi inspirasi. Kamu juga
bisa memberikan pujian terhadap apa yang mereka kerjakan sebab itu akan memotivasi mereka.
Ajarkan pada anakmu untuk jangan jadikan sosial media hanya untuk menunjukkan kehebatan dirinya,
tapi kehebatan Tuhan yang menginspirasi mereka.
Saya berdoa dengan mengetahui 3 hal di atas mengenai sosial
media, kamu bisa semakin bijak mengatur penggunaan sosial media untuk anak
remajamu.